Mereka harus mengorbankan sebagian waktu pekerjaannya untuk itu, sehingga kewajiban pekerjaannya tidak dapat diselesaikan secara efektif karena kehidupan keluarga yang menyita waktu.
Lalu apa akibat jika Work-Life Balance tidak ada? Menurut beberapa penelitian, tidak adanya Work-Life Balance menyebabkan seseorang lebih rentan stres, kehilangan makna hidup, mengalami kesedihan berkepanjangan, dan menjauh dari keluarga. Hanya sedikit saja ketidakseimbangan dapat menjadi masalah besar.
Dunia yang kita tempati sekarang terus berubah. Tuntutan pekerjaan pun ikut berubah dan bertambah seiring berjalannya waktu. Generasi masa kini dituntut untuk serba bisa dan mampu terus berinovasi.Â
Beberapa perusahaan juga terkenal dengan tekanan kerjanya yang sangat tinggi. Akankah ada cukup waktu agar Work-Life Balance dapat terpenuhi? Bagaimana menurut kalian, apakah masih mungkin memiliki Work-Life Balance di masa sekarang?
Referensi: Delecta, P. (2011). Work life balance. International Journal of Current Research.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H