Mohon tunggu...
Alexander Ferdi
Alexander Ferdi Mohon Tunggu... Tutor - Tutor

Hai

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Slot: Bukan Hanya Sekedar Adiksi

5 September 2023   09:29 Diperbarui: 5 September 2023   09:37 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ga Depo Ga Sekut~~~

Judi online, dari satu website saja negara kita itu udah rugi sekitar 27 triliun rupiah (bisa buat nyicil utang negara ini mah), itupun hanya dari satu website aja. Nah, bisa dibayangkan berapa ratus yang sudah tumbuh subur di negara ini,  udah bisa dibayangkan berapa besar kerugian yang diderita oleh negara ini. Dampaknya di masyarakat juga lebih di luar nalar, bukan Cuma kehilangan harta benda,banyak orang juga harus kehilangan nyawanya gara-gara hal tersebut.

Hal yang lebih buruk dari itu bukan Cuma soal nyama si player, tapi sudah menyangkut nyawa "orang lain". Ada seorang ibu yang kehilangan nyawanya karena kekejaman anaknya. Yups~~ ini masalah yang 'besar' dan untuk menemukan solusi dari satu masalah yang pertama kali harus dilakukan adalah "mengidentifikasi" masalah tersebut.

Mengapa orang-orang sulit  sekali berhenti bermain 'judi online' (bukan judo ya)?  

Parte 1 "Pengantar"

Semua berawal di tahun 2013-2014 waktu akses internet tidak seperti saat ini dan masa tersebut, kalian mau judi online sangat ribet, harus main di depan pc(mending main Point Blank) dan semua itu tidak banyak aksesnya, Cuma untuk orang-orang terbatas saja. Sekarang (?) semua jadi jauh lebih mudah.

Orang bisa akses situs dengan ponsel yang kalian miliki. Kita tidak bisa bayangin di tahun 2013/14 yang aksesnya terbatas kerusakannya sudah sebesar itu, apalagi kalua saat ini. Masalah ini menjadi semakin parah, karena kemanapun kita pergi Ketika lihat orang yang (ah sudahlah), mereka akan buka  ponsel mereka dan mereka akan memainkan sebuah game (bukan ep ep ya) yang terlihat sama.

Sebenarnya bukan hanya dari Masyarakat low-middle income saja, waktu itu ada anggota (taulah ya) di Jakarta yang sedang rapat, dalam rapatnya beliau main judi online (agak laen memang). Mari kita telaah untuk memahami behavior manusia, memahami behavior para "gambler" ini, kenapa mereka tidak berhenti bermain(?)

Kalian coba lakukan tinjaun, bisa baca beberapa refrensi artikel penelitian-penelitian yang membahas hal tersebut, termasuk penelitian dari Stanford (di google ada). Kita bisa menemukan satu hal, kalau judi itu adiktif, ada adrenalin dan endorfin yang diproduksi di tubuh Ketika memainkan judi.

Orang mencari sensasi "menangnya" dan karena itulah orang seringkali mengelompokkan 'adiksi' terhadap judi itu sama dengan terhadap rokok, alcohol, atau hal-hal lain. Untuk sebuah jawaban yang baik, entah kenapa merasa ada hal yang lebih besar dari sekedar 'adiksi' yang membuat orang yang berhenti main judi (ga depo ga sekut).

Faktor penyebab orang tidak berhenti bermain, ternyata lebih dari sekedar "adiksi" .

Penasaran kelanjutannya (?) 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun