Mohon tunggu...
Rezaldy Fahmi Arifin
Rezaldy Fahmi Arifin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

semangat semangat oke oke

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dihajar 3-0, Italia Tak Berkutik Hadapi Argentina

2 Juni 2022   20:31 Diperbarui: 2 Juni 2022   20:36 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada Kamis (2/6/2022) tersajikan laga yang bertajuk Finalissima dimana pertandingan ini mempertemukan antara jawara Copa America 2021 dan jawara Euro 2020. Sebelumnya pada tahun 1985 dan 1993 pernah juga ada turnamen serupa dimana piala ini disebut dengan nama piala Artemio Franchi atau juga disebut piala Negara Eropa/Amerika Selatan. 

Pertandingan tunggal yang diselenggarakan oleh UEFA dan CONMEBOL ini serupa dengan piala interkontinental pada tingkat klub yang mempertemukan juara piala champions eropa atau liga champions UEFA dengan Piala Libertadores. 

Pada laga tahun 1985 pertandingan yang diselanggarakan di Paris, negara yang keluar sebagai juara adalah Prancis, sedangkan untuk laga tahun 1993 Argentina keluar sebagai juara setelah memenangkan pertandingan di Mar de Plata. Setelah itu kompetisi piala Artemio Franchi ini dihentikan. Piala Raja Fahd atau Piala Konfederasi dimulai pertama kali tahun 1997 yang diselenggarakan oleh FIFA hingga tahun 2017 resmi dihentikan oleh FIFA pada 15 Maret 2019. 

Namun guna meningkatkan kerja sama antara UEFA dan CONMEBOL, pada 12 Februari 2020 ditandatanganilah nota kesepahaman sebagai bagian dari kesepakatan komite gabungan UEFA-CONMEBOL. Pada 28 September 2021 mereka mengkonfimasi bahwa juara Euro dan Copa America akan berhadapan satu sama lain dalam pertandingan interkontinental yang dimullai pada Juni 2022 saat jeda internasional.

Nota kesepahaman yang berlaku hingga 2028 mencakup ketentuan khusustentang pembukaan kantor bersama di London, Inggris dimana pada 22 Maret 2022 UEFA mengumumkan bahwa pertandingan akan diselenggarakan di Wembley Stadium. 

Pada dini hari tadi saat pertandingan sudah diselenggarakan,  stadion tersebut dihadiri oleh 87.000 penonton dimana stadion didominasi oleh supporter Argentina. Kedua  kesebelasan diperkuat oleh pemain-pemain utamanya. Skuad Argentina yang dilatih oleh Lionel Scaloni menggunakan strategi 4-2-3-1 dimana dari posisi kiper diisi oleh Emiliano Martinez yang merupakan kiper dari klub Aston Villa. 

Kemudian di posisi wingback kiri dan kanan diisi oleh Nicolas Tagliafico dan Nahuel Molina. Untuk bek tengah sisi kiri pelatih Argentina memasang Nicolas Otamendi dan untuk bek tengah sisi kanan diisi oleh Cristian Romero. Lalu masuk ke lini tengah Argentina ada Guido Rodriguez sebagai gelandang tengah sisi kiri dan Rodrigo De Paul mengisi gelandang tengah sisi kanan. 

Untuk daya gedor serangan ada 4 pemain diantaranya Angel Di Maria yang mengisi posisi gelandang sayap kanan, sementara Giovanio Lo Celso mengisi posisi gelandang sayap kiri. Lionel Messi sendiri ditempatkan di tengah sebagai gelandang penyerang yang berguna sebagai pengatur permainan. Ada pula Lautaro Martinez sebagai penyerang tunggal untuk skuad Argentina.

www.instagram.com/@433
www.instagram.com/@433

Sementara itu, kesebelasan Gli Azzuri, julukan Timnas Italia  yang diasuh oleh Roberto Mancini menggunakan strategi 4-3-3 dimana pada posisi kiper diisi oleh Gianlugi Donnaruma yang sekarang memperkuat Paris Saint-Germain. Pada posisi bek ada Giovanni Di Lorenzo sebagai wingback kanan, Emerson Palmieri sebagai wingbek kiri dan duet Leonardo Bonnuci dan Giorgio Chiellini sebagai bek tengah. 

Lalu untuk posisi tengah Roberto Mancini memasang 3 gelandang yaitu Matteo Pesina d isebelah kanan, Jorginho di sebelah tengah, dan Nicolo Barella di sebelah kiri. Untuk penyerang skuad Italia menggunakan Federico Bernadeschi sebagai sayap kanan, Giacomo Raspadori sebagai sayap kiri dan untuk eksekutor mereka menggunakan Andrea Belotti.

Selama jalannya pertandingan Argentina versus Italia wasit yang memimpin adalah Piero Maza yang dibantu oleh Christian Schiemann dan Claudio Rios sebagai asisten wasit.  Lalu wasit keempat ada Jesus Gil Manzano serta Alejandro Hernandez dan Juan Martinez Munuera sebagai VAR. Peluit kick off babak pertama ditiup pukul 01.45 WIB oleh wasit dimana Argentina sebagai pengambil bola pertama. 

Menit-menit awal mereka menguasai pertandingan dengan memainkan umpan umpan pendek cepat untuk memdobrak pertahanan Italia. 

Serangan skuad Argentina berhasil pada menit 28 berkat aksi Lionel Messi yang berhasil melewati G. Di Lorenzo dan berhasil diselesaikan dengan baik oleh Lautaro Martinez. 18 menit berselang Emilliano Martinez melakukan umpan jauh menuju Lautaro Martinez dan berhasil dikontrol dengan baik, kemudian Lautaro Martinez memberikan umpan kepada Angel Di Maria yang lolos dari jebakan offside. 

Umpan tersebut berhasil diselesaikan dengan manis oleh Angel Di Maria lewat tendangan chip yang berhasil mengecoh kiper Italia Gianlugi Donnaruma. Gol tersebut menjadi penutup babak pertama, Argentina unggul 2-0 atas Italia.

bola.kompas.com
bola.kompas.com

15 menit setelah turun minum wasit meniup peluit kick off babak kedua, giliran skuad Italia yang mengambil bola. Dalam posisi tertinggal Roberto Mancini memutar otak dengan melakukan 3 pergantian pemain sekaligus dengan memasukkan Lazari, Locatelli, dan Scamaca menggantikan Belloti, Bernadeschi, dan Chiellini. 

Pada babak kedua ini skuad Argentina masih konsisten melakukan serangan demi serangan dibuktikan dengan beberapa tendangan yang dilakukan oleh Lionel Messi yang masih bisa ditepis dengan baik oleh Gianlugi Donnaruma. Tak hanya itu, Angel Di Maria juga mendapat peluang emas lewat tendangan volly luar kotak penalti hasil umpan Lionel Messi walaupun masih bisa digagalkan oleh Gianlugi Donnaruma. 

Argentina mendapat peluang emas lagi setelah umpan Lionel Messi berhasil melewati jangkauan Gianlugi Donnaruma walaupun belum bisa dimaksimalkan oleh Lo Celso. Setelah lama mendapat tekanan Italia sempat mendapat peluang lewat tendangan jarak jauh dari Locatelli namun juga belum berhasil karena bola terkena pemain Argentina. 

Skuad La Albiceleste (julukan Timnas Argentina) hampir menambah skor kala Donnaruma tidak sempurna menerima bola dari Bonucci. Italia hampir membuat gawang Emilliano Martinez kebobolan lewat peluang Scamacca walaupun bola masih diatas mistar gawang. Pada menit 90+1 skuad Argentina melakukan pergantian pemain dimana Di Maria dan Lo Celso ditarik keluar digantikan Paulo Dybala dan Gonzalez. 

Selang 3 menit Paulo Dybala berhasil mencetak gol hasil dari penetrasi Messi yang membuat bola lepas dan membuat Dybala bebas melakukan tendangan kearah sudut kiri gawang Donnaruma. Gol tersebut menjadi penutup laga Finalissima dimana Argentina berhasil menang dengan skor akhir 3-0. Pada laga tersebut Argentina mengungguli statistik dengan 17 tendangan dibanding 7 dan 10 tendangan ke arah gawang dibanding 3. 

Untuk penguasaan bola sendiri Argentina unggul 56% berbanding 46% dengan akurasi operan 87%. Pada laga Finalissima 2022 ini Lionel Messi sebagai kapten tim Argentina keluar sebagai Man of The Match dengan 2 assistnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun