Beda dengan Youtube dan Netflix. 2 platform tersebut seperti pembalap baru yang menyalip televisi sampai kewalahan. Saya tinggal cari apa yang saya mau tonton, misalnya resep nasi goreng. Langsung banyak sekali hasil yang ditampilkan. Tinggal pilih pilih yang mana yang mau saya tonton.Â
Menontonnya juga bisa dari mana saja. Dari handphone, laptop, bahkan di televisi saja bisa. Makin tidak mau menonton acara televisi biasa. Apalagi konten di televisi yang kurang berkualitas dan sebagian besar diisi sinetron kejar tayang.Â
Yang berkualitas dan yang saya suka tonton hanya satu atau dua saja karena saya juga tidak suka nonton sinetron yang beratus bahan beribu episode itu.
Ini adalah suatu tantangan bagi lembaga penyelenggara penyiaran di zaman sekarang yang serba digital. Generasi yang lebih muda sudah meninggalkan televisi.Â
Apakah televisi bisa bertahan? Apa mungkin malah akan mati? Tergantung dari perubahan yang dilakukan para penyelenggara penyiaran. Semoga ada perubahan yang baik dan televisi bisa bertahan ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H