Dolar Amerika Serikat telah mendominasi moneter internasional secara signifikan sejak Perang Dunia II. Sebagai mata uang cadangan utama dan sebagai patokan dalam perdagangan internasional, penggunaan dolar meluas di seluruh dunia. Banyak negara dan lembaga internasional juga menyimpan cadangan besar dalam bentuk dolar.Â
Namun, beberapa negara dan kelompok telah mencoba untuk mengurangi ketergantungan mereka pada dolar dengan mencari alternatif, seperti penggunaan mata uang lain atau pembentukan blok ekonomi regional.
Namun, dolar Amerika yang terlalu mendominasi moneter dunia dapat memiliki dampak buruk bagi ekonomi dunia. Dampak tersebut meliputi beberapa hal, yang pertama soal ketergantungan ekonomi. Negara-negara yang menggunakan dolar sebagai mata uang cadangan atau sebagai mata uang utama dalam perdagangan internasional dapat menjadi rentan terhadap fluktuasi nilai dolar. Ini dapat mengakibatkan ketergantungan ekonomi yang berlebihan pada kebijakan moneter Amerika Serikat.
Dominasi yang berlebih juga bisa berakibat pada ketidakstabilan keuangan global. dominasi dolar dapat menciptakan ketidakstabilan keuangan global, terutama jika ekonomi Amerika Serikat mengalami gangguan atau krisis. Hal ini dapat mempengaruhi pasar keuangan global dan meningkatkan risiko kebangkrutan sistemik.
Kemudian, dolar yang kuat dapat menyebabkan ketidakseimbangan perdagangan bagi negara-negara yang memiliki mata uang yang lebih lemah. Hal ini dapat menciptakan defisit perdagangan yang tinggi bagi beberapa negara dan memicu ketegangan perdagangan internasional.
Dominasi yang terlalu kuat juga dapat berimbas kepada negara-negara yang berutang dalam dolar Amerika Serikat. Negara-negara tersebut berpotensi menghadapi risiko krisis utang jika nilai dolar naik secara tiba-tiba atau jika mereka tidak mampu membayar kembali utang mereka dalam dolar yang lebih kuat.
Dampak selanjutnya yang terkena imbasnya ialah dalam daya beli global. Jika dolar terlalu kuat, ini dapat menyebabkan penurunan daya beli global karena harga barang dan jasa dalam mata uang lokal menjadi lebih mahal bagi negara-negara yang menggunakan mata uang tersebut.
Upaya diversifikasi mata uang cadangan dan pembangunan sistem pembayaran alternatif dapat membantu mengurangi dampak negatif dari dominasi dolar Amerika Serikat dalam moneter dunia.
Dari permasalahan akibat dominasi dollar Amerika Serikat muncullah istilah dedolarisasi. Dedolarisasi adalah proses di mana negara mengurangi ketergantungan pada dolar Amerika Serikat dalam ekonominya. Peran dedolarisasi adalah mengurangi ketergantungan ekonomi pada Amerika Serikat, diversifikasi mata uang cadangan, meningkatkan kemandirian ekonomi, mengurangi ketidakseimbangan perdagangan, meminimalkan risiko krisis utang, dan mendorong pengembangan sistem keuangan alternatif. Meskipun tantangan ada, dedolarisasi dapat membantu mengurangi dampak negatif dari dominasi dolar Amerika Serikat dalam moneter dunia.
Peran dedolarisasi dalam mengatasi masalah dominasi dolar adalah sebagai berikut:
1.Diversifikasi Mata Uang Cadangan: Dedolarisasi membantu negara-negara untuk diversifikasi portofolio mata uang cadangan mereka, mengurangi risiko terhadap fluktuasi nilai dolar dan ketergantungan ekonomi pada Amerika Serikat.