Mohon tunggu...
Alex Lucas
Alex Lucas Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa Kanisius

Saya siswa rata-rata

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lukisan sebagai Jendela Jati Diri dan Sarana Ekspresi Massa

8 November 2024   19:17 Diperbarui: 8 November 2024   21:06 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Dengan budaya Indonesia yang sangat beragam, tidak menutup kemungkinan bahwa lukisan dapat menjadi jembatan penghubung antara budaya dengan penikmatnya di era yang maju ini. Melalui lukisan dengan budaya tertentu, kita dapat semakin memahami keunikan dari cara dan bentuk budaya tersebut. Selain itu, kita juga dapat mengapresiasi nilai-nilai moral yang tertera di dalamnya dan menjadi kenal akan elemen-elemen budaya yang ada. Sehingga dapat dibuat sebuah inovasi dalam seni yang menggabungkan elemen tradisional dengan elemen modern saat ini.

Dipermudah dengan adanya teknologi yang berkembang pesat saat ini, budaya juga menjadi subjek yang diuntungkan. Sebuah budaya dapat menembus batas jarak dan pikiran melalui media-media seperti Facebook, Instagram, Google, Pinterest, dan lain-lain. Semua ini dapat membentuk toleransi yang lebih antara satu dengan yang lain, baik di dalam negeri maupun yang di luar, yang sama maupun yang berbeda, yang hitam maupun yang putih. Menyatukan berbagai macam pendapat dan membentuk toleransi keberagaman yang tinggi di era digital ini.

Kesimpulan


Lukisan sebagai jendela jati diri dan sarana ekspresi massa adalah pengingat bahwa seni, terutama melukis, bukan hanya berkutik di keindahan secara umum saja. Namun, melaluinya kita belajar mengenai pergolakan-pergolakan yang ada, pengalaman-pengalaman yang berkesan, perjalanan yang epik, hingga aliran-aliran dari sungai kehidupan yang ada selama ini. Dengan memahami lukisan, maka kita akan semakin dekat dengan pemahaman kehidupan manusia di dunia ini.

Melukis tidak hanya soal alat dan hasil, namun melalui prosesnya kita kembali mengenal diri kita sendiri. Lukisan yang indah adalah lukisan yang dibuat dengan sepenuh hati, mendeskripsikan jiwa, dan bergerak di dalamnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun