Mohon tunggu...
ALDY MAULANAHARNANTO
ALDY MAULANAHARNANTO Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

MALANG PRIDE

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penerapan Etika Bisnis dalam Lingkungan Hidup dengan Penerapan Triple Bottom Line oleh PT Pertamina

10 Januari 2023   11:57 Diperbarui: 10 Januari 2023   12:14 1279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Etika merupakan kepercayaan tentang tindakan yang benar dan yang salah yang akan mempengaruhi hal lainnya. Moral dan nilai pribadi seseorang dalam konteks sosial menentukan etis atau tidak nya suatu perilaku. Dengan kata lain, perilaku etis merupakan keyakinan yang seseorang dan norma-norma sosial yang diterima oleh masyarakat umum yang dianggap baik dan benar. Perilaku tidak etis adalah perilaku yang tidak dapat diterima oleh masyarakat umum karena dianggap buruk. Disadari ataupun tidak nilai etika yang diyakini tersebut ,baik secara langsung ataupun tidak langsung, akan ikut serta menciptakan terjalinnya macam-macam pola dan proses interaksi antar individu maupun kelompok. Muncul nya etika itu sendiri terbentuk dan bersumber dari budaya, agama, pendidikan keluarga, pergaulan, pendidikan ataupun hasil renungan dari berbagai bacaan.

Bisnis adalah kegiatan organisasi yang didalam nya terdapat kegiatan pertukaran barang dan jasa ataupun keduanya dengan customer. Dalam ilmu perekonomian bisnis merupakan suatu organisasi yg menjual jasa atau barang demi mendapatkan laba. Menurut sejarah kata bisnis merupaka kata yang berasal dari bahasa inggris "Business", dari kata busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengajarkan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

PT. Pertamina dalam melaksanakan kegiatan TBL memiliki visi "towards a better life" yang berarti bahwa program TBL yang dilaksanakan tidak hanya bertujuan membangun relasi bisnis untuk pertumbuhan perusahaan saja, namun juga ikut meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) nasional. Adanya program ini diharapkan mampu meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat di semua wilayah operasi program TBL, sesuai dengan pernyataan dalam Perda Kab. Boyolali No. 6 Tahun 2016 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan yang menerangkan bahwa program ini direncanakan dan dilaksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial, mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat, dan memelihara fungsi lingkungan hidup secara berkelanjutan. Oleh sebab itu, dalam implementasi program TBL, PT. Pertamina mengacu pada konsep TBL yang disesuaikan dengan konsep pembangunan berkelanjutan.

PT. Pertamina dalam mengimplementasikan prinsip pada program SDG juga berasaskan pada konsep triple bottom line. Menurut Alhaddi (2015) diungkapkan pada jurnal Triple Bottom Line and Sustainibility, bahwa kerangka TBL memiliki target tanggungjawab perusahaan melalui tiga nilai yang seimbang yaitu fokus pada ekonomi, sosial, dan lingkungan. Komitmen PT. Pertamina dalam mengintegrasikan program CSR ke dalam bisnis korporasi dilakukan dengan konsistensi perusahaan dalam pembangunan keberlanjutan (planet), kesejahteraan masyarakat (people), dan terintegrasi dalam bisnis (profit).

Konsep Planet

PT. Pertamina dalam menjalankan salah satu program CSR di Desa Tawangsari ini melibatkan konsep planet untuk mengembangkan potensi lokal desa. Berikut adalah pengembangan konsep planet di Agrowisata Camp Bell 2 Edupark. PT. Pertaminamengembangkan konsep planet dengan melakukan pembangunan agrowisata yang berkelanjutan. Pembangunan agrowisata dilakukan dengan membangun dan mengembangkan unit wisata beserta prasarana yang mendukung wisata tersebut Pengembangan berkelanjutan adalah bagian dari pembangunan berkelanjutan dengan mempertimbangkan kebutuhan saat ini dengan memikirkan kemampuan generasi selanjutnya untuk memenuhi kebutuhan. Oleh karena itu, pembangunan dan pengembangan setiap unit di kawasan agrowisata ini memiliki edukasi pada bidang masing-masing yang menarik untuk dikunjungi.

Konsep People

PT. Pertamina telah menginisiasi pembentukan organisasi pengelola wisata dan memberikan pembinaan bagi semua masyarakat Desa Tawangsari. Berikut adalah bentuk pembinaan dalam program TBL PT. Pertamina, pembinaan yang dilakukan oleh PT. Pertamina telah dimulai pada tahun 2017. Pembinaan ini tidak hanya ditujukan oleh pengelola wisata saja, namun juga ditujukan pada semua masyarakat Desa Tawangsari. Menurut Sutiarso (2017), sistem pengelolaan wisata secara terpadu diperlukan untuk membangun ekowisata yang berkelanjutan dan berbasis masyarakat. Keberlanjutan setiap unit wisata ini dipengaruhi oleh keaktifan dan kerjasama antar pengelola tersebut. Oleh karena itu, untuk membentuk wisata yang berkelanjutan maka PT. Pertamina memberikan pembinaan baik dalam segi pengelolaan dan pengorganisasian. Namun, dalam segi pengelolaan masih rendah karena partisipasi dan kesadaran masyarakat untuk mengelola wisata tersebut masih kurang.

Konsep Profit

PT. Pertamina melalui beberapa strategi kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan apa yang telah menjadi tujuan dari program TBLyang dijalankan. Strategi kegiatan PT. Pertamina dalam konsep profit ini antara lain yaitu:

  • Pengembangan program TBL yang selaras dengan PROPERLH
  • Pengembangan program TBL yang berkelanjutan (mengacu pada konsep SDGs)
  • Memprioritaskan masyarakat wilayah operasi sebagai sasaran program TBL
  • Pendekatan intens melalui sosialisasi program kepada masyarakat 

Kegiatan TBL ini diharapkan bagi masyarakat sasaran mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bagi perusahaan sebagai upaya untuk membangun relasi bisnis dengan para pemangku kepentingan untuk pertumbuhan perusahaan. Oleh karena itu, konsep profit ini tidak hanya berupa keuntungan semata bagi perusahaan, namun juga keuntungan bagi mitra binaan. Desa mitra binaan yang berprestasi akan membawa keuntungan bagi suatu perusahaan secara tidak langsung dari hasil bantuan yang telah diberikan. Berikut adalah prestasi yang telah didapatkan selama pelaksanaan program TBL dari PT. Pertamina sebagai salah satu stakeholder Pembina Desa Tawangsari.

Kesimpulan dari kasus ini adalah Konsep planet berupa pembangunan dan pengembangan kawasan Camp Bell 2 Edupark. Konsep people mengarah pada pemberdayaan masyarakat Desa Tawangsari. Konsep profit berupa pencapain Desa Tawngsari dan PT. Pertamina yaitu mendapatkan empat penghargaan selama tiga tahun yaitu 2017-2019. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat dalam implementasi konsep TBL ini antara lain yaitu sumber daya alam, sumber daya manusia, pasrtisipasi masyarakat, kelembagaan, anggaran pendanaan, penyelanggaraan, dan komunikasi. Faktor pendukung dan penghambat akan menjadi rumusan implementasi konsep TBL yang sesuai harapan masyarakat Desa Tawangsari. Saran untuk Masyarakat Desa Tawangsari sebaiknya ikut berkontribusi dalam pemasaran dan pengelolaan Camp Bell 2 Edupark agar dapat bersaing dengan kawasan wisata lainnya dan dapat menjadi sumber penghasilan utama bagi masyarakat yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun