Mohon tunggu...
Halena Khilda Fauziyaty
Halena Khilda Fauziyaty Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

mahasiswi komunikasi penyiaran islam universitas muhammadiyah yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkawinan Adat Sumbawa: Bajajak sebagai Simbol Keselarasan Agama dan Budaya

18 November 2024   21:25 Diperbarui: 18 November 2024   21:27 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam upacara ini, kedua mempelai menjadi raja dan ratu selama satu hari. Upacara basai digunakan sepenuhnya untuk memberi tahu seluruh masyarakat tentang perkawinan mereka. Kedua mempelai sulit untuk meluapkan pesan moral terselubung dibalik gemerincing uang loham yang diberikan oleh penonton dalam acara yang dihiasi dengan puisi lisan tradisional.

Makna Simbolik dari adat perkawinan sumbawa

Perkawinan adat Sumbawa, khususnya upacara Bajajak, memiliki berbagai makna simbolik yang mencerminkan keselarasan yang mencerminkan keselarasan antara agama dan budaya. Berikut adalah beberapa makna simbolik dari upacara babajak, yang mempunyai keselarasan agama dan budaya :

1. Bagaimana nilai-nilai Islam dan tradisi lokal Sumbawa dapat berpadu dengan baik. Upacara ini menunjukan bahwa adat istiadat lokal saling memperkaya dan tidak bertentangan dengan agama.

2. Filosofi Adat: istilah "adat berenti ko syara, syara berenri ko kitabullah", yang berarti bahwa adat bersandar pada kitabullah, digunakan oleh masyarakat Sumbawa untuk menunjukan bahwa adat dan agama saling terkait.

3. Simbol kesucian dan kesakralan: setiap langkah dalam upacara pernikahan dianggap sakral dan memiliki makna. salah satu contohnya adalah bajajak, yang merupakan bagian dari upacara pernikahan, yang mencerminkan kesakralan dan kesucian pernikahan itu sendiri.

4. Penghormatan terhadap tradisi: upacara bajajak juga merupakan cara untuk menghormati adat istiadat yang masih dipraktikkan oleh orang orang di masa lalu. Ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga dan melestarikan budaya.

Keselarasan Agama dan Budaya

Perkawinan adat Sumbawa, terutama prosiesi bajajak, menujukan keselarasan agama dan budaya di masyarakat sumbawa. Keluarga calon mempelai pria melakukan persiapan dan persiapan untuk melamar calon mempelai wanita pada tahapan awal proses pernikahan. Dalam situasi ini, bajajak tidak hanya berfungsi sebagai langkah pertama menuju pernikahan, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai Islam yang telah disesuaijan engan adat lokal. Proses ini menujukkan bagaimana agama dan adat dapat berjalan bersama, menghasilkan harmoni dalam masyarakat Sumbawa.

Bajajak dalam perkawinan adat Sumbawa bukan hanya sekedar tradisi, tetapi juga simbol keselarasan agama dan budaya. melalui proses ini, masyarakat Sumbawa menunjukan nilai-nilai agama dan budaya sapat bersatu dalam harmoni, menciptakan sebuah peradaban yang kaya akan makna dan nilai-nilai luhur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun