Di era digital ini, media sosial sudah menjadi sebuah bagian yang penting dari kehidupan sehari-hari kita. Dengan jutaan orang yang aktif menggunakan platform seperti X, Instagram, dan Tiktok, informasi dapat menyebar dengan sangat cepat. Namun, kemudahan dalam mengakses informasi ini juga membawa tantangan besar: bagaimana kita bisa menavigasi lautan informasi yang sering kali tidak terverifikasi? Di sinilah literasi digital menjadi sangat penting. Literasi digital bukan hanya sekadar kemampuan untuk menggunakan teknologi, tetapi juga mencakup kemampuan untuk memahami, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang kita temui secara online secara bijaksana. Dalam konteks Indonesia, di mana tingkat literasi digital masih perlu ditingkatkan, pemahaman tentang arti penting literasi digital menjadi sangat krusial.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Aulia dan rekan-rekannya, media sosial dapat berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan literasi digital masyarakat. Penelitian ini menunjukkan jika masyarakat memanfaatkan media sosial dengan baik, mereka akan bisa memahami cara menggunakan informasi dengan lebih kritis dan bertanggung jawab. Misalnya, pengguna dapat belajar untuk mengenali sumber-sumber informasi yang kredibel dan memahami konteks di balik berita yang mereka baca. Dalam dunia yang dipenuhi dengan berita palsu dan informasi menyesatkan, kemampuan untuk mengevaluasi keakuratan informasi menjadi keterampilan yang sangat berharga (Aulia et al., 2024).
Literasi digital juga membantu individu untuk berpikir kritis. Alicia Josephine Ekosputri dalam tulisannya menekankan bahwa literasi digital memungkinkan seseorang untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi palsu. Dengan kemampuan ini, pengguna media sosial dapat membuat keputusan yang lebih baik dan aman dalam menghadapi berbagai jenis konten yang mereka temui. Misalnya, ketika seseorang membaca berita tentang suatu peristiwa penting, mereka perlu mempertimbangkan apakah sumber berita tersebut terpercaya atau tidak. Jika mereka tidak memiliki keterampilan literasi digital yang memadai, mereka mungkin akan mempercayai informasi tersebut tanpa melakukan verifikasi terlebih dahulu (Ekosputri, 2023).
Namun, tantangan dalam meningkatkan literasi digital di Indonesia masih cukup besar. Menurut laporan Status Literasi Digital Indonesia 2023 oleh Kominfo dan Katadata Insight Center, meskipun ada peningkatan dalam indeks literasi digital di Indonesia, masih terdapat ketidaksetaraan akses teknologi di berbagai daerah. Hal ini berarti bahwa tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan keterampilan literasi digital mereka (Rangga et al., 2021). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketika masyarakat menggunakan media sosial secara bijak, mereka akan lebih mampu memahami dan mengolah informasi dengan cara yang kritis dan bertanggung jawab.
Satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya literasi digital adalah melalui program Gerakan Literasi Nasional. Program ini mencakup berbagai usia, dari anak-anak sampai orang dewasa. Dalam konteks ini, sekolah-sekolah punya peran penting dalam mengajarkan siswanya cara menggunakan media sosial dengan bijak dan bertanggung jawab. Dengan memberikan pelajaran tentang literasi digital sejak awal, generasi masa depan akan lebih siap menghadapi tantangan informasi di era digital.
Selain itu, penggunaan media sosial sebagai alat edukatif juga sangat efektif. Banyak akun di platform-platform tersebut yang menyediakan konten edukatif tentang cara mengenali berita palsu atau bagaimana cara melakukan verifikasi fakta. Dengan mengikuti akun-akun ini, pengguna dapat memperluas wawasan mereka dan belajar cara menggunakan media sosial secara lebih produktif.
Meskipun telah banyak usaha untuk meningkatkan literasi digital, masih ada risiko yang mengintai akibat penggunaan media sosial yang tidak bijaksana. Seringkali, berita palsu dan hoax menyebar karena kurangnya pemahaman tentang cara menilai informasi dengan kritis. Kemampuan untuk memahami, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dengan bijak bukan hanya melindungi kita dari disinformasi, tetapi juga memungkinkan kita untuk berkontribusi secara aktif dalam masyarakat yang semakin terhubung. Jika kita bisa memanfaatkan media sosial sebagai alat pendidikan dan didukung oleh berbagai pihak seperti pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat kita dapat meningkatkan literasi digital di Indonesia. Dengan cara ini, kita akan menciptakan lingkungan media sosial yang lebih sehat dan produktif bagi semua orang.
Untuk mencapai tujuan peningkatan literasi digital, beberapa langkah perlu diambil. Pertama, program-program pendidikan tentang literasi digital harus diperkenalkan di sekolah-sekolah dan komunitas, termasuk pelatihan tentang cara mengenali sumber informasi yang kredibel dan teknik verifikasi fakta. Kedua, pemerintah dan organisasi non-pemerintah perlu meluncurkan kampanye kesadaran yang menekankan pentingnya literasi digital, dengan menggunakan media sosial sebagai sarana untuk menyebarkan konten yang menarik dan mudah dipahami. Selain itu, mendorong kolaborasi antara sektor pendidikan, teknologi, dan media untuk menciptakan sumber daya yang mendukung literasi digital juga sangat penting; misalnya, melalui pengembangan aplikasi atau platform online yang menyediakan informasi edukatif tentang cara menggunakan media sosial dengan bijak. Terakhir, masyarakat harus didorong untuk berpartisipasi dalam diskusi tentang isu-isu terkini dan berbagi pengetahuan mengenai literasi digital. Dengan berbagi pengalaman, individu dapat saling belajar dan memperkuat pemahaman kolektif tentang pentingnya informasi yang akurat. Melalui langkah-langkah ini, kita dapat membangun masyarakat yang lebih cerdas dalam menavigasi informasi di era media sosial, sehingga setiap individu dapat menjadi pengguna yang bijak dan bertanggung jawab.
Referensi :
Aulia Fadlan et al. 2024. "Media Sosial Sebagai Sarana Peningkatan Literasi Digital Masyarakat," BIMA: Jurnal Pendidikan Vol 2 No 2.
Nuri Marsellia et al. 2024. "Membangun Masa Depan yang Terhubung: Pendidikan dan Literasi Digital di Era Revolusi Industri 4.0," Cendikia:Jurnal Pendidikan dan Pengajaran.
Rangga Ameliah et al. 2021. "Status Literasi Digital di Indonesia 2021," Katadata Insight Center.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H