Mohon tunggu...
Alexander Fiandre Readi
Alexander Fiandre Readi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Hospitaliti dan Pariwisata Angkatan 2017

Mahasiswa Penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud, Program Double Degree STP Trisakti - Guilin Tourism University, Program Studi S1 Hospitaliti dan Pariwisata Angkatan 2017

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

"Main" Saham Jangan Cuma Ikut Tren!

28 Desember 2020   22:51 Diperbarui: 28 Desember 2020   22:59 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Uang oleh SK dari Pixabay

Tak terasa tahun 2020 sudah mau habis. Kita semua serasa dibawa naik rollercoaster di tahun ini. Gonjang-ganjing sana-sini, berusaha bertahan dalam situasi yang seperti mimpi. Namun masih banyak hal yang perlu disyukuri, karena setiap kejadian pasti ada hikmah dibaliknya.

Seperti keadaan dunia yang seperti rollercoaster, ternyata pergerakan bursa saham Indonesia di tahun ini pun sama. Naik turun dengan tajam, ditambah dengan banyaknya sentimen dan berita yang simpang-siur, menjadikan bursa saham Indonesia di tahun ini sangat volatil.

Apalagi dari bulan Februari hingga Maret, saat virus COVID-19 pertama kali ditemukan dan menyebar, keadaannya seperti mimpi terburuk dari seorang investor. Tapi ternyata walaupun masih dalam keadaan pandemi, saham-saham mulai mengalami kebangkitannya, bahkan beberapa saham yang harganya jatuh sudah kembali ke harga sebelum pandemi terjadi.

Bahkan, sekarang IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) telah mencapai angka 6093,554 per hari ini (28/12). Tak disangka sekali kebangkitan saham-saham Indonesia begitu cepat.

Terakhir kali saya membuat artikel tentang IHSG adalah 3 bulan yang lalu. IHSG pada saat itu masih di angka 4800 sampai 4900. Ternyata IHSG sudah naik kurang lebih 24% dalam waktu 3 bulan saja.

Pemulihannya sangat cepat karena para investor sudah menyambut positif pemulihan ekonomi di masa mendatang yang disebabkan oleh stimulus dari pemerintah dan juga yang pasti vaksin penawar COVID-19.

Di tengah-tengah badai yang dilanda saham-saham Indonesia, percaya tidak percaya, ternyata banyak investor baru yang baru "nyemplung" ke dunia persahaman. 

Dari data yang didapatkan dari Bursa Efek Indonesia (BEI), tercatat per bulan November 2020, ada peningkatan 70% investor baru dibandingkan dengan November tahun 2019

Dan pada tanggal 30 November 2020 ini BEI mencatat rekor tertinggi frekuensi transaksi harian sepanjang sejarah yang didominasi oleh investor ritel domestik. Hebat bukan? Ternyata pandemi ini banyak menyadarkan masyarakat atas pentingnya mengelola keuangan dan investasi, dan salah satu investasi yang dipilih adalah saham, termasuk saya.

Eitsss, tapi yuk kita lihat keadaan para investor baru ini. Setelah saya perhatikan, saham seolah-olah menjadi trend di tahun 2020, mengikuti saudaranya yang trending juga yaitu ikan cupang, sepeda, dan janda bolong. Karena begitu mudahnya sekarang membuka rekening saham, hanya klik klik, lalu satu sampai dua hari kemudian bisa langsung transaksi jual beli saham, ada nih orang-orang yang tidak tahu harus ngapain di saham. 

Nah, bagi pemula yang benar benar baru mengetahui dunia investasi, ada kemungkinan kalau dia terjun ke dunia saham tanpa bekal apapun. Tanpa ilmu, tanpa riset, tanpa mengetahui risiko, dan tanpa tujuan. 

Sehingga mereka yang tidak tahu apa-apa bisa terseret arus dan akhirnya malah buntung di saham. Kita harus juga perhatikan kemungkinan seseorang "main" saham hanya karena ikut-ikutan temannya, atau hanya direkomendasikan orang lain, tanpa dia tahu apa yang sebenarnya dia lakukan. Yang penting ikut, yang penting keren.

Gawat sekali kalau sudah seperti ini, nanti gampang kena banyak rekomendasi saham yang tidak jelas atau para investor menyebutnya kena "pompom".

Kalau sekarang, memang untuk meraup cuan di pasar modal saya rasa sangat mudah. Saham-saham sedang bullish atau bergerak naik, tapi pasti ada saatnya ketika pasar modal lesu dan saham-saham bergerak turun.

Kalau sudah begitu, bagaimana nasib orang yang hanya ikutan tren? Yang masuk pasar modal tahun 2020 karena lagi "trendy"? Nantinya mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan saham mereka karena selama ini hanya ikut ikutan saja dan tidak punya ilmunya. Mereka yang rugi sendiri, dan biasanya kalau sudah rugi malah kapok berinvestasi.

Maka dari itu, sebagai investor saham, setidaknya harus memiliki ilmu dasar terlebih dahulu, setidaknya tahu apa itu saham dan mekanisme harga, jual, dan belinya, sehingga kita bisa tahu setidaknya kita berinvestasi apa.

Mindset yang tepat juga dibutuhkan oleh seorang investor saham. Saham bukan hal yang bikin kaya mendadak lho... Kan kalau yang awam banget ada yang berpikirnya kalau hari ini beli saham, besok tau-tau punya pesawat pribadi... Tidak seperti itu Ferguso. Dalam berinvestasi juga harus berproses, supaya kekayaan kita bertambah dan menggulung terus, dibutuhkan kesabaran dan juga ilmu yang mumpuni.

Nah, bagaimana? Untuk pemula yang baru mau masuk ke pasar modal, yuk belajar sedikit sedikit, luangkanlah waktu sebentar saja untuk mempelajarinya dulu. Yang sudah berinvestasi di saham tapi hanya ikut rekomendasi juga belajar sedikit-sedikit yuk.

Sekarang banyak loh konten edukasi saham yang gampang dimengerti, jangan mau ikut-ikutan aja, lebih baik punya ilmunya agar tidak mudah kena tipu-tipu. Terakhir, jangan lupa ya, investasi itu menggunakan uang yang tidak akan terpakai atau uang dingin, jangan sampai kamu bisa investasi tapi tidak bisa makan sehari-hari.

Pepatah kuno mengatakan: "Waktu terbaik untuk menanam pohon adalah 20 tahun yang lalu, waktu terbaik kedua adalah sekarang, dan waktu terburuk adalah besok." Maka, kalau sudah melakukan riset kecil kecilan, langsung lakukan saja. Selamat berinvestasi, bersama kita majukan Pasar Modal Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun