- Personal SellingÂ
Personal selling merupakan teknik pemasaran secara pribadi dengan menekankan pertukaran komunikasi antara penjual dan pembeli untuk memperkenalkan suatu produk dengan menggunakan kalimat yang bersifat mengajak guna menarik minat beli konsumen. Selaras dengan pendapat Assauri (2018) menurutnya personal selling dapat diartikan sebagai hubungan antara dua orang atau lebih untuk meciptakan hubungan timbal balik antara seller dan buyer. Pemasaran langsung dilakukan oleh seorang penjual dengan tujuan membangun hubungan yang kuat dengan pembeli serta dapat memahami kebutuhan mereka dan pastinya untuk memperoleh pendapatan penjualan perusahaan (Undang Juju, 2023).
Dilihat dari cara kerjanya personal selling atau penjualan secara langsung atau dikenal juga dengan penjualan pribadi bisa dapat efektif dilakukan pada produk serta layanan yang memerlukan perhatian khusus agar dapat dilirik oleh konsumen, biasanya produk atau layanan yang ditawarkan memiliki harga yang tinggi, Gideon Thomas (2023). Cara personal selling dapat dilakukan guna membangun kepercayaan konsumen dalam mengenalkan suatu produk atau layanan. Produk dan layanan tersebut bisa berupa produk atau layanan baru, bisa juga produk lama dengan tujuan menyesuaikan presentasi dengan pelanggan individual. Selain itu, dengan menggunakan teknik personal selling tidak hanya mencakup transaksi langsung akan tetapi dapat memungkinkan tenaga penjual untuk membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen.  Sedangkan menurut Nashih (2017:5) "Personal selling adalah sebagai interaksi antar individu, saling bertatap muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai personal selling diatas dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran personal selling merupakan strategi pemasaran secara pribadi dengan pertukaran komunikasi antara penjual dan pembeli untuk memperkenalkan suatu produk dengan menggunakan kalimat yang bersifat mengajak dan menarik minat beli calon konsumen.
- Direct Marketing
Menurut Maulana dalam Puspita (2020)Â penjualan langsung atau direct marketing merupakan cara yang efektif untuk menarik pelanggan dengan tujuan yang tepat, yang dapat diukur dan dapat membantu mempertahankan pelanggan. Sedangkan Iskandar (2018: 215) menyebutkan "Direct Marketing merupakan sistem promosi yang menawarkan barang secara tatap muka tanpa perantara serta adanya lokasi tetap". Dan menurut Musnaini (2021: 33)Â Pemasaran langsung merupakan penggunaan surat, telepon, atau internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan meminta respon atau dialog dari pelanggan dan prospek tertentu.
Dikutip dari Jurnal Skripsi Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Cubic Kitchen & Bar Yogyakarta (2020) yang disusun oleh Kevin Andro Hutama, pengertian Direct Marketing menurut Kotler & Armstrong (2019, hlm.429) mengemukakan bahwa "Pemasaran Langsung adalah hubungan langsung dengan konsumen individu yang ditargetkan dengan cermat untuk mendapatkan tanggapan langsung dan memupuk hubungan pelanggan yang langgeng" Lebih lanjut, Kevin Andro Hutama menjelaskan bahwa pemasaran langsung (Direct Marketing) merupakan hubungan secara langsung dan cermat yang ditargetkan kepada konsumen individu untuk mendapatkan tanggapan langsung dari keduanya dan dapat menumbuhkan hubungan baik dengan pelanggan.
Menurut Kotler (2019) dalam Grace (2022)Â mengungkapkan bahwa Direct marketing adalah membangun hubungan langsung dengan suatu individu yang sudah ditargetkan untuk mendapatkan respon langsung dan menciptakan hubungan yang jangka panjang. Sedangkan Grace sendiri menyebutkan bahwa direct marketing komunikasi secara langsung dengan konsumen individu yang dibidik secara seksama untuk memperoleh tanggapan segera dan dapat membina hubungan yang lama dengan customer.
Dengan demikian dapat disimpulkan pendapat ara ahli tersebut yakni pemasaran langsung atau direct marketing merupakan pemasaran dengan mengkomunikasikan pesan kepada suatu individu dengan tujuan mendapatkan respon secara cepat dan langsung untuk dapat membina hubungan jangka panjang dengan konsumen.
Â
Omzet penjualan yang menurun bisa jadi pertanda bahwa strategi pemasaran yang dilakukan suatu perusahaan kurang tepat, hal ini sering terjadi pada perusahaan-perusahaan yang terlalu percaya pada asumsi pribadi, menganggap bahwa strategi tersebut bisa efektif menghasilkan laba jika dijalankan pada usahanya tanpa adanya pemahaman dan riset terlebih dahulu. Dalam pengembangan strategi pemasaran, perusahaan harus menyediakan informasi yang relevan dan menggunakan data yang tepat untuk membuat keputusan yang efektif. Menurut KBBI dalam Umkmindonesia.Id omzet penjualan adalah jumlah uang hasil penjualan barang dagangan tertentu selama suatu masa jual, dengan kata lain omzet penjualan merupakan pendapatan murni atau pendapatan kotor yang diperoleh perusahaan sebelum dikurangi biaya operasional, biaya produksi, serta biaya-biaya lainnya. Sedangkan menurut Swastha (2016) dalam Jonie W (2022) omzet penjualan merupakan hasil berupa uang dari aktivitas penjualan produk ataupun jasa yang dihitung persekian waktu secara berulang disetiap proses akuntansinya. Â Dengan demikian penghitungan omzet penjualan dilakukan secara terus menerus selama periode akuntansi, penghitungan tersebut dilakukan secara menyeluruh serta jumlah omzet penjualan adalah jumlah keseluruhan penghitungan sebelum dikurangi biaya-biaya yang lainnya.
Maksudi (2020) juga menuturkan hal yang sama bahwa omzet penjualan merupakan jumlah keseluruhan pendapatan dari hasil penjualan produk atau jasa selama kurun waktu tertentu. Â Adapun strategi untuk meningkatkan omzet penjualan diantaranya perusahaan harus mengevaluasi trend pasar, memperkuat branding produk atau megoptimalkan pelayan yang diberikan kepada pelanggan, dan atau perusahaan bisa juga memberikan penawaran eksklusif kepada pelanggan lama. Dengan usaha-usaha tersebut diharapkan penjualan perusahaan mampu menjadi lebih baik dari sebelumnya.
***Penulis : Rani Sapitri, Mahasiswa Universitas Teknologi Digital (Digitech University)
Editor : Aldy Santo Hegiarto
DAFTAR PUSTAKAÂ
Assauri, S. (2018)Â Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Rajagrafindo Persada.
Firona, W. & Iskandar, D. A. (2018). Pengaruh Direct Selling Dan Media Sosial Melalui Facebook Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Rokok SinHerbal. Jurnal Riset Manajemen Dan Bisnis (JRMB). Â Fakultas Ekonomi UNIAT. (3.213--222).
Gideon, Thomas. (2023). Personal Selling. (23 Agustus 2023). Holon: DealHub.
Grace, Marissa, dkk. (2022). Strategi Pemasaran, Konsep, Teori dan Implementasi. Tangerang: Pascal Books.
Hidayah, Isniati. (2022). Omzet Usaha. Jakarta Selatan: Umkmindonesia.id. di akses pada tanggal 30 Maret 2024 Â melalui link : https://ukmindonesia.id/baca-deskripsi-posts/omzet-usaha
 Jonie, W. (2022). Pengaruh Modal Kerja, Omzet Penjualan dan Jam Kerja Operasional Terhadap Laba. (Studi Kasus UMKM Usaha Rumah Makan Mitra GoFood di Kabupaten Sukoharjo). Jawa Tengah: Universitas Surakarta. Vol. 20 No.1 -- ISSN 2085-2215.
Kevin, Andro. (2020). Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Cubic Kitchen Bar Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Maksudi, Yusuf, ddk. (2020). Pengaruh Penggunaan Instagram Terhadap Omzet Penjualan Produk Pakaian pada UMKM Inoy Daily Wear di Tasikmalaya. Jakarta: STIE Indonesia.
Musnaini. (2021). Manajemen Pemasaran, Sumatra Barat: Insan Cendekia Mandiri.
Nashih, Achmad Rosyid Fachruddin. (2017). Pengaruh Lokasi, Atmosphere, Keragaman Produk, Harga dan Personal Selling terhadap Keputusan Pembelian. Semarang: Dinus University.
Puspita, N. (2020). Pengaruh Program Direct Marketing Terhadap Customer Relationship Management Pada Function Room Di Harris Hotel Sentul City Bogor. Jurnal Manajemen Perhotelan, 5(2), 82-93. Https://Doi.Org/10.9744/Jmp.5.2.82-93.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H