Mohon tunggu...
Alexander Akas
Alexander Akas Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hai, kenalin aku Akas.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Integrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai Jembatan Pembelajaran

19 Desember 2024   01:10 Diperbarui: 19 Desember 2024   01:17 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Suasana Kelas 12 (Sumber: koleksi pribadi)

oleh: Alexander Harya Pamungkas, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma

Pada saat ini, perkembangan teknologi digital memberikan pengaruh besar pada kehidupan manusia, tak terkecuali pada bidang pendidikan. Teknologi tidak hanya mengubah cara mengakses informasi, tetapi juga membuka peluang baru dalam proses belajar-mengajar di ruang kelas. Salah satu wujud transformasi ini adalah pembelajaran berbasis digital yang semakin populer di berbagai jenjang pendidikan. Pembelajaran berbasis digital menawarkan berbagai keuntungan, termasuk fleksibilitas dalam waktu dan tempat belajar, aksesibilitas ke sumber daya pembelajaran yang lebih luas, serta interaktivitas yang mampu meningkatkan keterlibatan siswa dan efektivitas pembelajaran (Paling et al., 2024 dalam Silvester et al., 2024). Dengan perangkat seperti aplikasi pendidikan, platform kuis interaktif, dan media presentasi digital, guru kini memiliki peluang untuk mengubah kelas tradisional menjadi lingkungan belajar yang lebih menarik dan relevan bagi generasi digital saat ini.

Kemajuan teknologi informasi yang semakin canggih menjadikan penguasaan teknologi sebagai suatu keharusan bagi guru dalam menggunakannya sebagai media pembelajaran. Guru tidak hanya dituntut untuk memahami teknologi, tetapi juga untuk mampu mengintegrasikan teknologi tersebut ke dalam proses pembelajaran. Salah satu pendekatan yang relevan untuk mendukung hal ini adalah model TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge). TPACK adalah kerangka kerja yang mengintegrasikan pengetahuan tentang teknologi, pedagogik, dan konten materi pembelajaran (Hanik et al., 2022). Dalam model ini, guru dituntut untuk memadukan ketiga aspek tersebut secara harmonis sehingga dapat menciptakan pengalaman belajar yang terpusat pada siswa dan sesuai dengan kebutuhan abad ke-21.

Integrasi TPACK memberikan kerangka kerja yang memungkinkan guru untuk merancang pembelajaran yang responsif terhadap tantangan era revolusi industri 4.0. Model ini mengedepankan kolaborasi antara teknologi sebagai alat, pedagogik sebagai pendekatan, dan konten sebagai inti pembelajaran (Surahman   et   al.,   2020 dalam Silvester et al., 2024). Guru tidak hanya perlu memahami cara kerja teknologi, tetapi juga harus mempertimbangkan bagaimana teknologi dapat digunakan secara strategis untuk memecahkan tantangan pembelajaran di kelas (Mishra, P., & Koehler, M. J. 2006 dalam Sunandi et al 2023). Hal ini melibatkan keputusan yang cermat dalam memilih, menyesuaikan, dan menerapkan metode pembelajaran yang mendukung keterlibatan aktif siswa. Dengan TPACK, pembelajaran di kelas dapat dirancang lebih interaktif, menarik, dan relevan bagi siswa, sehingga mereka dapat menjadi peserta aktif dalam proses belajar.

Melalui pendekatan ini, guru dapat memanfaatkan teknologi untuk menciptakan lingkungan belajar yang fleksibel, dinamis, dan berorientasi pada kebutuhan siswa. Sebagai contoh, penggunaan platform interaktif seperti Quizizz untuk evaluasi pembelajaran atau PowerPoint untuk presentasi materi tidak hanya membantu siswa memahami konten lebih baik, tetapi juga meningkatkan antusiasme mereka di kelas. Dengan demikian, TPACK menjadi landasan penting dalam mendukung guru untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi siswa.

Pengalaman observasi di kelas secara langsung memberikan wawasan menarik tentang bagaimana metode pengajaran tradisional dan modern dapat dibandingkan. Guru yang diamati menggunakan buku sebagai sumber utama materi dan menyampaikan pembelajaran melalui ceramah. Pembelajaran berjalan lancar, namun suasana kelas terlihat pasif. Siswa cenderung hanya mencatat materi yang diberikan tanpa banyak interaksi. Metode ini memang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi secara langsung, tetapi kurang mampu memicu keterlibatan aktif siswa.

Dalam kesempatan praktik mengajar, pendekatan yang berbeda diterapkan dengan memanfaatkan teknologi. Materi teks editorial diajarkan kepada siswa kelas 12 SMK menggunakan PowerPoint sebagai media untuk menyajikan materi dengan visualisasi yang menarik. Selain itu, untuk mengevaluasi pemahaman siswa, digunakan platform interaktif Quizizz. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa terlihat lebih antusias mengikuti kelas, terutama saat mereka mengerjakan soal kuis melalui Quizizz. Fitur-fitur seperti leaderboard dan umpan balik langsung memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan sekaligus menantang.

Selain itu, tugas diberikan kepada siswa untuk menulis teks editorial yang relevan dengan bidang keahlian mereka, yaitu busana. Siswa diberi kebebasan untuk menelusuri informasi di internet guna mendukung pembuatan teks mereka. Pendekatan ini bertujuan untuk mendorong siswa agar lebih aktif dalam mencari dan mengolah informasi, sekaligus melatih kemampuan literasi digital mereka. Tugas ini tidak hanya memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengeksplorasi ide-ide kreatif, tetapi juga memperkuat keterampilan mereka dalam menyusun argumen secara sistematis.

Meskipun manfaat integrasi teknologi dalam pembelajaran sangat jelas, tantangan dalam penerapannya tidak dapat diabaikan. Tidak semua sekolah memiliki akses yang memadai terhadap perangkat teknologi atau infrastruktur pendukung, seperti koneksi internet yang stabil. Selain itu, tidak semua guru merasa percaya diri dalam menggunakan teknologi sebagai bagian dari proses pembelajaran. Dibutuhkan pelatihan yang berkelanjutan agar guru dapat menguasai keterampilan teknis serta memahami cara mengintegrasikan teknologi secara efektif dengan pedagogik dan konten pembelajaran.

Di sisi lain, peluang yang ditawarkan oleh teknologi sangat besar. Dengan teknologi, pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu siswa, memungkinkan pendekatan yang lebih personal dan fleksibel. Selain itu, teknologi memberikan akses ke berbagai sumber belajar yang tidak terbatas pada ruang kelas, membuka wawasan siswa terhadap dunia luar. Dalam hal ini, guru berperan penting sebagai fasilitator yang membantu siswa memanfaatkan teknologi untuk mendukung proses belajar mereka.

Integrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran merupakan langkah penting menuju pendidikan yang relevan di era digital. Melalui kerangka kerja seperti TPACK, guru dapat merancang pembelajaran yang lebih interaktif, menarik, dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Pengalaman dalam mengajarkan materi teks editorial dengan memanfaatkan teknologi seperti PowerPoint dan Quizizz menunjukkan bagaimana teknologi dapat meningkatkan antusiasme dan keterlibatan siswa di kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun