Namun gadis itu menahan langkah Jimi dengan menggenggam sebelah tangannya.
“Kamu gak boleh pergi. Sebenarnya ada sesuatu yang aku pengen kasih tau ke kamu.” Tutur Rika bicaranya dengan nada serius.
Jimi pun penasaran dan kembali duduk di kursi itu semula. Lelaki itu mendengarkan dengan seksama apa yang ingin disampaikan oleh Rika. Walaupun kondisinya saat itu sangat lelah.
“Aku cinta sama kamu. Aku cuma mau kamu balas perasaan aku.” Ujar gadis itu berkata jujur dari hati.
Rika mengambil tangan Jimi dan menggenggamnya erat.
“Maafin aku udah buang waktu kamu.” Setelah apa yang disampaikan gadis itu pada Jimi. Keduanya hening selama beberapa detik, saling menatap satu sama lain.
Mata keduanya berkaca-kaca hampir menitihkan air mata.
“Kamu bercanda kan?” Jimi belum bisa menerima apa yang disampaikan oleh sahabatnya itu. Rika pun yang ditanyai tidak menjawab.
“Oke, kamu serius Rika. Tapi maaf, aku bukan orang yang kamu mau.” Ucap Jimi lagi seraya melepas genggaman jemari Rika.
Lelaki itu pergi dengan perasaan sedih meninggalkan Rika sendiri di kafe. Dia bergegas pergi membawa motornya dari sana.
Seketika langit mendung dengan rintik hujan yang turun. Tanah di bumi basah olehnya, termasuk Jimi di tengah berkendara menuju rumah. Hujan itu menggambarkan perasaan sedih dua insan manusia bernama Rika dan Jimi.