Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Desa Samborejo dapat memahami pentingnya biopori dan mulai menerapkannya secara mandiri di pekarangan rumah atau area sekitar mereka. Pembuatan biopori yang relatif mudah dan murah menjadikannya solusi yang dapat diadaptasi secara luas tanpa memerlukan biaya besar. Selain itu, mahasiswa juga mendorong pemerintah desa untuk mendukung implementasi biopori secara lebih luas, misalnya dengan memasukkannya dalam program kerja desa terkait pengelolaan lingkungan dan pencegahan banjir.
Tak hanya memberikan solusi jangka pendek, program ini juga bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Dengan semakin banyaknya biopori yang dibuat, diharapkan dampak positifnya akan semakin terasa, baik dalam mengurangi banjir, meningkatkan kualitas air tanah, maupun mengolah limbah organik secara lebih ramah lingkungan.
Mahasiswa KKN UNDIP berharap bahwa inisiatif ini dapat menjadi langkah awal bagi masyarakat Desa Samborejo untuk terus berinovasi dalam menjaga kelestarian lingkungan, serta menciptakan desa yang lebih tangguh dalam menghadapi tantangan musim penghujan di masa mendatang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI