(Kamis, 29 Juli 2021) Pandemi COVID-19 Â melanda Indonesia dalam kurun waktu hampir 2 tahun. Pemerintah dalam kurun waktu hampir 2 tahun sudah melaksanakan beberapa kegiatan sebagai bentuk upaya menekan laju penyebaran COVID-19 seperti adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Meskipun begitu, masyarakat yang berada di kecamatan Semarang Utara, kelurahan Tanjung Emas, RW 12 Tambak Lorok, masih abai terhadap pandemi yang melanda hampir seluruh wilayah Indonesia ini dan pentingnya protokol kesehatan pada saat ini. Ketua RW 12 Tambak Lorok, bapak Suparman, menuturkan bahwa tingkat kepercayaan dan kehati-hatian masyarakat RW 12 Tambak Lorok terhadap pandemi COVID-19 belum meningkat dari sebelumnya.
Dengan adanya situasi tersebut, Alexander Natanael silaban sebagai mahasiswa Universitas Diponegoro yang mengikuti kegiatan kuliah kerja nyata (KKN), memberikan penyelesaian masalah dengan mengedukasi masyarakat yang berada di RW 12 Tambak Lorok mengenai pandemi COVID-19. Pelaksanaan edukasi mengenai COVID-19 dilakukan dengan penyajian beberapa hal seperti: modul pengenalan COVID-19, poster sumber informasi COVID-19, dan poster pentingnya 5M. Selain itu, pada masa pandemi masyarakat yang berada di RW 12 Tambak Lorok juga diajarkan untuk mengenali ciri-ciri air yang layak untuk diminum melalui pembagian poster yang memuat informasi tersebut. Pembagian poster dan modul dilakukan secara luring dan daring.
Pertama-tama pembagian poster dan modul hanya melalui grup 'whatsapp' pemberdayaan kesejahteraan keluarga RW 12 Tambak Lorok dan selanjutnya pembagian poster dan modul dilakukan secara luring dengan berbagai perwakilan RT yang berada di RW 12 Tambak Lorok. Pembagian yang dilakukan secara luring dengan berbagai perwakilan RT dilakukan untuk mencegah terjadinya kerumunan yang dapat menyebabkan penyebaran COVID-19 di RW 12 Tambak Lorok.
