Mohon tunggu...
Aldric Raynaldo Latulariuw
Aldric Raynaldo Latulariuw Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Film

Industri Film Amerika Serikat

18 September 2024   19:12 Diperbarui: 18 September 2024   19:15 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Industri film Amerika Serikat sudah menjadi sebuah tonggak perfilman dalam sejarah, hal ini terlihat dari dunia perfilman yang dimiliki oleh Amerika Serikat yaitu Hollywood. Di mana Hollywood merupakan sebuah julukan yang dimiliki oleh Amerika Serikat dalam menjalankan bisnis di dunia perfilman. Tak heran jika Amerika Serikat menjadi sangat populer dalam bidang perfilmannya. Namun pada awal pandemi Covid-19, Amerika Serikat mendapatkan masalah yang menurunkan bisnis perfilmannya di mana dalam tiga tahun terakhir, mulai dari tahun 2019 hingga 2021, Amerika Serikat sempat mengalami penurunan dalam bisnis filmnya karena merebaknya wabah yang membuat masyarakat tidak bebas untuk pergi dan harus menetap di rumah demi keselamatan. 

Sehingga banyak masyarakat Amerika Serikat lebih memilih untuk menonton film melalui situs bajakan, platform OTT, dan sebagainya. Pada tahun 2020, Amerika Serikat mengalami penurunan yang cukup drastis dari US$ 42.2 miliar menjadi US$ 11,8 miliar. Nominal ini akan sama dengan 72% jika dibandingkan tahun sebelum pandemi (pra-pandemi).  Dampak dari pandemi inilah yang membuat industri film Hollywood ini semakin menguncup. Namun dengan adanya pandemi minat awal masyarakat untuk menonton film di bioskop berubah dan masyarakat lebih memilih untuk menonton berbagai hiburan dari platform OTT (Over The Top). Di mana masyarakat lebih cenderung menonton film dari aplikasi atau platform streaming seperti HBO, Netflix, Disney Plus, dan sebagainya. 

Pada tahun 2021, media streaming menjadi top trend yang bergerak di bidang hiburan dengan angka 72% jika dibandingkan pada tahun 2019 dengan angka 46%. Pasar global Amerika Serikat juga memberikan perbandingan bahwa masyarakat lebih menyukai apabila menonton film melalui layanan streaming dengan angka 72% dan 21% untuk bioskop. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat budaya yang terbentuk selama masa pandemi kemarin. 

Negara dengan julukan Hollywood ini telah memproduksi film dengan kecannggihan teknologi, budaya yang beragam, bahkan perspektif yang baru terkait dunia luar. Tak heran jika industri film Hollywood ini menjadi salah satu diantara industri film negara lainnya yang merupakan pesaing. Namun film yang dihasilkan oleh industri Hollywood ini juga memberikan kelebihan maupun kekurangan. Di mana kelebihan yang diberikan dari industri film Hollywood ini adalah adanya budaya baru yang dibentuk, melalui karya-karya yang diproduksi, banyak film-film yang masuk dan go internasional sehingga memengaruhi cara berpikir setiap orang yang berada di luar Amerika Serikat. Perbedaan perspektif di sini merupakan salah satu hal yang penting dalam memahami makna yang diproduksi oleh Hollywood. Seperti contohnya film Oppenheimer (2023) yang diperankan oleh aktor terkenal dan lawas yaitu Cillian Murphy, dalam film tersebut sangat terlihat bahwa dengan menonton film tersebut, penonton akan mendapatkan wawasan baru bahkan cara berpikir atau perspektif orang barat ketika berada di posisi atau tahun tersebut dalam menyelesaikan sebuah masalah. 

Kelemahan dari industri Hollywood ini dapat terlihat pada bagaimana paparan film-film tersebut benar-benar memengaruhi penonton. Budaya yang ada di Indonesia berbeda dengan Amerika Serikat, tentu dengan sekian banyaknya film Hollywood yang dihasilkan tentu tidak mudah diterima oleh masyarakat begitu saja. Seperti contohnya, film Barbie yang sempat ramai dan diperankan oleh Margot Robbie dan Ryan Gosling. Melalui film Barbie (2023) ini tentu menjadi sebuah dampak atau paparan dari barat atau biasa disebut westernisasi. Film Barbie lebih menekankan bahwa dunia ini harus dikuasai dan dipimpin oleh Laki-Laki yang berarti sangat Patriotisme, sangat menjunjung maskulinitas. Namun di sisi lain perempuan juga bisa menjadi seorang pemimpin bahkan mempunyai posisi yang sama dengan laki-laki dari pekerjaan hingga status sosial. Hal ini yang membuat perspektif seseorang dapat berubah. 


Film terlaris dalam Industri Hollywood ada pada Marvel, The Batman, Water Gate Bridge, Uncharted, Too Cool To Kill, dan Nice View. Film-film ini yang menjadikan Hollywood semakin naik daun, sehingga kompetitor luar terutama China juga tidak ingin kalah dari Industri Hollywood milik Amerika Serikat ini. Di mana delapan dari 10 box office di China mendominasi film lokal yang membuat China menjadi negara yang memiliki film terlaris dan hanya kalah dari film buatan Hollywood yaitu Spider-Man: No Way Home secara global. 

Amerika Serikat menjadi negara yang disebut sebagai acuan dalam dunia dan industri perfilman. Julukan yang didapatkan juga merupakan sebuah pencapaian yang tidak mudah untuk didapatkan. Oleh karena itu, industri ini khususnya Hollywood dapat memberikan pengaruh yang cukup besar dan signifikan dan terus berkembang dengan teknologi yang semakin canggih dalam membuat karya-karya film kedepannya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun