Mohon tunggu...
Alek Kurniawan
Alek Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Seorang penulis yang bercita-cita menapakkan kaki di lima benua.

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Perusahaan Perlu Strategi Multi-Hub agar Survive dari Krisis Pandemi

13 Desember 2021   14:35 Diperbarui: 22 Desember 2021   14:19 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi multi-hub (Foto: iStockPhoto)

Sejak awal 2020, pandemi Covid-19 telah memengaruhi hampir setiap sektor bisnis, institusi, dan individu secara masif.

Bisa dikatakan, pandemi menciptakan risiko besar bagi banyak perusahaan, terutama yang beroperasi di industri manufaktur. Risiko ini lebih serius daripada yang pernah kita lihat dalam 20 tahun terakhir, baik dalam tingkat keparahan maupun skalanya.

Untuk perusahaan mana pun, ini bukan hanya tentang perlambatan atau dampak kecil pada penjualan, dan lebih tepatnya, ini adalah masalah keberlangsungan dan ketahanan bisnis.

Inovasi menjadi kunci

Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang energi dan automasi, Schneider Electric, telah menerapkan beberapa praktik terbaik yang mewakili pendekatan menyeluruh dalam menanggapi tantangan krisis akibat pandemi.

Sekitar 5-10 tahun yang lalu, banyak perusahaan yang berinvestasi pada penelitian dan pengembangan (R&D) terpusat atau global dengan rekayasa berkelanjutan.

Dalam struktur itu, setiap desain ulang dan modifikasi memerlukan validasi dari satu R&D pusat. Biasanya, ini membutuhkan waktu minimum 6 bulan hingga 1 tahun untuk pengujian dan kualifikasi.

Faktanya, mode operasi tradisional itu tidak memiliki kelincahan dan kecepatan untuk didesain ulang.

Untungnya, Schneider Electric melakukan perjalanan transformasi ke strategi multi-hub beberapa tahun yang lalu. Perusahaan ini beralih dari R&D terpusat, manajemen penawaran, industrialisasi, dan manajemen rantai pasokan yang berlokasi di satu tempat ke pendekatan multi-hub yang terdesentralisasi.

Dengan mendirikan hub yang dekat dengan setiap pasar utama, Schneider Electric kini memiliki kedekatan yang lebih dekat dengan pelanggan, operasi negara, dan pemasok.

Pengaturan multi-hub membantu mendukung kelangsungan operasional perusahaan dalam tiga hal, berikut penjelasan rincinya.

1. Deteksi risiko lebih awal

Dengan pengaturan multi-hub, pendeteksian sinyal awal risiko rantai pasokan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan lebih efektif.

Misalnya, tim R&D bekerja setiap hari dengan tim penjualan front-end dan tim rantai pasokan back-end di setiap wilayah. Karena kedekatannya, tim-tim ini telah menjalin hubungan yang baik dengan tingkat kepercayaan yang kuat, transparansi yang baik, dan komunikasi yang efisien.

Dengan demikian, potensi risiko dapat dideteksi secara cepat sebelum masalah tersebut menjadi lebih besar dan mengganggu kelangsungan usaha.

2. Reaksi lebih cepat

Strategi multi-hub membantu perusahaan segera bereaksi terhadap sinyal awal pada rantai pasokan. Hal ini memungkinkan penyelarasan lintas fungsi yang cepat, kemudian pengujian, validasi, dan kualifikasi dilakukan di laboratorium R&D lokal.

Itu semua dapat dilakukan secara tepat waktu, membuat keputusan cepat dengan sinergi yang baik di antara berbagai hub.

Misalnya, selama krisis pandemi, divisi perusahaan mampu memenuhi syarat ratusan bahan alternatif, suku cadang, dan pemasok dalam waktu kurang dari tiga bulan. Ini tidak akan mungkin terjadi jika setiap validasi memerlukan keterlibatan pusat R&D global di luar kawasan.

3. Pencegahan masalah

Berkat struktur multi-hub, departemen R&D, industrialisasi, dan rantai pasokan global Schneider Electric bekerja erat dalam wilayah yang sama. Tim lintas fungsi kolaboratif ini merencanakan ke depan dengan memindai potensi risiko kelangsungan bisnis, menentukan strategi jangka panjang untuk mengurangi risiko, menyelaraskan prioritas, merinci rencana tindakan, dan mengamankan sumber daya untuk mendukung pelaksanaannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun