Hai para pembaca kompasiana!
Perkenalkan nama saya Aldi Wahyu Fauzan, Saya adalah salah satu Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, salah satu Universitas Islam terbaik di Jakarta. Pada tulisan ini saya akan membagikan pengalaman saya selama melaksanakan kegiatan PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) di Ciracas, Jakarta Timur.
Melihat berkembangnya dunia teknologi digital dan juga minat berbagai kalangan dalam eksistensinya terhadap dunia digital tersebut seperti berfoto ria untuk membagikannya ke media sosial mereka masing-masing.
Dengan tidak membuang banyak waktu kami memutuskan untuk menjadikan lorong jalan sepanjang 222 meter tersebut menjadi salah satu tempat yang menarik untuk dijadikan spot mereka berfoto.
Ketika pertama kali kami datang ke Jalan Masnih yang terletak di Jalan Raya Poncol RT.09/09, Ciracas Jakarta timur. Jalan Lorong yang panjangnya 222 meter dan terletak ditengah-tengah pabrik makanan yang cukup besar ini kondisinya sangat memprihatinkan.
Kondisi lorong jalan yang panjang ini ditemboknya banyak terdapat vandalisme, kondisi tembok yang kotor dan belum lagi banyaknya sampah yang berserakan dimana mana serta kondisi pada malam hari yang menyeramkan karena minimnya penerangan jalan lorong tersebut. Melihat kondisi lorong jalan yang gelap dan tidak terawat itulah kerap kali dijadikan tempat para pelaku kriminal menjalankan aksinya seperti pencurian maupun perampokan dan pembegalan.
Hari pertama PKM Sabtu 29 Juni 2019, kami melakukan survei lokasi di daerah Poncol, Ciracas. Kami disambut oleh Ketua RW Bapak Tusiman dan Ibu-ibu PKK. Ketua RW memberikan pengarahan kepada kami wilayah mana yang akan kita lakukan kegiatan PKM.
Saya bersama tim kelompok menyepakati melakukan program kerja berupa pengecatan tembok, melakukan penghijauan, penerangan jalan dan turut serta dalam kegiatan peringatan Hari Raya Idul Adha. Program kerja tersebut sudah didiskusikan oleh semua anggota dan disetujui oleh dosen pembimbing kami.
Hari berikutnya berlanjut, setelah melakukan survei ke lokasi PKM. Kami mengadakan rapat kelompok untuk melakukan kegiatan Fundraising atau pencarian dana. Kami sepakat untuk mencari dana melalui pengajuan proposal ke berbagai perusahaan tidak lupa pula kita mengikut sertakan salah satu website donasi untuk kegiatan fundraising tersebut dan tanpa patah semangat karena kami sadar betul bahwa program kerja ini sangat membutuhkan dana yang besar maka dari itu kami pun setiap hari minggu mengadakan kegiatan berjualan di acara "Car Free Day" yang diadakan di sekitaran Atmajaya Benhill dan Summarecon Bekasi.
Di CFD bagi saya pengalaman yang sangat menyenangkan. Menawarkan makanan dan minuman kepada orang-orang didepan lapak kita bersama rekan-rekan seperjuangan sangat mengasyikan. Uang yang terkumpul dari hasil berjualan di CFD tersebut kami masukan ke uang kas untuk kegiatan PKM selain itu kita juga setiap harinya berjualan makanan dan minuman ringan dengan menitipkan di beberapa warung warung kecil untuk menambahkan kekurangan dana untuk kegiatan PKM tersebut.
Setelah terkumpulnya dana yang cukup hasil fundraising dan sumbangan dari beberapa pihak dan dari hasil berjualan kami tersebut kegiatan PKM ini kami laksanakan.
Hal yang pertama kali kami lakukan tanggal 10 Agustus 2019 adalah melakukan pengecatan terhadap tembok jalan lorong yang panjangnya sekitar 222 meter tersebut. Kami bersama-sama warga RT 09 dan juga beberapa relawan yang kebetulan teman lama saya dari Depok Art District seperti Bang Awenk, Bang Nunu dan juga Bang Ochi mulai melakukan pengecatan, senang rasanya melihat antusiasme warga dan bisa berkumpul dengan teman lama untuk melepas rindu dan membantu kami untuk mengecat tembok tersebut. Sebelum kami melakukan pengecetan murral dan menuangkan inspirasi dan kreatifitas kami pada jalan lorong yang panjangnya mencapai 222 meter tersebut terlebih dahulu kami bersihkan tembok yang kotor dan memberikannya warna dasar berwarna putih agar mencegah terjadinya warna menjadi gelap saat digambar maupun ketahanan cat yg mudah luntur. Walaupun kami harus ekstra kerja keras dan padahal rata-rata anggota kami adalah pekerja. Namun saya sangat bangga dan sangat mengapresiasi mereka yang bisa meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan PKM ini yang sebenarnya memang sangatlah menguras energi, uang dan pastinya waktu mereka. Namun berkat adanya kebersamaan dan canda tawa tersebutlah yang tanpa kita sadari semua itu terasa hilang begitu saja dan sampai-sampai kami lupa waktu dari pagi sampai malam kami lakukan kegiatan PKM tersebut untuk melakukan pengecatan yang akhirnya kami anggap itu sangatlah mengasyikan.
Dan akhirnya setiap pulang kerja selama seminggu itu kami menyempatkan datang ke lokasi untuk Mural, karena banyaknya tembok yang harus kami rapihkan dan deadline waktu yang terus berjalan. Kami bekerja dengan semangat diselingi dengan canda tawa untuk sekadar menepis rasa kantuk dan lelah kami untuk seharian ini.
Satu minggu berlalu tidak terasa, kegiatan pengecatan dan mural sudah selesai kami laksanakan. Sekarang adalah kegiatan penghijauan untuk menambah suasana yang sejuk dan asri pada lorong jalan tersebut. Kami membeli tanaman-tanaman hias bunga teleng, bunga asoka, tanaman suplir, tanaman Daun Aglonema dan sebagainya.Kami juga menghimbau para warga untuk menyumbangkan tanaman hias yang ada di rumah mereka dan mengingatkan agar selalu menjaga tanaman dengan menyiram dan memberi pupuk agar tanaman pemberian kami tidak sia-sia kedepannya.
Tibalah saat peresmian jalan lorong yang sebelumnya menyeramkan dan kurang nyaman untuk di lewati telah berubah wujud menjadi sebuah jalan lorong yang dipenuhi inspirasi warna dan gambar-gambar yang menarik. Peresmian ini dihadiri oleh beberapa pihak-pihak penting seperti Bapak Mamad SKm, MM selaku Sekretaris Camat Kecamatan Ciracas, Bapak Rikia Marwan Salahudin S.E, M.Si selaku Lurah Ciracas, Bapak Tusiman S.E selaku ketua RW 09, Bapak Hardi selaku Ketua RT 09, Bapak Yanto S.E, A.K dan juga Ibu DR. IR. Sinta Wahjusaputri MM selaku dosen Pembimbing kelompok kami.Acara diawali dengan sambutan dari perwakilan Camat Ciracas, lalu dari bapak Lurah Ciracas. Kami senang mendengar sambutan dari mereka karena menilai mahasiswa PKM telah berhasil melaksanakan kegiatannya. Kami meraih piagam penghargaan dari RW 09 dan RT 09 karena telah berhasil mengubah kondisi lingkungan mereka dan sebagai wujud terima kasih mereka.
Agent of Change' agen perubahan bagi bangsa. Kegiatan PKM juga menambahkan rasa solidaritas dan kebersamaan antar sesama kelompok. Kegiatan ini banyak memberikan dampak positif bagi saya pribadi dan juga masyarakat.
Pelajaran yang dapat diambil dari kegiatan PKM ini. Saya adalah bagian masyarakat, janganlah buta terhadap lingkungan sekitar. Buka matamu lebar-lebar masih banyak masyarakat yang butuh bantuan dari kita khususnya mahasiswa sebagai 'Sekian pengalaman yang dapat saya sampaikan sebagai penulis sebagai penutup saya lampirkan beberapa hasil jepretan untuk menjadi pelengkap dari tulisan ini.
Salam hangat dari saya,
Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H