Maret adalah titik akhir yang harus segera Aku pertegas warnanya.
Tidak lagi abu-abu, harus hitam segera.
Awalnya... tidak sulit bagiku untuk mengenal kota ini, memaknai hadirnya, dan menerima adanya.
Semua terasa mudah di awal.
Tapi entahlah kenapa begitu sulit untuk Aku pergi dari ini semua.
Mungkin nyaman..
Iya.. nyaman adalah tersangka paling tepat untuk disalahkan
Kota ini sudah terlalu nyaman bagiku
Seperti rumah kedua yang tidak bisa tergantikan
Tapi.. waktu sudah memaksaku pergi sejak lama
Pergi dari kota yang begitu berarti bagiku
Karena waktu memaksaku belajar untuk memulai dan mengakhiri semuanya di sini.
Dan di titik ini juga.. waktu memaksaku rela
Rela untuk pergi.. sekalipun berat dirasa
Tapi harus bisa dalam nyata.
Karena seberat apapun.. itu adalah proses yang mau tidak mau harus Aku lakukan.
Karena seberapa keras pun Aku berencana, tetap rencana Tuhan lah yang paling kuat dan yang terbaik untuk terwujud.
Memulai adalah perkara sederhana yang rumit, pun dengan mengakhiri.. jauh terasa lebih sulit.
Maka.. disini aku gabungkan dua hal yang penuh kerumitan itu untuk Aku perjuangkan --Â Memulai Mengakhiri.
"Akhir bukanlah henti, melainkan awal baru untuk cerita selanjutnya"
Aku harap~ akan ada awal yang terbaik setelah ini.
Untuk ku dan untuk Kamu yang telah membaca selembar kisah ini.
Find me on other pages... Cuz I'll be there to tell you more.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H