Dunia sedang terpuruk dan terguncang dengan adanya wabah Covid-19, Virus Corona pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, China pada bulan Desember 2019 lalu. Bahkan hingga kini otoritas kesehatan di belahan dunia berupaya menahan  dan membendung penyebaran wabah virus ini.
Wabah ini telah dinyatakan sebagai darurat kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia oleh WHO pada 30 Januari 2020. Pernyataan ini adalah deklarasi keenam yang dilakukan oleh WHO sejak pandemi flu babi pada tahun 2009.
Lalu bagaimana dengan Indonesia? Sedangkan jumlah kasus corona di Indonesia terus meningkat dan tersebar di beberapa wilayah sedangkan penemuan kasus pertama kali Dugaan infeksi ini diperkirakan terjadi pada 14 Februari 2020.
Pada 16 Februari. kedua orang itu merasa tidak enak badan dan batu-batuk, sehingga melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok. Saat itu, keduanya hanya diminta untuk rawat jalan.
Kemudian, pada 26 Februari mereka meminta untuk rawat inap karena merasa batuknya tidak kunjung reda. "Tanggal 28 ditelpon sama teman dansanya itu, bahwa dia di Malaysia, orang Jepangnya tadi, dengan corona positif," ungkap Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Sekelas Menteri Kesehatan Bapak Terawan Agus Putranto, menjelaskan kronologis kejadian saja membingungkan kalau kita yang mendengar atau membacanya tidak seksama.
Kemudian orang Jepangnya tadi sebelumnya periksa ke RS Mitra Keluarga Depok, itu diagnosanya apa sih? Mungkin tidak kalau sebetulnya pada saat periksa ke RS Mitra Keluarga Depok sebetulnya sudah terpapar Corona Virus Covid-19. Sedangkan ketika posisi keberadaanya telah sampai di Malaysia ternyata positif.
Pemerintah sudah sangat lamban, Pemerintah sudah sangat blunder dengan santainya pencegahan sebelum kasus seperti sekarang, Jokowi seakan bingung apa yang harus dilakukan untuk pencegahan penyebaran corona selain warning-warning disetiap postingan sosial medianya. Sudah sangat jelas padahal dengan mencegah sudah barang tentu lebih baik dari mengobati.
Jadi pertanyaanya adalah Mungkinkah Corona sudah masuk Indonesia Sejak Januari dengan ketidak siapan element kita didalamnya dengan rasio kematian kita sangat tinggi
Sementara di Malaysia yang saat ini menjadi negara di ASEAN dengan jumlah kasus positif tertinggi (790 orang), mencatatkan dua kasus meninggal dunia, dan Indonesia baru menyatakan positif corona per tanggal 1 Maret 2020.
Kenali gejala awal infeksi virus Corona dari hari ke hari yang dikutip Kompas.com (16/3/2020):Â
Hari ke-1
Pasien mengalami demam. Tubuhnya mungkin juga mengalami semacam kelelahan, nyeri otot, dan batuk kering. Ada pula yang mengalami diare atau mual satu atau dua hari sebelumnya.
Hari ke-5
Ada pasien yang mengalami kesulitan bernapas. Kondisi ini biasanya terjadi pada mereka yang berusia lanjut atau memiliki riwayat penyakit lain sebelumnya.
Hari ke-7
Pada hari ke-7 merupakan waktu rata-rata pasien masuk ke rumah sakit.Â
Baca Juga:Â 2 Rumah Sakit Ini Fokus Tangani Corona, Tak Lagi Terima Pasien Umum
Hari ke-8
Pada pasien yang mengalami kondisi parah, sekitar 15 persen mengalami sindrom gangguan pernapasan akut. Saat ini terjadi, cairan telah memenuhi paru-paru, dan sering kali berakibat fatal.
Hari ke-10
Ketika gejala memburuk, pasien akan dibawa ke ICU. Biasanya, mereka mengalami gangguan pada bagian perut, dan kehilangan nafsu makan. Pada rentang waktu ini, sebagian kecil meninggal, yakni 2 persen.
Hari ke-17
Setelah menjalani perawatan selama lebih kurang 2,5 minggu, pasien yang kondisinya membaik biasanya sembuh dan keluar dari rumah sakit.
Kalau dilihat dari hitungan hari, gejala-gejala corona ini harusnya mampu kita lawan jika kita tidak terlambat dan menanganinya dengan baik, bandingkan juga dengan data isolasi pasien di Indonesia dengan rasio kematian yang sangat tinggi hanya hitungan hari.
Semoga Pemerintah kita mampu menangani wabah corona ini, dengan update-update dan tindakan-tindakan efektif yang dilakukan Pemerintah pusat dan Pemerintah-Pemerintah Daerah.
Lihat juga portal Pemerintah Provinsi DIY yang menyediakan peta sebaran corona dibawah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H