Mohon tunggu...
Aldy Rachmansyah
Aldy Rachmansyah Mohon Tunggu... Lainnya - Setap Semangat

Ingin Sukses

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Setelah Sekian Lama Tidak Bertemu Murid Akibat Virus Covid-19, Guru TK Lepaskan Rindu yang Mendalam

13 Juni 2021   22:26 Diperbarui: 13 Juni 2021   23:10 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tangerang - RA Dzulfikar, salah satu sekolah tk yang melaksanakan uji coba belajar tatap muka bersama sekolah tk lainnya se-Tangerang dimulai Rabu (7/6).

Teti Maryati, salah satu guru di TK ini tampak menemani  murid yang tengah menanti dijemput orangtuanya. Mereka duduk berjauhan sesuai protokol kesehatan.

Sebagai guru di masa pandemi COVID-19, tugas Teti memang tidak hanya mendidik. Tanggung jawabnya bertambah dengan mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan yang dijalankan murid.

Sebelum belajar tatap muka kembali dimulai, ia harus terus berkoordinasi dengan para murid dan orangtua secara jarak jauh. "Tugas guru ketika pandemi lebih berat karena kita jauh dari murid, di rumah masing-masing," tutur Teti, Rabu (7/6).

"Memantau murid yang jauh dari pandangan kita lumayan sulit. Harus terus koordinasi baik dengan anak tersebut, dan pastinya orangtua anak tersebut, untuk terus mengingatkan mereka agar jaga kesehatan dan (mematuhi) aturan prokes."

Setelah satu tahun menjalani home learning, rindu mengajar tatap muka di depan kelas dirasakan Teti. "Kangen pastinya, kangen banget. Kangen dengan tugas mendidiknya, karena mengajar dan mendidik itu berbeda," katanya.

Menurut Teti, mengajar dapat dilakukan dari mana saja, tetapi mendidik lebih mudah dilakukan ketika anak murid ada di dekat guru. "Kita (guru) lebih mudah mendidiknya (murid) dari segi sikap, sopan santun, dan lain-lain. Kangen banget," kata Teti.

Suasana ramai di dalam kelas bagi Teti membuat rindu. Suasana sekolah yang hidup, ada tegur sapa antarguru dan murid, juga percakapan antarguru dan wali murid. "Ada kegiatan-kegiatan yang mendekatkan emosional antarguru dan murid," tutur Teti.

Kendati demikian, guru TK ini berupaya aktif mengikuti aturan pemerintah. Ketika pemerintah menentukan kebijakan dari rumah, tuturnya, Teti sebagai guru sebisa mungkin dapat melakukan kegiatan mengajar dan mendidik dari rumah.

Ketika uji coba belajar tatap muka dilaksanakan RA Dzulfikar, Teti berusaha semaksimal mungkin menyiapkan kegiatan mengajar dan mendidik tatap muka.

Di hari pertama uji coba belajar tatap muka terbatas, Teti menuturkan, ia mengajar 16 anak dibagi menjadi 2 kelas yang berbeda, katanya.

Berangkat sekolah tatap muka , Teti berjalan kaki ke sekolah karena jarak dari rumah kesekolah tidak terlalu jauh, begitu pun ketika pulang ke rumahnya.

Sebelum masuk kelas dan saat keluar kelas, ia juga mencuci tangan seperti para murid dan tenaga pendidik lain yang mengikuti kegiatan belajar tatap muka. Teti menuturkan, cuci tangan pakai sabun kemudian dibikas dengan air dan kebiasaan mematuhi protokol kesehatan baginya kian penting karena buah hatinya masih berusia 3 tahun.

"Sesampainya di rumah, saya selalu langsung ke kamar mandi tanpa sentuh anak saya, karena saya punya anak kecil. Pastinya harus bersih-bersih dulu, baru setelah itu saya kumpul dengan keluarga saya," kata Teti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun