Mohon tunggu...
Alek Kurniawan
Alek Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Seorang penulis yang bercita-cita menapakkan kaki di lima benua.

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Peran AI dalam Upaya Transformasi Digital Industri

18 Maret 2022   08:08 Diperbarui: 21 Maret 2022   14:47 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teknologi AI (Foto: iStockPhoto)

Digitalisasi dalam industri telah banyak mengadopsi aplikasi berbasis cloud dan artificial intelligence (AI). Bisa dibilang, disrupsi teknologi menjadi salah satu faktor dalam mencapai transformasi digital. Teknologi AI pun punya peran tersendiri dalam hal ini.

Selain cerdas, teknologi AI juga harus bermanfaat. Dengan prinsip ini, AI perlu dibangun dan diterapkan untuk menghasilkan data yang berkontribusi meningkatkan pengambilan keputusan, produktivitas, dan efisiensi untuk bisnis dan industri.

Perlu diketahui, bisnis tidak hanya mengenai tantangan rantai pasokan dan kekurangan kompetensi tenaga kerja. Industri juga dituntut untuk memikul tanggung jawab pengurangan emisi karbon.

Semua itu mendorong industri untuk merespons dengan merencanakan kembali lanskap bisnis mereka. Mereka tahu bahwa meletakkan dasar untuk bisnis yang berkelanjutan melalui transisi energi dengan AI sebagai enabler adalah cara mengatasi tantangan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan iklim.

Transisi energi bisa cepat, jika dikoordinasikan, untuk mencapai tujuan net-zero. Namun, transisi ini membutuhkan investasi yang signifikan dan AI dapat berkontribusi secara substansial untuk mempercepat transisi energi yang andal serta berbiaya rendah.

Berdasarkan agenda keberlanjutan serta kebutuhan untuk mempercepat dekarbonisasi dan meningkatkan efisiensi, energi dan automasi perlu berjalan dalam lingkungan data yang sama.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Schneider Electric, integrasi itu terbukti memberikan manfaat langsung berupa penghematan Capex perusahaan hingga 20 persen, penghematan penggunaan energi proses hingga 10 persen, pengurangan waktu henti hingga 15 persen, dan peningkatan profitabilitas hingga 3 persen.

Kebutuhan untuk mendorong keberlanjutan dan efisiensi di tingkat perusahaan menjadikan manajemen perusahaan lebih terintegrasi.

Sumber daya dan data yang dulunya dikelola di masing-masing lokasi, kini terintegrasi dan dikelola di pusat operasi terpadu dengan tujuan untuk menghemat Capex serta mencapai keberlanjutan di samping meningkatkan efisiensi.

Prasyarat untuk tren integrasi besar ini adalah digitalisasi. Digitalisasi memungkinkan perusahaan untuk mengintegrasikan situs mereka dan seluruh rantai pasokan untuk mendapatkan visibilitas dan kontrol yang lebih baik atas kinerja sebuah sistem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun