Mohon tunggu...
Alexander A. Ermando
Alexander A. Ermando Mohon Tunggu... -

Mahasiswa | Movie - Music Addict | Sang pemimpi | Salah satu bibit terbaik masa depan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Situs Berita Cetak versus Situs Berita Televisi

27 Februari 2013   15:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:35 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perusahaan media cetak dan elektronik di Indonesia saat ini sedang memasuki tren konvergensi media. Konvergensi media merupakan suatu strategi di mana perusahaan media menggunakan dua jenis media sekaligus dalam menyebarkan informasinya. Konvergensi media yang umum dilakukan adalah membuat situs berita yang terkait dengan media tersebut, baik cetak maupun elektronik. Penulis membandingkan situs berita KOMPAS.com dengan Liputan6.com. Kita tahu jika KOMPAS merupakan nama besar di dunia media cetak Indonesia, sedangkan Liputan 6 merupakan program berita yang dibuat oleh stasiun televisi nasional SCTV (Surya Citra Televisi). Penulis ingin membandingkannya dari sisi teknis hingga fasilitas yang ada di kedua situs tersebut.

[caption id="attachment_246082" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar 1: Tampilan halaman utama KOMPAS.com"][/caption]

KOMPAS.com memiliki tampilan halaman utama yang rapi dan tertata baik. Rubrik yang disediakan sangat lengkap, begitu juga ringkasan-ringkasan berita terbarunya. Pengguna bisa dengan mudah menemukan informasi terbaru hanya dengan mengamati kilasan-kilasan berita yang disediakan di halaman utama. Kotak pencarian berita juga mudah untuk ditemukan. Hanya pop-up iklan yang cukup mengganggu pengguna ketika membuka halaman utama KOMPAS.com. Video disediakan dalam rubrik tersendiri dengan format 16:9 yang memiliki kualitas yang baik dari segi audio.

Seperti teknik penulisan berita pada umumnya, KOMPAS.com menggunakan model piramida terbalik dalam artikelnya. Piramida terbalik menempatkan kesimpulan di bagian awal artikel, diikuti dengan kutipan dan kalimat-kalimat penjelas hingga akhir artikel. Artikelnya memiliki kurang dari 200 kata. Pengguna dapat memberikan feedback terhadap artikel yang dibuat dan berinteraksi dengan pengguna lainnya melalui kolom komentar yang disediakan di bagian bawah artikel. Artikel juga bisa disebarkan lewat situs jejaring sosial populer seperti Facebook dan Twitter.

[caption id="attachment_246083" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar 2: Tampilan halaman utama Liputan6.com"]

13619789691259740877
13619789691259740877
[/caption]

Sementara itu, tampilan Liputan6.com terkesan lebih lapang dan tidak banyak pembagian kolom, namun tetap terlihat rapi. Pemisahan rubrik cukup lengkap, namun tidak sekomplit KOMPAS.com. Tampilan juga lebih didominasi foto-foto liputan. Kotak pencarian berita juga terletak di tempat yang mudah dilihat. Video terdapat di rubrik tersendiri dan mudah untuk diakses. Videonya memiliki format gambar 4:3 dengan kualitas gambar dan suara yang cukup baik.

Artikel di Liputan6.com menggunakan piramida terbalik, namun jumlah kata lebih sedikit dibandingkan dengan artikel di KOMPAS.com. Pengguna juga dapat memberikan feedback dan berinteraksi dengan pengguna lainnya. Artikel juga bisa disebarkan lewat situs jejaring sosial populer seperti di KOMPAS.com.

Penulis berkesimpulan jika tidak banyak perbedaan yang terdapat antara kedua situs berita ini. Perbedaan umumnya hanya terletak pada bentuk tampilan dan rubrik yang disediakan keduanya. Penulis berpendapat jika KOMPAS.com memiliki keunggulan di sisi tampilan dan rubrik yang disediakan, sementara Liputan6.com unggul di sisi video/audio. Sesuatu yang wajar mengingat Liputan6.com terkait dengan program berita Liputan 6 di SCTV. Meskipun demikian, keduanya sama-sama memenuhi kebutuhan penggunanya dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun