Mohon tunggu...
Alexander Sandhika P.L
Alexander Sandhika P.L Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo ! Nama saya Alexander Sandhika Putera Laudhisa. Saya biasa dipanggil dengan nama "Alex" juga "Dhika". Umur saya 18 tahun dan saat ini saya sedang menempuh pendidikan di sebuah universitas yang ada di Bandung. Saya adalah orang yang menyukai senja, puisi dan suara hati hehe. Hobi saya travelling, buat konten, dan motoran. Selain itu, saya adalah orang yang sedikit introvert.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kemerdekaan, Seni dan Kebangsaan Unpar

20 Agustus 2023   19:20 Diperbarui: 20 Agustus 2023   20:36 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Lalu mengenai karya yang dibuat oleh Pak Nyoman Nuarta, penanggap 2 yakni Nurul Arifin (Politisi) berkata "Ternyata ada orang Indonesia yang bisa membuat seperti ini. Sangat takjub, indah, spektakuler sekali dan ini merupakan mahakarya yang besar yang berasal dari Indonesia. Sesuatu yang besar dimulai dari kajian sosial serta budayanya. Dan pa Nyoman sudah melalui itu semua". Ibu Nurul Arifin juga menambahkan pendapatnya mengenai politik, segala hal yang kita lakukan pasti berkaitan dengan politik. Ia mengatakan bahwa  "Pembangunan ini adalah keputusan politik. Segala hal sangat berkaitan dengan politik". Pembangunan IKN ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi, pariwisata negara kita Indonesia. "Seni itu tidaklah murah, sangat mahal. Karena setiap detail pun sangat dipikirkan" ucapnya. 

Lalu penanggap 3 yakni Prof.Dr. Purnama Salura (Guru Besar Arsitektur) menjelaskan mengenai Monumen, Arsitektur dan Kebangsaan. Ia juga menambanhkan gagasannya sebagai berikut;

  • Soekarno : Nasionalisme di dalam internasionalisme. Penumbuh rasa kenasionalan.
  • Garuda Pancasila melalui berbagai proses dalam penggambarannya.
  • Soekarno : Saya harus membuat bangsa Indonesia bangga dengan dirinya.
  • Monumen dan arsitektur sebagai penumbuh rasa kebangsaan.
  • Soeharto : Arsitektuk sebagai Peningkat rasa kenasionalan. Membuat 999 ikon masjid tradisional joglo. Yang dimana akan dijadikan ikon nasional.
  • Arsitektur sebagai ikon garuda pancasila. (Graha Garuda)

"Monumen-Arsitektur-Monarsi (Monumen Arsitektur). Sebagai alat penguat memori kolektif. Memperjuangkan kesatuan/persatuan/kebangsaan Indonesia itu tidaklah mudah. Kita harus memperhatikan sekitar kita. Kita menuju ke zaman emas, zaman yang maju, kita harus bekerja keras. Ujian paling berat adalah menjadi diri kita sendiri".

Dalam segala aspek kehidupan kita tentunya semuanya merupakan politik. Nah namun ada saja hal-hal yang dapat menganggu jalannya politik salah satunya ialah persoalan agama. Persoalan agama hingga saat ini merupakan hal yang mudah dilakukan untuk mengacaukan keberagaman negara kita serta menjadi alat untuk menciptakan permasalahan-permasalahan politik.

Penanggap 1: Prof.Dr.I. Bambang Sugiharto mengatakan "Kita kadang merasa takut jika dikaitkan dengan agama. Hal yang paling fatal adalah persoalan agama dan agama bisa saja menghancurkan persatuan bangsa kita". 

Penanggap 2: Nurul Arifin (Politisi) mengatakan bahwa "Agama menjadi permasalahan negara kita. Segala hal dikaitkan dengan agama. Kadang saya di pressure untuk menutup aurat dengan atribut tertentu mulai dari kepala, tangan dan sebagainya. Pressure yang dominan ini masuk ke nagara kita, yang jadi masalah buat kita. Penolakan itu harus kita mulai dari diri sendiri. Perang itu selalu dimulai dari agama. Agama paling mudah dijadikan alat untuk mobilisasi. Kebenaran itu ada pada diri kita sendiri". 

Pada saat sesi pertanyaan dibuka, ada salah satu peserta yang memberikan perntanyaan mengenai AI. Ia bertanya "Apakah AI ini dapat mengancam kehidupan manusia ?"

AI dibuat manusia, jangan sampai mesin ini mengendalikan kita. Kita harus bisa mengendalikan itu. Beberapa penanggap pun memberikan pendapatnya mengenai AI.  Penanggap 3: Prof.Dr. Purnama Salura (Guru Besar Arsitektur) mengatakan;

  • "Komputer adalah alat paling goblok di dunia".
  • "Kuasai, serius dalam hal apapun".
  • "Kita harus jujur, rendah hati, menjadi manusia yang toleran".

Penanggap 1: Prof.Dr.I. Bambang Sugiharto pun ikut menyampaikan pesan sebagai berikut:

  • Cermati segala aspek kemanusian anda.
  • Kita tuh manusia, kita pengendali, kita yang harus mendikte AI.

Di akhir acara, moderator acara yakni Andreas Doweng Bolo juga menyatakan bahwa "Gagasan ini hadir dari sebuah impian. Kisah besar kita sebagai bangsa tidak akan hilang". Sebagai anak bangsa, kita harus berani untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Kita harus berani mempertahankan serta berani untuk membuat sebuah karya yang hebat yang bisa berguna serta bermanfaat bagi Masyarakat dan juga bagi negara kita Indonesia.

Pada tanggal 16 Agustus 2023 di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung diadakan kembali acara bincang seni dengan para seniman-seniman hebat seperti Pak Diyanto, Erika Ernawan, Nandanggawe, Louise Henryette, Lena Guslina dan Setiyono Wibowo. Mereka semua adalah seniman-seniman hebat yang mampu membuat sebuah karya yang sangat indah dan penuh makna. Para seniman-seniman tersebut mengajarkan kepada kita bahwa dalam membuat sebuah karya, kita tidak boleh merasa takut. Kita harus berani membuat sebuah karya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun