Mohon tunggu...
Alexander Ferdi
Alexander Ferdi Mohon Tunggu... Tutor - Tutor

Hai

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tuturan Humor Gelap (Dark Jokes) dalam Kajian Pragmatik

25 Oktober 2023   09:00 Diperbarui: 25 Oktober 2023   09:03 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelanggaran maksim pada prinsip kerjasama dan prinsip kesantunan dalam humor ini yang digunakan. Kemudian dijelaskan makna-makna yang terkandung dalam suatu humor gelap. Berikut tuturan humor gelap yang dibikin oleh Coki Pardede: "Gong Xi Fa Cai!! Apakah di Tiongkok pas angpao dibuka isinya Virus Corona?". Pada tuturan humor gelap yang dilontarkan Coki Pardede pada akun twitternya ini terdapat pelanggaran prinsip kesopanan, yaitu maksim simpati (sympathy maxim). Adanya pelanggaran ini dikarenakan penutur mengungkapkan rasa tidak empatinya terhadap awal-awal adanya pandemi yang terjadi di Cina. Penutur menghubungkan keturunan Cina yang sedang merayakan tahun baru imlek dengan pandemi yang ada di Cina.

Ada tuturan lain yang lontarkan oleh komika pada konten Battle Dark Jokes Tretan Muslim dan Coki Pardede, yaitu: "apa bedanya polusi udara di Indonesia dan di Afganistan? Indonesia menghirup polusi, Afganistan menghirup polusi bubuk besi". Pada tuturan ini terdapat pelanggaran prinsip kesopanan dan kerja sama, yaitu maksim simpati (symphaty maxim) dan maksim kuantitas. Adanya pelanggaran ini dikarenakan penutur menggkapkan rasa tidak empatinya pada negara yang terjadi polusi udara yang meningkat dan negara yang sedang terjadinya konflik. Penutur menghubungkan polusi udara yang disebabkan melimpahnya udara yang tidak baik dan polusi udara yang disebabkan peperangan.

Berdasarkan tuturan tersebut, penutur lebih banyak menggunakan fungsi kekuatan untuk menumbuhkan konflik dan menggunakan fungsi solidaritas untuk menggoda.

Kesimpulan 

Berkomedi yang dikemas sedemikian rupa dapat menghasilkan suatu tuturan yang sarat akan humor. Humor gelap yang dituturkan oleh penutur melalui kanal YouTube dan Twitter mengandung berbagai unsur pragmatik berupa pelanggaran prinsip kerja sama dan pelanggaran prinsip kesopanan serta fungsi humor itu sendiri.

Jika dilihat dari pelanggaran terhadap prinsip-prinsip kerjasama maupun kesopanan yang terjadi, maka penutur lebih banyak melakukan pelanggaran terhadap prinsip kesopanan, yaitu berupa maksim simpati (sympathy maxim). Penciptaan humor yang terjadi pada era modern saat ini caranya sudah bergeser. Apabila humor diciptakan dengan banyak melanggar prinsip kerjasama dan prinsip kesopanan, maka pada era saat ini penciptaan humpor juga bisa terjadi dengan cara menggunakan kedua prinsip tersebut. Seperti merendahkan atau menjelekkan diri sendiri (penutur) maupun orang lain (mitra tutur) untuk memperoleh simpatik dan perhatian dari mitra tutur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun