Mohon tunggu...
Alexander Brahms Setiadi
Alexander Brahms Setiadi Mohon Tunggu... Lainnya - Seminaris

kalo deket asik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keterbukaan Hati dan Keterampilan dalam Berbicara

10 Oktober 2023   09:07 Diperbarui: 10 Oktober 2023   09:33 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Komunikasi, menjadi hal penting dalam kehidupan kita. Tanpa komunikasi, sangat mustahil untuk kita berelasi dengan oranglain. Komunikasi tidak akan lepas dari yang namanya bahasa, terdapat 3 jenis bahasa yaitu: bahasa tulis, bahasa lisan, dan bahasa isyarat. 

Banyak orang yang masih sulit untuk berkomunikasi dengan oranglain. Entah karena gugup, takut, minder, sulit memulai percakapan, ataupun lebih memilih untuk diam saja. Sudah banyak orang yang meninggal dunia dan bunuh diri yang disebabkan stress, memendam perasaan negatif, bullying, dan lainnya. Semua itu termasuk kedalam masalah yang timbul akibat tidak terampilnya berkomunikasi, dan juga tidak adanya keterbukaan hati satu sama lainnya. Kita pastinya sudah merasakan banyaknya pergumulan, konflik, dan pertentangan. Itu semua akan bisa terlewati jika kita semua bisa berkomunikasi dengan baik.

Jika kita mau keluar dari sebuah permasalahan, komunikasi yang terbuka adalah jawabannya, terbuka disini berarti kita mau jujur kepada diri sendiri dan oranglain yang memiliki hubungannya dengan masalah kita. Karena dengan mengkomunikasikannya secara jujur, perasaan kita akan merasa jauh lebih baik, di bandingkan dengan memendamnya sehingga muncul hal negatif seperti stress, sakit penyakit, dan bahkan bunuh diri. Keterbukaan yang kita butuhkan bukan hanya semata-mata jujur, namun kita harus membuka hati kita sehingga kita bisa berkembang dalam berkomunikasi dengan baik, merefleksikan apa yang sebenarnya kita butuhkan, apa yang sebenarnya kurang dari diri sendiri ini. 

Kita harus mau menggali banyak hal yang membuat kita menjadi mau berkomunikasi. Dengan seringnya mengembangkan komunikasi tersebut, kita akan lebih jernih dalam berpikir, percaya diri, dan berani mengemukakan apa yang ada dalam hati dan pikiran kita.

Tujuan yang konkret berkomunikasi dengan baik dalam hidup kita sehari-hari adalah tersampaikannya maksud awal kita memulai pembicaraan. Komunikasi juga bertujuan memperjelas informasi dan menjalin hubungan yang baik dengan lawan bicara. Tentu saja hal itu tidak akan terjadi dengan sekejap mata, dan tidak mudah mengembangkannya. Namun, pada era zaman now banyak sekali anak muda yang terlalu dimudahklan dengan kemajuan dari teknologi. Semua hal yang menjadi serba mudah dan cepat membuat generasi sekarang menjadi pemalas dan cenderung mempunyai sifat konsumtif. Dampak itulah yang membuat generasi muda juga lemah dalam berkomunikasi langsung.

 Banyak aplikasi pengirim pesan yang sangat mudah dimengerti dan mudah digunakan, seperti: Whatsapp, Instagram, Facebook, Twitter, Snapchat, dan masih banyak lagi. Generasi muda atau anak muda cenderung lebih memilih berkomunikasi dengan aplikasi tersebut yang sifatnya jarak jauh itu / chatting di bandingkan berbicara secara langsung. Memang hal itu diciptakan untuk berkomunikasi khususnya jarak jauh tetapi, karena hal itu juga yang membuat lemahnya para anak muda dalam berkomunikasi secara langsung. Bahkan tak jarang beberapa anak kecil yang cenderung lebih memilih chatting dibandingkan berbicara dengan ibunya sendiri.

Para anak muda yang sudah tergolong mudah stress dan banyak pikiran menjadikan mereka semakin lemah dalam bersosialisasi. Segala hal yang mereka kerjakan ingin cepat selesai dan mau serba mudah. Anak muda juga banyak yang memendam apa yang ada dalam pikiran mereka, tidak diceritakan pada orang lain, kurangnya kesadaran berdoa dan sikap yang cenderung keras kepala membuat mereka sebenarnya lemah dalam banyak hal yang disebabkan dari tidak lain dan tidak bukan adalah hati yang tidak terbuka dan keterampilan komunikasi yang  rendah.

Hal itu memang akan terjadi, dan sudah terjadi sekarang. Oleh karena itu kita harus mengatasi hal tersebut, dan juga mencegah hal seperti itu muncul kembali di masa mendatang. Kebanyakan orang sudah menganggap komunikasi adalah hal yang sepele, tidak di perhatikan secara mendalam, sehingga terjadilah komunikasi yang tidak sehat. Berbicara tidak jujur juga sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian besar orang, dan akibatnya mereka merusak secara perlahan diri mereka sendiri.

