Mohon tunggu...
Alexander Fiandre Readi
Alexander Fiandre Readi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Hospitaliti dan Pariwisata Angkatan 2017

Mahasiswa Penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud, Program Double Degree STP Trisakti - Guilin Tourism University, Program Studi S1 Hospitaliti dan Pariwisata Angkatan 2017

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Teliti Fenomena Investasi Terkini

17 Januari 2021   13:12 Diperbarui: 17 Januari 2021   13:31 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah familiar pastinya dengan kata "investasi". Belakangan ini antusias masyarakat untuk berinvestasi melejit kembali. Banyak investor baru yang masuk ke dalam pasar modal Indonesia di masa pandemi. Pandemi mulai menyadarkan masyarakat atas pentingnya investasi. Namun pada kenyataannya, banyak orang baru yang berinvestasi di pasar modal yang belum mengenal prinsip investasi.

Sebenarnya investasi itu apa sih? Pengertian investasi menurut Farid Harianto dan Siswanto Sudomo (1998) adalah suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu aset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi. 

Biasanya seseorang punya tujuan dari aktivitas investasinya. Investasi juga dilakukan dalam periode tertentu. Ada investasi untuk jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. 

Investasi juga dilakukan dengan dana yang menganggur, yang tidak dipakai untuk operasional hidupmu seperti untuk bayar tagihan bulanan, makan, dan lainnya. Orang yang mau memulai investasi sebelumnya harus memperhatikan kesehatan keuangannya. Jika sudah mempunyai penghasilan positif, dana darurat, dan asuransi, silahkan terjun ke dunia investasi. 

Jika belum? Usahakan penuhi langkah sebelumnya dulu, jangan di-skip, karena jika ada sesuatu yang mendesak dan perlu uang, kalian jadi tidak perlu menarik dana investasi kalian dimanapun itu berada. Investasi yang kalian lakukan jadi lebih teratur dan stabil.

Sederhana bukan prinsip investasi? Perhatikan kesehatan keuangan, punya dana darurat, punya dana menganggur, punya tujuan, dan punya jangka waktu. Tapi... ternyata eh ternyata, banyak yang tidak paham dan tidak melakukannya.

Sekarang kita bicara fenomena terkini. Belakangan ini setiap saya main instagram atau twitter, banyak sekali orang yang pamer "cuan" dari "main saham". Ada banyak sekali yang cuan lebih dari 100%. Hayo, siapa yang mengalami ini juga? Selain pamer cuan, satu fenomena aneh lagi adalah tiba tiba bertebarannya influencer saham dan aliran "mology mology" yang suka memberikan rekomendasi jual beli saham tertentu. 

Hal ini mempengaruhi psikologi dari yang melihat dan mereka cenderung tergiur oleh potensi keuntungan yang didapat. Mereka jadi berpikir "main saham" sekarang membuatku cepat kaya. Langkah selanjutnya? Langsung hajar beli saham tanpa memperhatikan prinsip investasi dan tanpa menganalisa saham perusahaan yang dibeli. Ikut-ikut saja, feeling mengatakan untung, mumpung saham-saham sedang naik nilainya secara liar, betul kan?

Sampai kemarin saya lihat curhatan para pembeli saham yang menurut saya cukup nekat. Ada yang beli saham dengan uang arisan ibu-ibu tetangga, beli saham dengan uang hasil gadai BPKB, beli saham dengan uang hasil gadai rumah, beli saham dengan uang kuliah dan kos, lalu ada juga yang pinjam ratusan juta untuk beli saham dan janji dikembalikan dalam waktu dekat. 

Nekat sekali mereka. Tapi, niat cari untung malah buntung. Setelah mereka beli dengan harapan langsung naik drastis, mengingat dalam beberapa hari bisa naik puluhan persen, eeh sahamnya malah turun harga. Turunnya ga tanggung-tanggung lagi. Mungkin beberapa dari teman teman kompasianer tahu ini saham apa. Kalau sudah seperti ini mau minta tolong siapa? Tindakanmu adalah tanggungjawabmu kan? Mau menangis pun uangnya tak bisa kembali dalam waktu dekat, atau mungkin tidak akan pernah kembali.

Selain yang seperti itu, saya melihat fenomena influencer saham yang suka memberikan rekomendasi. Tidak salah sebenarnya memberikan pendapat mereka terhadap saham tertentu dengan analisanya sendiri. Namun yang terjadi adalah ketika mereka posting analisa mereka terhadap suatu saham, besoknya saham itu seperti diserbu dan langsung naik belasan persen tiba-tiba. 

Siapa yang serbu? Saya juga tidak tahu. Saran saya cuma satu, analisa influencer itu jadikanlah referensimu, jangan ditelan mentah mentah. Tetap analisa sendiri saham yang akan kamu beli. Analisa seseorang bisa berbeda bukan? Metode analisa saham juga banyak loh, tidak hanya satu. Analisamu dengan analisa influencer itu mungkin berbeda, dan tujuanmu dengan tujuan mereka pun dapat berbeda.

ilustrasi pribadi
ilustrasi pribadi
Fenomena seperti ini sering terjadi di pasar modal Indonesia. Hal ini tentunya berakibat buruk. Pasar modal Indonesia menjadi kurang sehat dengan banyaknya orang yang hanya ikut ikut saja, dan orang yang baru terjun lalu rugi besar jadi trauma berinvestasi. 

Sudah trauma, lalu cerita ke teman dan saudaranya kalau dia rugi besar. Orang Indonesia jadi makin enggan berinvestasi. Padahal jika dibarengi dengan ilmu, investasi itu menyenangkan, juga menguntungkan.

Terakhir, saya mau mengutip perkataan salah satu investor pasar modal yang menurut saya hebat, pak Lo Kheng Hong.

"Tuhan maha pengampun, tapi pasar saham tiada ampun"

Ingat selalu itu. Ayo kita jadi investor yang pintar, yang bisa menganalisa, bisa menentukan pilihan yang baik, dan bisa mengatur uang kita dengan baik. Jangan hanya ikut ikutan tanpa tahu ada apa dibalik semua itu. Selamat berinvestasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun