Mohon tunggu...
Aleksandr I
Aleksandr I Mohon Tunggu... Mahasiswa -

"Para penyambung lidah bernubuat palsu dan para wakil mengajar dengan sewenang - wenang, serta yang diajar menyukai yang demikian! Tapi apa yang akan mereka perbuat, apabila datang endingnya?"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Indonesia Takut dengan Jurus Bayangan: Masa Lalu?

23 Juli 2016   15:58 Diperbarui: 23 Juli 2016   16:17 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Keempat, dan tidak kalah mengagetkan, adalah fakta yang diucapkan bahwa 'dibantai rakyat sendiri itu sudah biasa.' Bukan berarti saya membela komunisme dalam hal ini.

Kutipan dari Tempo : 

Bagi Tengku, pemberontakan yang memakan banyak korban adalah hal yang wajar terjadi di mana-mana. "Dibantai rakyat sendiri itu biasa. Coba, di mana ada pemberontakan komunis yang tidak tumpah darah?" katanya.

Penulis hanya bisa menyarankan agar pemerintah memberi bantuan tersebut berupa permohonan maaf, pemberian ganti rugi, dan bila mungkin, bantuan hukum bagi para penyintas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun