Di pelupuk mata yang selalu berbinar kasihÂ
Kutemukan samudera pengorbanan tak bertepiÂ
Jemari yang menganyam doa di tiap malam sunyiÂ
Mengiringi langkah anaknya menggapai mimpiÂ
Dalam kerut wajahmu tersimpan ceritaÂ
Tentang air mata yang mengalir diam-diamÂ
Tentang senyum yang tetap merekah walau lelahÂ
Tentang hati yang tak pernah letih memberi cintaÂ
Wahai malaikat tanpa sayapÂ
Yang memikul beban dengan pundak tegapÂ
Yang membelai luka dengan sentuhan lembutÂ
Yang menaburkan kasih sayang tanpa tunggu waktuÂ
Ibuku, perpustakaan hidup penuh maknaÂ
Tempat aku belajar tentang cinta yang tulusÂ
Tentang pengorbanan yang tak mengharap balasÂ
Tentang kekuatan yang terbalut kelembutanÂ
Dalam setiap detak jantungmuÂ
Mengalir sungai kesabaran tak berbatasÂ
Dalam setiap hela nafasmuÂ
Tersimpan doa yang tak pernah putusÂ
Maafkan anakmu yang tak mampu membalasÂ
Segala tetes keringat dan air matamuÂ
Namun percayalah, dalam setiap langkahkuÂ
Namamu selalu kusebut dalam doakuÂ
Di hadapan-Nya, ku berlutut memohonÂ
Semoga surgamu terhampar di bawah telapak kakimuÂ
Karena engkau, Ibu, adalah pintu surgakuÂ
Tempat aku pulang dan berlabuh selamanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H