Mohon tunggu...
Alexander Fiandre Readi
Alexander Fiandre Readi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Hospitaliti dan Pariwisata Angkatan 2017

Mahasiswa Penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud, Program Double Degree STP Trisakti - Guilin Tourism University, Program Studi S1 Hospitaliti dan Pariwisata Angkatan 2017

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Bioskop Buka, Siapa Takut!

6 September 2020   22:20 Diperbarui: 6 September 2020   22:42 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bioskop mau dibuka. Siapa takut! Saya yang takut!

Kalau kalian mau ke bioskop (kalau jadi buka) sih silahkan, saya nanti dulu deh, masih ngeri!

Lagi-lagi keluar salah satu wacana yang sepertinya harus dikaji ulang kembali di masa pandemi ini. Dengan embel-embel untuk menggerakan ekonomi, untuk terhindar dari resesi. Malah sampai bawa-bawa imunitas agar masyarakat mau ke bioskop. Sepertinya kebijakan ini malah kontra dengan saran dari World Health Organization (WHO) untuk tidak berkumpul di tempat yang ramai dan menjaga jarak.

Tetapi wacana pembukaan bioskop pastinya mematuhi protokol kesehatan. Cek suhu tubuh, menggunakan masker, jaga jarak, dan jaga kebersihan dengan disinfeksi. Namun kita juga harus tahu bahwa virus COVID-19 bisa saja ada dalam tubuh manusia tanpa gejala. Jadi hanya sebagai carrier atau pembawa virus itu. Virus tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, kita juga tidak tahu siapa siapa saja yang sudah kena. Risikonya masih cukup tinggi.

Meningkatkan imunitas katanya. Mungkin ada hubungannya dengan rasa senang ketika nonton film favorit kita. Tapi jika nontonnya di ruangan tertutup dan bersama banyak orang lain yang kita tidak tahu dari mana saja dan tidak tahu mereka kontak dengan COVID-19 atau tidak, nanti bukannya senang malah dapat zonk. 

Bagaimana jika terbentuk cluster baru saat bioskop dibuka kembali? Saat ini saja tenaga kesehatan sudah kewalahan. Rumah sakit rujukan COVID-19 sudah hampir penuh. Risiko seperti itu pastinya ada bukan? Obat dari penyakit baru yang mewabah ini juga belum ada. Jadi wacana ini bagaikan satu langkah yang nekat.

Memang experience yang diberikan bioskop dengan layar super lebar dan sound system yang bisa membuat kita seakan akan ada dalam film tidak tergantikan dengan hanya nonton televisi atau nonton di handphone. Walaupun sudah banyak aplikasi yang menawarkan akses pada film blockbuster, tapi memang nonton di bioskop pasti dirindukan. Rindu, tapi berat. Biar yang lain saja yang ke bioskop kalau buka.

Lebih baik kita di rumah dulu saja untuk menekan penyebaran virus COVID-19. Jumlah pasien terinfeksi juga makin banyak tiap harinya. Yuk sama-sama tentukan prioritas dan hanya keluar rumah untuk hal yang urgensinya tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun