Mohon tunggu...
Alek Kurniawan
Alek Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Seorang penulis yang bercita-cita menapakkan kaki di lima benua.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Bahan Baku Ramah Lingkungan dan Perannya dalam Perjalanan Keberlanjutan

6 Juni 2022   11:58 Diperbarui: 13 Juni 2022   14:13 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ramah lingkungan (Foto: iStockPhoto)

Keberlanjutan sangat penting untuk pembangunan ekonomi seiring dengan kemajuan sosial dan teknologi. Jika tujuan Paris Agreement 2015 ingin segera direalisasi, bumi membutuhkan lebih banyak angin, matahari, kendaraan listrik tanpa emisi, dan energi terbarukan serta teknologi ramah lingkungan lainnya.

Jika kita menganggap serius tujuan Paris Agreement, maka kita harus berpikir secara proaktif untuk membuat kemajuan substansial untuk dicapai pada 2030.

Menurut laman resmi Schneider Electric, keberlanjutan adalah suatu keharusan bagi semua spesies hidup. Keberlanjutan merupakan peluang untuk menciptakan ketahanan dan efisiensi dalam jangka panjang.

Definisi sederhana dari bahan hijau

Bahan hijau atau green materials tersedia dalam berbagai bentuk. Mulai dari papan sirkuit yang dapat terdegradasi dan elektronik organik, hingga logam yang dapat didaur ulang dan digunakan kembali tanpa batas. Bahan organik dan anorganik keduanya dapat dianggap hijau.

Adapun beberapa manfaat menggunakan bahan baku ramah lingkungan adalah:

  1. Diferensiasi produk
  2. Kesepakatan dengan peraturan pemerintah dan standar lingkungan
  3. Nilai tambah dengan pendekatan nol-emisi

Untuk mewujudkan hal tersebut, salah satu perusahaan asal Prancis tersebut pun melakukan upaya dan inisiatif serius dengan menandatangani Pakta Plastik Eropa (European Plastics Pact) pada peluncuran resminya di Brussel, 6 Maret 2020.

Sekarang mari kita fokus pada logam hijau atau green metals. Saat ini, produksi logam primer bertanggung jawab atas 7-8 persen dari seluruh penggunaan energi global dan berkontribusi terhadap dampak lingkungan lokal yang parah.

Penting untuk menerapkan teknik terbaik yang tersedia untuk mendaur ulang logam. Raksasa manufaktur logam harus mulai bekerja menuju pengurangan karbondioksida yang signifikan.

Memang, beberapa logam yang digunakan di industri, seperti yang terdapat di dalam ponsel dan sel surya memiliki tingkat daur ulang, tetapi secara signifikan kurang dari 1 persen.

Mempertimbangkan tantangan tersebut, terdapat lima peluang penting menuju tujuan logam hijau.

  1. Mengalihkan bahan bakar utama dari batubara ke biomassa.
  2. Meningkatkan efisiensi tanur sembur atau blast furnace (BOF) untuk mengurangi konsumsi energi dan kerugian produksi.
  3. Meningkatkan daur ulang kepingan menggunakan tungku busur listrik yang lebih ramah lingkungan.
  4. Menangkap emisi karbon untuk digunakan kembali dalam menciptakan produk baru untuk industri.
  5. Menyempurnakan produksi dan teknologi dampak lingkungan yang rendah.

Singkatnya, peran bahan ramah lingkungan memberikan banyak tantangan dan beberapa perusahaan, seperti Schneider Electric sudah mengerjakannya secara serius dalam mencapai target keberlanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun