Mohon tunggu...
Lena Tedong
Lena Tedong Mohon Tunggu... -

Tedong, Ibu RT

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Antara "Malas Ngasuh" atau "Manjakan Anak"

14 Juli 2017   09:57 Diperbarui: 14 Juli 2017   10:10 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Handphone sepertinya sudah bukan lagi barang mewah seperti waktu aku masih kuliah yang hanya tahu  handphone sejuta umat layarnya pun masih monochrome dan gamenya hanya game ular.

Sekarang semakin banyak smartphone yang memiliki banyak aplikasi memuaskan bagi penguna. Terutama permainan game baik orang tua, remaja dan anak-anak suka main game.

Yang mengkhawatirkan itu anak-anak balita (usia 2-4 tahun) sudah mahir main game dan orang tuanya seperti membiarkan anaknya melototi handphone berjam-jam main game. Berapa pun usia anak-anak tetap mengkhawatirkan jika sudah kecanduan main game.

Kembali ke anak-anak balita tersebut, kadang aku liat pola asuh dari orang tua yang membiarkan si anak anak main game dengan menggunakan alasan klise, yaitu tak ingin anaknya nangis atau malas mendengar kebisingan tangisan anaknya karena capek baru pulang kerja. Waktu bersama anak setelah jam kerja itu singkat belum lagi orang tua masih harus mengurus "Rumah Tangga" anak diumpan dengan handphone biar tenang dengan dunianya. Malah ada ortu dengan bangganya membelikan anak balitanya handphone dengan aplikasi super canggih tipe terbaru keluaran merk ternama.

Coba buang lelah kesampingkan ego..... anak-anak butuh teman loh, teman mengambar, teman bongkar pasang lego, teman bermain. Hal itu belum tentu dapat diperoleh dari ART/babysitter yang kebanyakan sekarang asyik juga dengan handphone-nya

Karena berapa banyak ibu-ibu yang berkarier setelah dirumah sebaiknya menyimpan handphone-nya fokus dengan anak dan keluarga. Kenyataan tetap aja sibuk balas WA, intip-intip facebook, instagram main game selojoran di kursi dan anak nya di beri handphone agar tidak mengganggu aktivitas si ibu.

Duhhhh miris melihat kondisi seperti itu. Saat silahturami keluarga anak-anak tersebut asyik dengan dunianya sendiri main game

Alasan ortu klise biarkan, biar tidak nakal, biar tidak ribut.....

Hmmmmm belum lagi di rumah si anak malas keluar hanya main game. Akhirnya semua itu akan berlangsung seterusnya si anak kecanduan game. Si anak gak pernah melakukan aktivitas di luar ruangan seperti main bola, main sepeda, main lompat tali, dan kejar-kejaran di kompleks. Harusnya anak bahagia di masa kecilnya bermain dan bersosialisasi dengan usia sebayanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun