Guna mewujudkannya, industri membutuhkan standardisasi dan integrasi, peningkatan kapabilitas sumber daya manusia (SDM), teknologi yang mumpuni, pengawasan dan tata kelola data center yang terencana, serta sistem keamanan yang disesuaikan dengan kebutuhan.
4. Mendigitalkan rantai pasokan
Seluruh rantai pasokan atau supply chain dapat dioperasikan dalam ekosistem terpadu yang sepenuhnya digital. Ambil contoh salah satu perusahaan yang fokus pada automasi dan energi, Schneider Electric.
Schneider Electric kerap menghubungkan pemasok, pelanggan, dan mitra secara end-to-end. Perusahaan asal Prancis ini juga menghadirkan visibilitas dan kecerdasan yang lebih baik ke setiap proses mereka.
Alhasil, langkah tersebut memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan operasi, memprediksi gangguan, dan mencegah kegagalan.
5. Memperkuat cyber security
Meskipun disebutkan terakhir dalam perjalanan transformasi lima langkah ini, cyber security atau keamanan siber tidak diragukan lagi merupakan elemen terpenting.
Dengan operasi industri yang menghadapi ribuan upaya penyusupan dunia maya setiap harinya, pengelolaan risiko keamanan siber menjadi dasar dari setiap strategi digital dan matriks manajemen risiko.
Jika ingin melindungi dan meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan, perusahaan pun perlu secara proaktif mengelola risiko dunia maya mereka di seluruh siklus hidup operasi.
Dengan memanfaatkan model bisnis baru, aliran pendapatan, dan peluang lain di era digital yang holistik serta dinamis, keamanan siber bisa jadi ujung tombak keberhasilan industri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H