Mohon tunggu...
Aldy Wicaksana
Aldy Wicaksana Mohon Tunggu... Lainnya - I am something else

Do the thing for you first than the other

Selanjutnya

Tutup

Money

Jakarta Menghadapi New Normal

24 Juli 2020   21:53 Diperbarui: 24 Juli 2020   21:56 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Sudah genap empat bulan Ibu Kota Jakarta memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sedikit demi sedikit kini warga Jakarta yang terkena imbasnya sudah bisa mulai bangkit dari keterpurukan. Guncangan ekonomi yang selama masa pandemik ini melanda kini harus dibangkitkan lagi. rasa semangat garus ada dalam diri setiap warga untuk menjalani "roda" yang sudah terlanjur berputar. Tidak bisa ada kata menyerah untuk hal ini karena jangan biarkan kita tergilas oleh "derasnya" ke angkuhan ibu kota. 

berbagai sektor kini sudah mulai kembali di buka seperti perkantoran yang mulai untuk kembali lagi beraktifitas, hotel-hotel yang juga mulai membuka kamarnya, dan restoran  yang juga sudah memperbolehkan para tamunya untuk bisa dine in di restoran tersebut. hal ini tentu tidak lepas dari serangkaian protokol kesehatan  demi kenyamanan bersama, tujuan nya sangat jelas untuk mencegah dan menghentikan penyebaran wabah virus corona. ini merupakan berita baik untuk para pelaku dunia jasa. 

Kesiapan warga Jakarta dinilai masih kurang dalam menghadapi new normal ini. banyaknya warga yang masih kurang sadar dalam menjalankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, sarung tangan, mencuci tangan, dan menggunakan hand sanitizermenjadi faktor utama kurangnya kesiapan warga dalam menghadapi new normal. Protokol ini menjadi acuan kita agar virus corona tidak menyebar semakin luas dan semakin menekan masyarakat dalam hal apapun.

Siapa sih yang tidak takut terkena virus corona? jawabannya semua orang pasti takut, dan tidak ada yang mau mengalami nya. Namun, apa yang diharapkan berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan. sering kali melihat para pengguna sepeda motor yang tidak menggunakan masker, sarung tangan, bahkan tidak memakai helm saat berkendara. Ini adalah bukti bahwa warga Jakarta masihg kurang siap dalam menghadapi new normal yang akan diberlakukan apabila masa PSBB sudah berakhir.

kurangnya kesadaran masyarakat dilandasi dengan sifat yang lebih memilih untuk menggampangkan suatu hal. hal kecil yang sering kali dianggap remeh padahal dapat berdampak besar apabila tidak dilakukan. beberapa tempat umum seperti pom bensin, super market, masjid, bahkan halte bus mungkin sudah memfasilitasi para warga Jakarta dengan Sebuah wadah atau galon besar yang dapat digunakan untuk mencuci tangan, namun sangat disayangkan air dan sabun nya masih sangat utuh karena tidak digunakan oleh warga.

Sebagai sesama warga jakarta hal yang bisa kita lakukan adalah mengingatkan satu sama lain untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Karena Pembatasan sosial ini tidak akan berakhir apabila masyarakat yang terjangkit virus corona semakin bertambah. Pemerintah sudah mengambil langkah yang tepat untuk memperpanjang masa psbb selama empat belas hari kedepan, karena memang dibeberapa wilayah di Jakarta masih menjadi zona merah dari penyebaran virus corona.

Ajakan untuk menjalankan protokol kesehatan sudah dianjurkan dimana-mana mulai dari spanduk pinggir jalan, layar besar periklanan, hingga aturan-aturan baru pada ruang publik. tidak ada yang bisa memberhentikan penyebaran kecuali diri kita sendiri, untuk itu rasa kesadaran pada warga Jakarta sangatlah dibutuhkan untuk menghadapi situasi seperti ini. Karena apabila semua prosedur sudah dijalankan maka sesuatu yang sudah kita lakukan sehari-hari akan menjadi hal yang jadi kebiasaan kita dan apabila sudah menjadi kebiasaan baru untuk kita maka akan sangat mudah menjalani hari-hari pada masa new normal nanti. Jadi, kata kunci yang dibutuhkan oleh warga Jakarta adalah kesadaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun