PENGARUH PEMBERIAN AKSES INTERNET PADA ANAK DIBAWAH 12 TAHUN
Farrel Ananta Subono / 131221009
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Internet sudah menjadi kebutuhan "primer" bagi sebagian besar orang di zaman modern ini. Terlebih bagi generasi muda yang memang sangat melek teknologi, bahkan untuk mereka yang masih berada di bangku sekolah. Kebutuhan internet sangat penting dan mendesak saat ini. Hal ini terjadi, karena internet sangat dibutuhkan untuk berbagai keperluan. Meskipun demikian, internet bagaikan pedang bermata dua, memberikan manfaat sekaligus dampak negative pada penggunanya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) memiliki kebijakan untuk masa yang tepat untuk pemberian akses internet pada anak usia tertentu, yakni sebagai berikut (Rizkinaswara, 2019):
* Usia 0 -- 1,5 tahun: hindari gadget, kecuali video call dengan kerabat terdekat;
* Usia 1,5 -- 2 tahun: hanya program berkualitas tinggi dan edukatif, serta adanya pendampingan;
* Usia 2 -- 5 tahun: 1 jam perhari dengan pendampingan;
* Usia 6 tahun keatas: tentukan batas waktu yang konsisten dan jenis media yang digunakan. Keseimbangan kegiatan fisik dan penggunaan gadget harus terjaga.
Di sisi lain, fakta hasil riset Neurosensum Indonesia Consumers Trend 2021 tentang Social
Media Impact on Kids menunjukkan rata-rata, anak Indonesia mengenal media sosial di usia 7 tahun dan 92% Â anak yang datang dari keluarga berpenghasilan rendah, 54 persen diantaranya diperkenalkan ke media sosial sebelum mereka berusia 6 tahun. Fenomena ini bertentangan dengan ketentuan dari Kominfo. Namun sejak pandemi COVID-19, penggunaan internet menjadi lebih luas hingga pada anak-anak usia di bawah 12 tahun sesuai dengan kebijakan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang menyarankan pembelajaran daring (dalam jaringan) pada masa itu.
Banyak manfaat yang dirasakan dengan kemajuan teknologi dan dengan adanya internet.
Tetapi, kita pun harus sadar adanya dampak negatif internet terutama bagi anak yang belum
bisa menyaring informasi. Berikut dampak negatif internet pada anak (JH, 2013):
-Merenggangkan hubungan sosial
Anak yang sudah ketergantungan dengan gadget cenderung menghabiskan waktu di
kamar dan kurang berinteraksi dengan orang lain. Jika dibiarkan, anak akan kesulitan
bergaul dengan teman sekolahnya maupun dengan keluarga.
-Cenderung mengisolasi diri
Anak menjadi kurang peduli dan responsif dengan kondisi di sekitarnya.
-Menjadi pribadi pemarah
Ketika anak sudah mulai terobsesi dengan gadget, mereka akan memberikan reaksi
berlebihan saat alat elektronik kesayangannya dijauhkan.
-Mendapat pengaruh buruk
Tanpa pengawasan, anak bisa mendapatkan dampak buruk dari pihak-pihak dengan
maksud jahat, serta tontonan tak mendidik seperti kekerasan, pornografi, dan
sebagainya.
Dampak pemberian akses internet akan meningkatkan durasi waktu penggunaan gawai
yang dapat menyebabkan dampak negatif sebagai berikut (WAU, 2019):
1.Penurunan konsentrasi saat belajar (pada saat belajar anak menjadi tidak fokus dan
hanya teringat dengan gadget, misalnya anak teringat dengan permainan gadget
seolah-olah dia seperti tokoh dalam game tersebut).
2.Malas menulis dan membaca (hal ini diakibatkan dari penggunaan gadget misalnya
pada saat anak membuka video diaplikasi youtube, anak cenderung melihat
gambarnya saja tanpa harus menulis apa yang mereka cari).
3. Penurunan dalam kemampuan bersosialisasi (misalnya anak kurang bermain dengan
teman dilingkungan sekitarnya, tidak memperdulikan keadaan disekelilingnya).
4. Kecanduan (anak akan sulit dan akan ketergantungan dengan gadget karena sudah
menjadi suatu hal yang menjadi kebutuhan untuknya).
5.Dapat menimbulkan gangguan kesehatan (jelas dapat menimbulkan gangguan kesehatan karena paparan radiasi yang ada pada gadget, dan juga dapat merusak
kesehatan mata anak).
6.erkembangan kognitif anak usia dini terhambat (kognitif atau pemikiran proses
psikologis yang berkaitan bagaimana individu mempelajari, memperhatikan,
mengamati, membayangkan, memperkirakan, menilai, dan memikirkan
lingkungannya akan terhambat).
7.Menghambat kemampuan berbahasa (anak yang terbiasa menggunakan gadget akan
cenderung diam, sering menirukan bahasa yang didengar, menutupi diri dan enggan
berkomunikasi dengan teman atau lingkungannya).
8.Dapat mempengaruhi perilaku anak usia dini (seperti contoh anak bermain game yang
memiliki unsur kekerasan yang akan mempengaruhi pola perilaku dan karakter yang
dapat menimbulkan tindak kekerasan terhadap teman).
Dengan menerapkan batasan-batasan berinternet, banyak dampak positif internet yang
bisa dirasakan oleh anak dan orang tua. Berikut kegunaan internet pada anak yang akan
membuat Anda tenang membiarkan buah hati bermain di dunia maya (TBA):
-Mudah berkomunikasi dengan keluarga
Melalui sosial media atau pesan online seperti whatsapp, anak bisa
berkomunikasi dengan nenek atau sepupunya di luar kota.
-Memperbanyak pertemanan
Ketika anak berada pada lingkungan yang kurang mendukung minatnya,
mereka bisa mendapatkannya di dunia maya. Dengan pertemanan yang sehat,
anak akan lebih semangat dalam menjalani hobinya.