Refleksi, merupakan sebuah kebiasaan yang sangat baik yang dilakukan di Seminari Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan, dimana para seminaris melakukan kegiatan menuliskan hal yang mengesan tentang hari itu. Bagaimana dinamika yang mereka lakukan, perasaan yang dominan saat itu dan juga bagaimana cara merefleksikan suatu kejaian, dan belajar dari pengalaman. Bagi saya refleksi ini juga menjadi sarana menuangkan segala perasaan dengan hati yang terbuka. Kita semua tentu tidak bisa menceritakan segalanya kepada orang lain, namun dalam refleksi yang ditulis secara pribadi ini kita bisa menuangkan semuanya dan perasaan kita akan jauh lebih baik kemudian.

Menulis merupakan salah satu cara juga yang efektif untuk melatih keterbukaan hati dan cara kita berkomunikasi. Ketika kita menulis secara jujur, secara tidak langsung kita akan juga mudah berbicara dengan orang lain. Kita juga akan terlatih untuk berpikir dahulu sebelum bertindak dan berbicara dari menulis, dari sifat yang gugup, pemalu, dan pendiam kita pasti bisa perlahan mencari titik nyaman dalam berkomunikasi dengan orang lain.

Dari berefleksi juga kita bisa lebih menyaring segala perkataan orang lain saat kita berkomunikasi. Kita bisa terhindar dari kesalahpahaman, rasa tidak enak hati dan lainnnya. Karena kita sudah terbiasa untuk merefleksikan banyak hal, kita bisa menetralkan perasaan kita. Dari perasaan yang netral tadi kita jadi lebih bisa berbicara dengan leluasa. Kita juga pastinya akan terbuka jika kita sudah nyaman dalam membangun komunikasi.

Jika kita sudah bisa melakukan refleksi dengan baik, kita cenderung akan melihat berbagai hal dari banyak sudut pandang dan mencari sudut yang baik. Dari situ kita juga akan bisa membicarakan banyak hal dengan baik, sehingga banyak orang juga akan tertarik untuk menjalin komunikasi yang baik dengan kita. Disitulah keterampilan kita meningkat juga. Dengan kondisi yang nyaman akan membuat kita juga terbuka saat berbicara. 

Dilansir dari skillacademy.com, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan cara kita berkomunikasi dengan lebih baik. Contohnya adalah menjadi pendengar yang baik, mendengarkan adalah hal mudah sekaligus sulit. Memotong pembicaraan dan terburu" dalam berbicara merupakan hambatan menjadi pendengar yang baik. Kemudian ada juga menetralkan perasaan dan emosi, sebelum berbicara cobalah menjadi orang yang berkepala dingin, dan jangan biarkan diri berbicara ketika sedang emosi.

Memperhatikan lawan bicara dan mengetahui konteks pembicaraan saat itu adalah salah satu cara juga meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Ketika kita memperhatikan keadaan dan lawan kita, kita akan lebih mudah untuk berbicara tanpa ada rasa yang canggung dalam percakapan. Kemudian haruslah menggunakan bahasa tubuh yang sesuai, cobalah untuk membuat oranglain tertarik untuk berbicara denganmu. Hal yang harus dilakukan terakhir adalah latihan terus menerus.

Saya sudah pernah melakukan hal-hal itu dan secara perlahan, saya mengalami kemajuan dan perubahan dalam berkomunikasi. Dari yang awalnya sering gugup dan menghindar, sekarang saya bisa percaya diri dan berani untuk berbicara dengan oranglain. Dari hal itu juga kita bisa mengatahui titik keterbukaan hati kita. Ada masanya ketika kita menemukan kesempatan mencurahkan hati kita secara terbuka.

Secara perlahan kita akan bisa membuat lega diri kita sendiri, memutus tali kesalahpahaman dan juga menghapus prasangka buruk terhadap sesuatu. Kita juga bisa mempererat hubungan, saling menghargai dan menghormati, itulah manfaat terakhir ketika kita sudah bisa membuka hati saat berbicara. Sama halnya ketika kita sudah bisa terampil berkomunikasi, memilah kata yang diutarakan, mendinginkan pikiran, dan berbicara dengan gerakan yang baik, kita akan lebih mudah berinteraksi dengan oranglain. Rasa gugup, takut akan hilang sepenuhnya.

Jadi komunikasi itu penting, tidak hanya penting secara langsung namun juga secara tidak langsung. Komunikasi yang tidak terampil bisa berdampak kecil hingga besar, terhadap pribadi dan kelompok. Dampak yang dihasilkan juga adalah dampak negatif, dengan kita mau melatih berkomunikasi dengan baik dan tidak memendam berbagai hal seorang diri, kita bisa mengubah dampak negatif tersebut dengan dampak yang sangat positif. Kita bisa menjadi sukses dan bahagia dengan segala hal dari berkomunikasi.

Dari komunikasi yang baik kita juga bisa membangun relasi yang baik, membangun rasa kepercayaan dengan orang lain, dan kita juga bisa sangat meminimalisir konflik atau kesalahpahaman. Maka jadilah seorang yang baik dan terampil dalam berkomunikasi, tidak asal mengeluarkan kata, dan mau membuka hati saat berbicara. Dari itu semua hal tentang mengembangkan komunikasi ini kita bisa membuat hidup kita jauh lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun