Mohon tunggu...
Alesandro Budiman
Alesandro Budiman Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

Saya hanyalah seorang penulis pemula yang ingin mendapatkan masukan dari orang-orang hebat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kecemasan akan ketertinggalan dalam dunia yang terus berubah

30 Januari 2025   20:58 Diperbarui: 30 Januari 2025   20:58 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kecemasan yang terus-menerus tentang ketertinggalan dapat menyebabkan stres yang berlebihan dan mengganggu kesehatan mental. Rasa tidak cukup atau tidak mampu bisa merusak rasa percaya diri dan memperburuk perasaan kesepian atau kecemasan sosial. Ketika kita merasa tidak bisa mengikuti arus perubahan, kita mungkin mulai merasa terisolasi.

Selain itu, kecemasan ini bisa memengaruhi produktivitas dan kualitas hidup secara keseluruhan. Terlalu fokus pada apa yang belum kita capai atau apa yang belum kita pelajari dapat menghalangi kita untuk menikmati pencapaian dan pengalaman yang sudah ada.

Mengatasi kecemasan tentang ketertinggalan

Untuk mengatasi kecemasan ini, ada beberapa pendekatan yang bisa diambil:

  1. Menerima ketidaksempurnaan
    Setiap orang memiliki jalannya sendiri, dan tidak semua hal baru perlu dikuasai dalam waktu singkat. Menyadari bahwa kita tidak perlu mengikuti setiap tren atau perkembangan bisa membantu mengurangi tekanan.

  2. Prioritaskan pembelajaran yang bermakna
    Fokus pada hal-hal yang benar-benar relevan dengan tujuan pribadi atau profesional kita. Tidak perlu mengikuti semua tren, tetapi pilihlah hal-hal yang memberikan manfaat dan sesuai dengan minat serta tujuan jangka panjang kita.

  3. Batasi waktu di media sosial
    Mengurangi waktu yang dihabiskan untuk memeriksa pembaruan media sosial bisa membantu mengurangi rasa kecemasan. Ini memberi ruang untuk lebih fokus pada aktivitas yang mendatangkan kebahagiaan dan kepuasan pribadi.

  4. Praktikkan self-compassion
    Belajar untuk lebih sabar dan penuh kasih sayang terhadap diri sendiri. Kita semua memiliki kekuatan dan keterbatasan masing-masing, dan penting untuk menghargai perjalanan kita tanpa merasa harus mengejar apa yang orang lain lakukan.

Kecemasan akan ketertinggalan adalah perasaan yang sangat umum di dunia modern yang serba cepat ini. Namun, penting untuk menyadari bahwa setiap orang memiliki jalannya masing-masing. Alih-alih merasa cemas, kita bisa memilih untuk lebih fokus pada apa yang penting bagi kita, menerima ketidaksempurnaan, dan belajar untuk menikmati perjalanan hidup. Dengan begitu, kita bisa merasa lebih tenang dan lebih mampu menghadapi dunia yang terus berubah tanpa merasa tertekan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun