Mohon tunggu...
ALDRIEN KURNIA MAGISTRA
ALDRIEN KURNIA MAGISTRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Departemen Teknik Kelautan ITS

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengembangan Wilayah Pesisir Puger Dengan Integrasi Obyek Wisata

4 Mei 2022   10:11 Diperbarui: 11 Mei 2022   23:40 1283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://www.pinhome.id/blog/peta-jember/

Oleh: Anggita Deva Ariyanti, Diva Rahmah Ahidah, Aldrien Kurnia Magistra, Muhammad Danu Briliant, Ahmad Faramarz Ghalizan .

Departemen Teknik Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Jl. Teknik Kimia, Keputih, Kec. Sukolilo, Kota Surabaya, Jawa Timur 60111

Perairan pesisir adalah daerah pertemuan darat dan laut, dengan batas darat dapat meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air yang masih mendapat pengaruh sifat-sifat laut, seperti angin laut, pasang surut, dan intrusi air laut. Ke arah laut, perairan pesisir mencakup bagian batas terluar dari daerah paparan benua yang masih dipengaruhi oleh prosesproses alami yang terjadi di darat, seperti sedimentasi dan aliran air tawar. Wilayah pesisir memiliki potensi sumber daya alam yang sangat beragam yang dapat dimanfaatkan, antara lain sektor perikanan, peternakan, pertanian, dan pariwisata. Akomodasi, transportasi, home furnishing, dan kerajinan tangan, serta jasa pemandu wisata dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dan juga lahan pertanian di wilayah pesisir dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Alih fungsi lahan pertanian menyebabkan berkurangnya luas lahan yang digunakan untuk produksi pertanian. 

Pengembangan pariwisata suatu kota akan lebih maksimal apabila dikembangkan dengan integrasi dalam konsep totalitas produk wisata yang saling terkait. I Gusti B.R. Utama (2013) menyebutkan bahwa komponen utama dalam integrasi pariwisata terdiri dari kedekatan ODTW, aksesibilitas berupa ketersediaan jaringan jalan dan ketersediaan moda transportasi, fasilitas pendukung berupa hotel; restoran; dan jaringan penunjang, serta kelembagaan baik dari pemerintah; pengelola; investor; maupun keterlibatan masyarakat lokal. Pengembangan pariwisata merupakan kemampuan mengintegrasikan ODTW dengan aspek penunjangnya terutama kapabilitas pengelola dan stakeholders terkait untuk mengoptimalkan potensi wisata sehingga mampu membangun lingkungan yang nyaman untuk wisatawan ketika mereka melakukan perjalanan wisata.

Sebuah konsep yang ditawarkan dalam pengelolaan pesisir adalah ICZM. ICZM (Integrated Coastal Zone Management) adalah suatu pendekatan yang menyeluruh yang dikenal dalam pengelolaan wilayah pesisir. ICZM merupakan suatu pedoman untuk mengelola kawasan pesisir secara terpadu. Konsep ini membutuhkan kemampuan kelembagaan untuk menangani masalah-masalah intersektoral seperti lintas disiplin ilmu, kewenangan-kewenangan dari lembaga pemerintah, dan batas-batas kelembagaan. 

Pada dasarnya ICZM adalah konsep pengelolaan pesisir yang mengikutsertakan peran masyarakat, sehingga diharapkan masyarakat akan turut merasa memiliki tanggung jawab terhadap kawasan pesisir yang menjadi daerah huniannya. ICZM dan sustainable development menjadi satu kolaborasi yang sangat baik apabila dilaksanakan sesuai dengan aturannya.  Pada artikel ini, akan dibahas mengenai pengembangan wilayah pesisir puger dengan integrasi obyek wisata.

Kabupaten Jember secara astronomis terletak pada posisi 6º27'29" s/d 7º14'35" Bujur Timur dan 7º59'6" s/d 8º33'56" Lintang Selatan dengan luas wilayah seluas 3.293,34 Km2. Dan memiliki ± 76 pulau-pulau kecil dengan pulau terbesar adalah Pulau Nusa Barong. Kota Puger merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Jember. Kecamatan Puger mempunyai luas wilayah 149.00 Km2 dengan ketinggian rata-rata 12 m dari atas permukaan laut.

Puger berjarak kira-kira 39 km arah Selatan Kota Jember. Kecamatan Puger memiliki beberapa wilayah pemerintahan desa, dimana dua diantaranya adalah Desa Puger Wetan dan Desa Puger Kulon yang merupakan wilayah dengan potensi dominan perikanan laut. Kampung Nelayan yang berada di Desa Puger Wetan berada dikawasan tepi Sungai Bedadung, sedangkan Kampung Nelayan yang berada di Desa Puger Kulon berada di kawasan tepi Sungai Besini. Kedua kampung nelayan tersebut dibatasi oleh kawasan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Puger yang terletak di tepi muara kedua sungai tersebut menuju Samudera Indonesia.

Sumber : https://www.pinhome.id/blog/peta-jember/
Sumber : https://www.pinhome.id/blog/peta-jember/

Secara umum penduduk Puger dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu penduduk asli dan penduduk pendatang (masyarakat migran). Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan, pengolah hasil perikanan, serta pedagang ikan. Angka pertumbuhan penduduk di Puger semakin meningkat terkait dengan tingkat natalitas, mortalitas, dan mobilitasnya. Dengan demikian, diperkirakan dalam beberapa tahun mendatang wilayah permukiman Puger akan semakin padat seiring dengan kebutuhan hunian di Puger.

Pada Kawasan Pesisir Puger terdapat beberapa zona yang berpotensi dijadikan zona pariwisata khususnya wisata bahari. Terdapat beberapa pantai di sepanjang kawasan pesisir ini, antara lain Pantai Pancer, Pantai Cemara, dan Pantai Getem. Selain pantai, terdapat obyek alami serta buatan manusia yang berpotensi dijadikan zona pariwisata. Ditunjang dengan aksesnya yang terbilang cukup mudah serta dilalui oleh Jalur Lintas Selatan (JLS), membuat kawasan ini sangat potensial.

Pantai Pancer atau yang sering diketahui sebagai Pantai Puger, terletak di Desa Puger Kulon. Sesuai dengan letaknya, pantai ini merupakan pantai selatan yang ombaknya terbilang besar karena berbatasan langsung dengan samudera Hindia. Hal ini membuat pantai ini berpotensi untuk digunakan untuk surfing. Di pantai ini, banyak pemandangan-pemandangan eksotis yang dapat dilihat. Selain itu juga terdapat bangunan pemecah ombak, breakwater, yang menambah nilai plus pantai ini. Pantai ini juga dilengkapi dengan mercususar, yang juga berpotensi dijadikan pusat wisata.

Potensi perikanan laut Kabupaten Jember diperkirakan sebesar 272.000 ton, yang terdiri dari ikan pelagis sebesar 246.400 ton dan ikan demersal sebesar 25.600 ton, yang tersebar di perairan seluas 54.400 km2. Sebagai Pelabuhan Pelelangan Ikan (PPI) terbesar yang ada di Kabupaten Jember, PPI Puger memiliki tempat pendaratan ikan yang dapat mewakili berbagai wilayah penangkapan ikan yang terdapat di Kabupaten Jember.

Sumber : BPS Tahun 2020
Sumber : BPS Tahun 2020

Hal tersebut merupakan potensi besar yang dapat dikembangkan secara maksimal. Salah satu upaya untuk memaksimalkan potensi tersebut salah satunya adalah dengan membangun docking perahu untuk para nelayan. Karena saat ini, pada Kawasan Pesisir Puger belum ada docking perahu nelayan. Hal ini dapat memengaruhi kualitas dari hasil tangkapan ikan.

Keunikan budaya berupa adat istiadat yang masih berlaku pada masyarakat di Kawasan Pesisir Puger adalah Upacara Petik Laut/Larung Sesaji. Tujuan Petik Laut dilakukan adalah sebagai bentuk rasa syukur dari masyarakat atas berkah ikan yang didapat dalam kurun waktu satu tahun, serta sebagai bentuk permohonan agar dijauhkan dari marabahaya dari laut. Awal ritual Petik Laut/Larung Sesaji adalah menghantar sesajen yang biasanya dibuat oleh sesepuh desa/tokoh desa dan dibawa ke Balai Desa untuk didoakan oleh seluruh masyarakat Desa setempat. Sesajen utama biasanya menggunakan kepala kambing atau kepala sapi. Sesajen lainnya adalah tumpeng, patung penganten, ayam putih, dan makanan-makanan lain yang umum dimakan oleh masyarakat nelayan kelas bangsawan dengan harapan agar masyarakat semuanya bisa menikmati makanan yang serupa dikemudian hari. Sesajen ini kemudian diletakkan di dalam perahu kecil yang nantinya akan dilarung.

Upaya pengembangan kawasan Pesisir Puger salah satunya berupa peningkatan kualitas sumber saya manusia. Keterampilan merupakan salah satu faktor penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Keterampilan yang perlu ditingkatkan adalah keterampilan yang mendukung potensi wisata seperti membuat pigura dan tirai dari rumah keong, produksi olahan hasil laut, dan lainnya. Maka dari itu, pihak perangkat desa harus dapat bekerja sama dengan pihak pemerintah pusat, swasta, dan akademisi dalam membuat acara-acara pelatihan yang menarik minat warga sehingga mereka lebih termotivasi untuk meningkatkan keterampilan.

Kedekatan geografis antar obyek wisata merupakan komponen utama dalam melakukan integrasi pariwisata dan juga batas dasar spasial dalam integrasi pariwisata. Komponen utama dalam integrasi pariwisata salah satunya adalah ketersediaan jalan penghubung disertai dengan moda transportasinya. Selain itu, keterjangkauan moda transportasi penghubung juga merupakan aspek yang harus diperhatikan dalam integrasi pariwisata. Hal yang perlu diperhatikan dari ketersediaan moda transportasi publik adalah kesamaan jalurnya, sehingga aksesibilitas antar obyek wisata akan lebih mudah.

Aspek lain yang dianggap berpengaruh dalam pembentukan integrasi pariwisata adalah sarana wisata. Contohnya seperti ketersediaan fasilitas pendukung, fasilitas akomodasi dan entertainment. Selain ketersediaan fasilitas pendukung, diperlukan keterpaduan antar fasilitas tersebut untuk membentuk integrasi pariwisata yang kohesif. Selanjutnya, aspek non-fisik (intangible) yang diperlukan dalam integrasi pariwisata adalah pengelolaan. Pengelolaan tersebut berupa integrasi antara pengelola obyek wisata dengan travel agen, dan perlu melibatkan masyarakat lokal sebagai bentuk integrasi pada aspek pengelolaan. Keterpaduan tidak hanya antar 2 pihak, namun juga harus menyangkut seluruh stakeholders terkait, yaitu pemerintah, pengelola, investor, dan masyakarat lokal.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh (Tantri & Idajati, 2020), terdapat 15 faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan pariwisata terintegrasi di Kawasan Wisata Puger, Kabupaten Jember diantaranya adalah faktor kedekatan daya tarik wisata, keberagaman daya tarik budaya, keberagaman daya tarik wisata alam, pusat informasi, jalan menuju pbyek wisata, moda transportasi menuju obyek wisata, jalan penghubung, sarana transportasi penghubung, rambu-rambu penunjuk jalan, peran masyarakat, peran pemerintah, peran swasta, promosi dan publikan, serta kebijakan.

KESIMPULAN

Kawasan Pesisir Puger memiliki berbagai macam potensi alam maupun buatan. Potensi tersebut dapat dikembangkan secara maksimal guna kesejahteraan masyarakat sekitar dan juga negara. Upaya yang dilakukan guna mengembangkan potensi pada Kawasan Pesisir Puger adalah dengan integrasi obyek wisata yang ada. Untuk pengintegrasian, perlu dilakukannya beberapa pengelolaan pada akomodasi, sarana dan prasarana serta promosi yang tepat. (Damayanti, 2015).

 

DAFTAR PUSTAKA

Cooper, C. (1993). Tourism: Principles and Practice. UK: Longman, Harlow.

Damayanti, S. N. (2015). Integrasi Antar Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) Kota Yogyakarta Berdasarkan Preferensi Wisatawan Mancanegara. Surabaya: Repository Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Muliati, I. (2020). Rekayasa Pantai. Retrieved from http://ebook.itenas.ac.id/ebook/Rekayasa Pantai/index.html.

Musenaf. (1996). Manajemen Usaha Pariwisata Indonesia. Jakarta: PT Toko Gunung Agung.

S, A. Y. (2015). Dampak Sosial Ekonomi Penutupan Lokalisasi Terhadap Masyarakat Puger Tahun 2007-2014. Jember: Repository Universitas Jember.

Sulaiman, A., & Soehardi, I. (2008). Pendahuluan Geomorfologi Pantai Kuantitatif. BPPT.

Tantri, N. Y., & Idajati, H. (2020). Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Integrasi Daya Tarik Wisata (DTW) di Kawasan Wisata Pantai Puger, Kabupaten Jember. Jurnal Teknik ITS, 182-189.

Triadmodjo, B. (2009). Buku Teknik Pantai (5th edition ed.). Yogyakarta: Beta Offset.

Utama, I. G. (2013). Pengembangan Wisata Kota sebagai Masa Depan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun