Marhaban Ya Ramadhan
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi teman-teman Kompasianer yang menjalankan
Tak terasa kita sudah memasuki bulan suci Ramadhan. Waktu terasa sangat cepat bukan? Bulan puasa kali ini tentu agak berbeda karena adanya pandemi. Yang pergi berburu takjil untuk berbuka dan ngabuburit mungkin tidak seramai biasanya karena ada pembatasan kegiatan. Padahal nongkrong dan ngabuburit sebelum berbuka puasa adalah kegiatan yang ditunggu-tunggu.
Nah, walaupun saya tidak ikut puasa, tapi saya ikut berbuka tidak apa-apa ya? Hehe.
Berbuka dengan yang manis katanya, bukan tanpa sebab pastinya. Setelah berpuasa selama kurang lebih 13 jam, tubuh akan kekurangan energi.Â
Sumber energi yang paling penting dan mudah diserap oleh tubuh kita adalah glukosa, yaitu bentuk gula sederhana, yang mudah didapatkan dari makanan yang manis atau mengandung karbohidrat. Maka disarankan untuk berbuka dengan yang manis untuk mengisi kembali energi dengan cepat.
Kalau biasanya berbuka dengan kurma, kolak pisang, atau es buah segar, masakan ini bisa dicoba untuk suasana baru nih.Â
Namanya "Banana Upside Down Cake" atau nama lokalnya Kue Pisang Terbalik. Kue ini manis sekali dan cukup mudah dibuat, cocok untuk menu berbuka yang tidak biasa.
Sejarahnya, kue ini sudah ada sejak tahun 1800-an. Saat itu belum ada oven dan orang-orang membuat kue ini di panci dengan kompor. Kenapa terbalik? Karena topping buah kue ini ditaruh di bagian bawah panci atau loyang sebelum dipanggang, dan pada saat penyajian kue ini akan di balik ke piring saji, menunjukkan topping buah di dasar loyang tadi.
Untuk membuat kue ini diperlukan 3 tahap. Pertama membuat karamel, kedua menyusun buah untuk topping, dan ketiga membuat adonan kue.Â
Alat yang digunakan sederhana, hanya whisk (pengaduk) atau mixer elektrik, baskom, oven, dan loyang.Â
Di sini saya menggunakan loyang bulat dengan diameter 15 cm. Untuk bahan karamel siapkan 50 gram gula pasir; 3 sendok makan air. Dan untuk buah menggunakan 2 buah pisang ukuran sedang.
Bahan adonan kue:
- 1 buah telur
- 40 gram gula pasir
- 50 gram tepung terigu
- 40 gram margarin leleh
- Sendok teh baking powder
- Sendok teh rum atau vanili (Boleh dilewatkan)
Pertama-tama, olesi loyang dengan margarin dan sisihkan, lalu bersiap untuk membuat karamel. Pembuatan karamel sangat mudah namun prosesnya sangat sensitif, sehingga harus agak berhati-hati. Pada panci kecil masukkan gula dan 2 sendok makan air, lalu aduk rata agar semua gula terkena air.Â
Lalu nyalakan api dan pastikan api yang digunakan sangat kecil. Gula sangat sensitif terhadap panas dan rentan menjadi gosong. Diamkan saja, jangan diaduk dan terus perhatikan. Lama kelamaan gula akan berubah warna menjadi coklat gelap.Â
Saat warnanya sudah coklat gelap, segera matikan kompor dan tambahkan lagi satu sendok makan air dan aduk sehingga teksturnya agak cair sedikit.Â
Setelah itu tuangkan karamel ke loyang yang sudah diolesi margarin. Hati-hati saat menuang gula karena gula sangat panas dan dapat menyebabkan luka bakar yang cukup serius.Â
Tidak apa-apa jika gagal membuatnya karena proses membuat karamel sangat sensitif. Jika gagal karamel ini boleh tidak digunakan, namun hasil akhir kuenya tidak akan berwarna karamel.
Setelah dituangkan, saatnya memotong pisang. Pisang boleh dipotong jadi dua secara melintang, atau dipotong kecil-kecil, sesuai selera dan kreativitas. Lalu pisang itu disusun di atas karamel yang dituang tadi.
Lalu masukkan tepung, margarin yang sudah dilelehkan, baking powder, dan vanili. Aduk rata lalu tuangkan ke loyang yang sudah berisi karamel dan pisang.
Setelah matang, diamkan dulu sebentar selama kurang lebih 5-10 menit, biarkan dingin sedikit, lalu kue siap untuk dibalik. Siapkan piring saji, letakkan piring di atas loyang lalu balikkan, Banana Upside Down Cake siap untuk disantap hangat-hangat.
Selain pisang, kue ini juga sering dibuat menggunakan buah nanas, namanya menjadi Pineapple Upside Down Cake, atau menggunakan jeruk.Â
Asalkan cara memanggangnya dengan topping di dasar dan nanti kuenya di balik, namanya akan menjadi upside down cake. Kue ini populer di Amerika dan Inggris dan orang-orang di sana suka membuatnya.
Bagaimana? Tertarik untuk mencoba? Sekali-kali berbuka puasa dengan menu ala barat yang sedikit berbeda.Â
Selamat menjalankan ibadah puasa, Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H