Mohon tunggu...
Mahasiswa UMM
Mahasiswa UMM Mohon Tunggu... Lainnya - PMM UMM

Saya sedang mengerjakan tugas dari universitas muhammadiyah malang

Selanjutnya

Tutup

Money

Permasalahan Ekonomi di Indonesia

12 Januari 2022   13:11 Diperbarui: 12 Januari 2022   13:14 1440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut jurnal Masalah Ekonomi Indonesia dan Solusinya oleh Herdiana, masalah ekonomi adalah masalah yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari masalah jual beli, ketimpangan pendapatan, hingga masalah ekspor dan impor.

Berikut 3 masalah ekonomi yang ada di indonesia saat ini

1. Tingginya pengangguran

Tinggi nya pengangguran di indonesia saat ini di sebabkan oleh banyak aspek penghambat salah satunya yaitu akibat pandemi covid-19 yang tak kunjung selesai dari awal tahun 2020,banyak perusahaan dan kantor-kantor yang memutus kontrak kerja dengan karyawannya di sebabkan turunnya jumlah penjualan ataupun minat masyrakat karna takut untuk keluar melakukan sebuah kegiatan. Maka dari itu banyak yang di PHK akibat kurangnya daya jual sebuah perusahaaan.

2. Inflasi

Inflasi adalah proses meningkatnya harga secara umum dan terus-menerus sehubungan dengan mekanisme pasar yang dipengaruhi banyak faktor, seperti peningkatan konsumsi masyarakat, likuiditas di pasar yang berlebih sehingga memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, hingga ketidaklancaran distribusi barang. Tingginya inflasi juga bisa di sebabkan faktor keadaan suatu negara yang sedang terjadi contohnya saja pandemi covid 19 saat ini.

Berikut data inflasi di Indonesia per tahun 2021:

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Indonesia secara tahunan (year on year/yoy) dan tahun kalender (year to date/ytd) sebesar 1,68%. Sebagai informasi inflasi tahunan dan tahun kalender dihitung Desember 2020 terhadap Desember 2019.

Penyumbang terbesar inflasi adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,35%. Andil tertinggi selanjutnya terdapat pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,91%, dan penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,2%.

Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,8%, makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,63%, dan kesehatan sebesar 2,79%. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah transportasi sebesar 0,85% dan informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,35%. 

3.  Ketimpangan

Pandemi Covid-19 mengakibatkan kesenjangan penduduk antara yang kaya dan miskin semakin melebar. Badan Pusat Statistik mencatat ketimpangan pengeluaran penduduk RI yang diukur oleh rasio gini (gini ratio) sebesar 0,385 per September 2020. BPS mencatat tingkat ketimpangan atau rasio gini nasional pada September 2020 mencapai 0,385. Dengan begitu pemerintah pada 2020 menambah alokasi untuk program bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak akibat dari covid-19 agar bisa mendaptakan bantuan yang cukup. Namun alokasi tersebut tidak berjalan dengan baik karna ada ketimpangan di pemerintahan yang harusnya yang tidak mampu mendapat bantuan lebih banyak namun kenyataannya berbalik yang mampu justru mendapat bantuan lebih banyak dari pemerintah,maka dari itu terjadi ketimpangan ekonomi pada masa pandemi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun