Mohon tunggu...
Ricardus A.B Asbanu
Ricardus A.B Asbanu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Memotret luka dalam aksara

Menulis adalah perjalanan paling pilu, berjejak dan awet dalam balutan waktu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Endapan Potretan

16 Maret 2022   18:14 Diperbarui: 16 Maret 2022   18:16 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lensa mengepung matamu
Alismu bersembunyi pada belakangnya  
Disudut gedung kata-kata
Tembok putih hanya merasakan terik

Bahagiapun mengedap disana
Manis bukanlah pilihan
Tapi rasa yang berloncat dalam kalbu
bergerak menyumbat salah satu sisi hati

Baranjaklah jangan pernah menegok
Dua insan dalam satu potretan
Ingin kusaksikan kisah ini
Berjalan dengan penuh keyakinan

Berharap dan terus berharap
Dua iman satu amin
Tenggelam dalam rasa yang mengedap
Senja semakin mengental kugeruk sebagai puisi pahit

Cinta bukanlah fiksi belaka
Tapi do'a yang memancar
Yang membakar perbedaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun