Mohon tunggu...
Ricardus A.B Asbanu
Ricardus A.B Asbanu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Memotret luka dalam aksara

Menulis adalah perjalanan paling pilu, berjejak dan awat dalam balutan waktu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Novascha

9 Mei 2022   16:53 Diperbarui: 9 Mei 2022   16:54 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Novascha
Sekutum bunga mawar mekar indah
diantara melati mendekapmu  dalam taman  genggaman harapan
harummu menyengat hingga ke ujung kalbu  

Riuh adalah hujan yang memeluk
sunyi seperti namamu, puan selalu berdesir mengeja kalbu
Fajar menghangatkan pandangan embun menyegarkan mawar  yang lagi mekar mengharumkan namamu sabagai cinta

Serpihan asa menganyam aksara kalbu
mengurai cinta pada darai asmara mendekap harapan yang kian hirap
pada ayunan langkah kisah yang tersingkap

seberkas lembaran cinta mengurai dan mengeja aksara
menggoreskan rindu pada baris asmara
mekar dengan tinta ketulusan
hingga mendekap dama dalam kalbu

Terkenang tak selalu mengharap, Hanya sebuah kilasan rasa.
Tak ada yang dipaksa, Hanya melintas tanpa aba.
Bukan juga kebetulan semata, Hanya jiwa yang mencari belahannya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun