Mohon tunggu...
Alexander Mario Amarta
Alexander Mario Amarta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan seorang mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang memiliki ketertarikan dalam melakukan penulisan dan juga dalam dunia perfilman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perjalanan Jurnalisme Multimedia di Indonesia: Sudah Sejauh Mana?

29 November 2023   17:10 Diperbarui: 29 November 2023   17:43 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Humas Indonesia

Sumber: databoks.katadata.co.id
Sumber: databoks.katadata.co.id

Pada tahun 2023 tercatat bahwa 84 % masyarakat Indonesia menggunakan media online sebagai sumber mereka dalam mencari berita dan informasi ( Reuters Institute dalam Annur, 2023 ). Sumber berita bagi masyarakat Indonesia selanjutnya disusul oleh media sosial dengan jumlah 65%, sedangkan media cetak di tahun 2023 ini hanya digunakan oleh 15% masyarakat Indonesia sebagai sumber pencarian berita ( Reuters Institute dalam Annur, 2023 ). Apabila anda perhatikan perbandingan nya antara media online dan media sosial dengan media cetak, sudah cukup terbukti bahwa perkembangan zaman dan internet sangat berpengaruh. Masyarakat sudah semakin jarang menggunakan koran, majalah, atau media cetak lainnya untuk mencari berita dan informasi. Justru yang terjadi adalah masyarakat Indonesia melakukan "shifting" menuju ke media online dan internet.

Salah satu contoh konkrit dari jurnalisme multimedia dalam media online bisa dilihat melalui perusahaan media Narasi.tv yang mana webnya bisa anda buka melalui search engine yang anda punya. Narasi.tv hadir sebagai wadah bagi anak muda untuk mencurahkan ide dan gagasannya melalui program-program yang dimilikinya. Narasi memiliki banyak sekali program dengan tema yang berbeda-beda. Seperti Narasi Newsroom yang bertujuan untuk membagikan berita yang aktual dan faktual setiap harinya. Narasi People yang bertujuan untuk memberikan featured news dengan nilai human interest. Narasi Buka Mata, berita yang dikemas dengan laporan investigasi yang mendalam dan masih banyak lagi program Narasi yang lainnya.

Sumber: Web Narasi.tv
Sumber: Web Narasi.tv

Namun, yang perlu diperhatikan bukanlah seberapa variatif program-program milik Narasi. Melainkan praktik jurnalisme multimedia nya yang memang sangat diterapkan. Apabila anda mengunjungi web milik Narasi dan anda memilih salah satu video berita mereka. Anda bisa melihat bahwa cara mereka memberikan berita sangatlah menarik dan lengkap. Ada gambar, ilustrasi, teks (subtitle), dan audio. Selain itu, Narasi juga tetap tidak menghilangkan ke kredibel an isi berita tersebut. Berita atau informasi yang diberikan oleh Narasi tetap memperhatikan kaidah-kaidah jurnalisme yang harus diikuti. 

Tidak hanya melalui media online, Narasi juga memaksimalkan potensinya melalui media sosial. seperti Facebook ( Narasi), Instagram (@Narasi.tv), Twitter ( @narasi.tv), Youtube ( Narasi). Di Youtube, Narasi sudah memiliki sekitar 1 juta lebih pengikut, di Twitter mereka sudah memiliki 185 ribu pengikut dan di Instagram sekitar 1,2 juta pengikut. Berdasarkan torehan ini, dapat dikatakan bahwa media online dan media sosial terbukti menjadi sumber berita dan informasi bagi masyarakat Indonesia dan juga format jurnalisme multimedia juga digemari oleh orang Indonesia.

Tantangan Jurnalisme Multimedia Masa Kini

Jurnalisme Multimedia memang menjadi format yang baru dan menarik dalam penyajian suatu berita dan juga cukup digemari di masa sekarang. Akan tetapi, jurnalisme multimedia juga memiliki beberapa tantangan yang harus dihadapi dan disikapi secara bijak. Yang pertama tentu saja kemampuan dari para jurnalis untuk tetap mengikuti perkembangan teknologi. Yang dimaksud dari ini adalah, ketika mereka harus melakukan penyuntingan pada video seperti harus menyambungkan video, memberikan efek, mensinkronkan video dengan audio. Hal-hal seperti ini tentunya memerlukan ilmu yang artinya mereka harus menguasai ilmu tersebut. 

Selanjutnya, memiliki kepekaan yang bagus pada aspek visual. Mengapa? Karena berita atau informasi yang dikemas dalam format jurnalisme multimedia sangat menonjolkan visual yang sangat bagus. Apabila anda menyempatkan waktu sebentar untuk melihat konten milik Narasi, anda akan melihat ilustrasi dan desain yang mereka tampilkan, cara kerja kamera mereka dan angle yang mereka pilih sangatlah memanjakan mata. Itulah mengapa, sensitivitas visual harus dimiliki agar output nya tetap menarik.  

Lalu, yang terakhir adalah kemampuan untuk tetap menjaga kevalidan berita dan tetap mengikuti kaidah-kaidah jurnalistik. Dengan begitu, konten jurnalisme multimedia tidak hanya memperhatikan aspek visual saja, tapi "isi" nya tetap terjaga dan kualitas berita nya tetap ada.

Sumber Referensi: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun