Jika pada akhirnya kamu memutuskan resign, kamu akan menjadi manusia seutuhnya yang akan merasakan pahit getirnya kehidupan nyata, bekerja tanpa kepastian hasil, bisnis sering kali seperti judi kadang bisa memberi imbal hasil yg tinggi kadang kala zonk gak karu-karuan membuat kepala pusing sampai tujuh keliling.
Dan jika mimpi mu tak pernah terwujud kelak, saya yakin tidak akan ada penyesalan diri. Justru yang akan kamu temui dalam diri mu adalah seorang manusia petarung yang sudah pernah mencoba pertarungan sengit itu.
Tapi keyakinan kita semua, segenap usaha dan kerja yang dibarengi dengan doa pasti akan berhasil.
Mimpi itu seperti Tangan Tuhan yang membimbing kita ke sungai yang mengalir dimana air kehidupan itu berada. Tidak ada mimpi yang hinggap di dalam diri manusia tanpa seizin Sang Pencipta. Mimpi itu di letakkan di dalam diri kita agar kita selalu berjalan mengikuti mimpi kita.
Itu artinya kita akan selalu berjalan bersama Sang Maha Pembimbing jika kita terus mengikuti mimpi yang ada dalam diri kita. Mimpi adalah petunjuk langsung dari Tuhan untuk manusia agar berjalan mendekat terus kepada-Nya. Jangan pernah mengingkari mimpi mu. Keputusan Resign adalah yang terbaik.
Begitulah tinjauan dari seorang pemimpi penjelajah Laut Carribean.
Semoga menantang untuk di pikirkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H