Mohon tunggu...
Aleq Dinillah
Aleq Dinillah Mohon Tunggu... Seniman - Hanya sebatas hamba amatir

اخرج من اوصاف بشريتك عن كل وصف مناقض لعبوديتك لتكون لنداء الحق مجيبا، ومن حضرته قريبا

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Konvoi Haji, Apakah Sombong?

6 Agustus 2022   08:32 Diperbarui: 6 Agustus 2022   08:38 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dari zaman dahulu, konvoi, mengawal atau mengarak orang yang baru datang haji sudah menjadi adat dan kebiasaan di masyarakat apalagi masyarakat yang ada di dusun atau desa. lantas apakah itu ada indikasi sombong dari orang yang baru datang haji?

jadi begini.

Rosulullah dahulu ketika beliau melaksanakan hijrah dari kota Makkah ke Madinah, pada saat beliau sampai di kota Madinah beliau disambut oleh meriah oleh kaum muslim yang ada di kota Madinah, mereka merasa bahagia dan bersuka cita atas kedatangan sang Rosul. apakah penyambutan itu Rosulullah yang meminta? tentu tidak melainkan itu adalah luapan rasa bahagia dari kaum. dari kejadian itu apakah Rosulullah bisa disimpukan bahwa beliau sombong?  tentu tidak.

lalu apa kaitannya dengan orang yang baru datang haji?

begini, jika diqiyaskan dari kejadian tersebut maka begini, orang yang baru datang haji adalah orang yang mendapatkan undangan dan panggilan dari Allah, bisa jadi dari situ, mungkin saja beliau-beliau adalah orang pilihan yang lebih lbaik dari kita yang belum mendapatkan panggilan untuk melaksanakan ibadah haji, apalagi beliau memang telah melaksanakan rukun islam sepenuhnya sedangkan kita (Yang belum mendapatkan panggilan) habnay melaksanakan 4 dari 5 rukun islam. maka orang masyarakat sekitar yang merupakan tetangga dari orang yang melaksanakan haji tersebut mengungkapkan rasa kegembiraan dan kebahagiaan mereka karena ada tetangganya yang telah melaksanakan ibadah haji dengan mengawal dan menjemput sampai di kediaman. dan apakah itu merupakan permintaan orang yang mlaksakan haji? tidak. terlebih lagi apalagi orang yang datang dari haji tersebut adalah orang yang berpengaruh di lingkungan sekitar kediamannya. maka masyarakat atau tetangganya memiliki keinginan dan dorongan sendiri untuk mengawal dan menjemput jamaah haji tersebut. dari penjelasan ini apakah bisa disimpulkan itu merupakan kesombongan? sepertinya tidak. tapi ya tergantung hati pribadi dari orang tersebut. jadi yaa, hanya Allah yang tahu, karena yang tahu misteri hati itu ya hanya Allah. WallahuA'lam.

terlebih lagi dari hadist nabi

"apabila kalian berjumpa dengan orang yang datang haji maka salamilah dia dan jabatlah tangannya dan mintalah agar didoakan olehnya, karena doanya akan mengampunimu"

naah dari situlah orang orang desa berbondong-bondong mengawal, bersalaman, dan meminta doa dari orang yang baru datang haji tersebut.

Al-Isnain/06Agustus2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun