Mohon tunggu...
Healthy

Sel Prokariotik vs Sel Eukariotik

23 Agustus 2017   21:06 Diperbarui: 23 Agustus 2017   21:16 11615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Setelah kita tahu apa itu sel eukariotik. Kita pelajari juga strukturnya:

a) Membran Plasma

Membran plasma berfungsi sebagai pelindung organel intra seluler (dalam sel), pengatur keluar masuknya berbagai zat ke dalam sel, dan sebagai tempat reaksi respirasi dan oksidasi sel. Saat mengatur keluar masuknya  zat, membran plasma memiliki sifat selektif permeabel, artinya membran plasma hanya membolehkan beberapa zat saja yang boleh masuk, seperti glukosa, asam amino, gliserol, dan berbagai ion yang berguna bagi kelangsungan hidup sel. Membran plasma terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan protein yang tersusun atas glikoprotein dan juga lapisan lipid yang terdiri dari fosfolipid, glikolipid, dan juga sterol.

b) Sitoplasma

Sitoplasma merupakan cairan sel yang berada di luar membran inti. Komponen utama penyusun sitoplasma adalah :

  1. Sitoskeleton yang berfungsi sebagai kerangka sel
  2. Substansi genetik simpanan dalam sitoplasma
  3. Cairan seperti gel yang disebut sitosol
  4. Organel-organel sel

c) Organel Sel

Inti Sel, merupakan organel sel yang berperan sebagai pembawa informasi genetik bagi keturunannya. ada juga Retikulum endoplasma, merupakan organel sel yang berbentuk seperti jaring. Terdapat dua jenis reticulum endoplasma, yaitu RE kasar dan RE halus. RE kasar adalag RE yang ditempeli oleh ribosom-ribosom dan tampak berbintil-bintil. Fungsi RE adalah untuk menyintesis lemak dan kolesterol, menampung protein yang disintesis oleh ribosom, transportasi molekul-molekul, dan juga menetralkan racun. Ribosom, adalah  organel sel yang terdapat di permukaan reticulum endoplasma dan juga sebgian berada di nucleolus. Ribosom berperan penting dalam sintesis protein.Badan Golgi, merupakan organel sel yang berbentuk seperti kantung pipih yang dibatasi oleh membran. Badan golgi memiliki fungsi sebagai tempat sintesis polisakarida seperti mucus, selulosa, hemiselulosa, dan pectin, sebagai pembentuk membran plasma, untuk membentuk kantong sekresi yang akan membungkus zat yang keluar dari sel, dan sebagai membentuk akrosom pada sperma, kuning telur, dan lisosom.Mitokondria, merupakan organel sel yang berfungsi sebagai respirasi energi bagi sel. Di mitokondria inilah tempat diubahnya zat-zat menjadi ATP yang berfungsi sebagai energi sel. Mitokondria memiliki dua membran, yaitu membran dalam dan membran luar. Kedua membran ini memiliki sifat yang kuat, elastis, dan fleksibel. Sentriol,Dapat dilihat ketika sel mengadakan pembelahan pada fase tertentu, dalam hidupnya sentriol memiliki silia/flagella dan hanya ditemui pada sel hewan. Dalam pembelahan sel itu sentriol terletak tegak lurus antar sesamanya dekat nucleus. Pada pembelahan mitosis sentriol terbagi menjadi 2, tiap-tiap bagian menunjukan kutub sel maka terbentuklah benang-benang spindle yang menghubungkan kedua kutub yang berfungsi "menarik" kromosom menuju kutub masing-masing.Mikrotubula: berbentuk seperti batang lurus yang berongga dengan diameter 25 nm. mikrotubula terbentuk dari protein globular tubulin. Sitosol, adalah komponen sel di dalam sitoplasma yang berupa cairan. Sebagian metabolisme sel terjadi di sini .Protein dalam sitosol berperan penting dalam jalur transduksi sinyal seluler dan glikolisis. Sebagian besar sitosol terdiri atas air, ion terlarut, molekul kecil, dan sejumlah besar molekul larut air (seperti protein). Mengandung sekitar 20-30% protein. Vesikel adalah sebuah ruang pada sel yang dikelilingi oleh membran sel. Ruang biasanya ditempati oleh sitoplasma yang terdiri dari organel dan sitosol. Lubang saluran masuk dan keluarnya sesuatu.Fungsi vesikel ditentukan oleh organel yang berada di dalamnya, seperti tempat reaksi seluler, tempat penyimpanan makanan. Flagella pada eukariota adalah perluasan membran sel pada sel-sel tertentu dengan aksonema internal, badan basal, dan sebagainya, identik dengan yang ada pada silia (cilium), tetapi secara keseluruhan, panjangnya lebih bervariasi, dan biasanya lebih panjang. Flagela bergetar seperti ombak sehingga berbeda dengan silia, gaya renang ke bawah diikuti oleh pukulan ke atas sehingga daya tahannya kurang. Pada beberapa alga dan fungi, flagela mempunyai peranan dalam pergerakan, mendorong organisme tersebut ke dalam air. Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi.

 

Setelah kita mengetahui Apa itu sel Prokariotik dan Eukariotik beserta struktur nya, sekarang kita akan membahas pertanyaan yang saya ajukan di awal kalimat tadi.

Saya setuju dengan pernyataan di atas. Kenapa? Dalam hal ini saya akan mengambil contoh bakteri yang termasuk sel prokariotik. Bakteri ditemukan pertama kali di abad 19 dan dikembangkan oleh 4 tokoh penting yaitu Robert Hooke, Antony van Leeuwenhoek, Ferdinand Cohn, dan Robert Koch. Itu membuktikan bahwa bakteri sudah bertahan hidup sejak lama, tapi yang membuat bakteri bisa bertahan hidup selama itu adalah peptidoglikan,peptidoglikan adalah Menurut Scientific American, peptidoglikan adalah substansi yang membentuk dinding sel bakteri. Polimer ini terutama terdiri dari asam amino dan gula. Peptidoglikan adalah komponen penting dari bakteri dan peptidoglikan hanya ditemukan di bakteri yang artinya tidak ditemukan di sel eukariotik. Berkat adanya peptidoglikan ini bakteri menjadi bisa bertahan hidup di cuaca dan suhu yang ekstrem sekalipun. Bahkan telah ditemukan bakteri tertua di dunia, bakteri tersebut adalah bakteri sulfur ditemukan 2 miliar tahun yang lalu sebelum Bumi dipenuhi oksigen. Hal tersebut membuktikan bahwa bakteri memiliki kemampuan bertahan hidup yang luar biasa. Bakteri ditemukan dan akan diteliti lebih lanjut oleh Andrew Czaja, Peneliti dari Universitas Cincinnati. Bakteri mampu hidup di lingkungan yang tidak memungkinkan organisme lain untuk hidup, contohnya Thermus aquatiqus merupakan salah satu jenis bakteri yang hidup pada sumber air panas dengan kisaran suhu 60-80 oC. Bakteri mampu bertahan pada suhu apapun, suhu yang sangat panas atau sangat dingin sekalipun. Selain dapat bertahan hidup pada suhu tinggi  Bakteri  Halobacterium salinarum dan Halococcus sp. adalah contoh dari bakteri yang dapat hidup pada kondisi garam (NaCl) yang sangat tinggi (15-30%). Sel eukariotik merupakan perkembangan/evolusi dari sel prokariotik. Bagian-bagian sel prokariotik terdiri dari protobion yang dianggap sebagai bahan dasar pembentuk sel purba (progenot) yang merupakan cikal bakal universal semua jenis sel yang ada sekarang. Lalu sel purba(progenot) ini berkembang menjadi Archaebacteria dan Eubacteria yang dapat beradaptasi pada suhu tinggi, kadar asam tinggi dan bahkan kadar garam yang tinggi. Selain itu bakteri bisa bereproduksi dengan sangat cepat secara aseksual dan membelah diri, sehingga membuat jumlah bakteri tak terhingga dan beragam daya tahannya. Menurut "Prof. Sam Soemarto dari PAMKI (Perhimpunan Ahli Mikrobiologi Klinik Indonesia)": "Tidak ada antibiotik yang sensitif (mampu bertahan lama) dalam membunuh bakteri. Para ahli mikrobiologi menganggap, antibiotik bukan merupakan cara tepat untuk menangani penyakit. Karena apabila peneliti menemukkan antibiotik untuk membunuh bakteri, tahun-tahun berikutnya bakteri akan menjadi resisten terhadap antibiotik yang ada". Menurut Prof. Sam, pada dasarnya bakteri menjadi resisten karena banyak cara. "Pertama, memisahkan dirinya secara genetik. Kemudian dia bisa tumbuh menjadi bakteri baru yang kebal karena adanya proses mutasi dan transfer gen antibiotik ke bakteri lain," jelas Prof. Sam. Bakteri dapat mengalami mutasi yang membuat dirinya menjadi lebih kebal daripada sebelumnya. Bakteri bisa menjadi lebih kebal karena penggunaan antibiotik pada penyakit yang seharusnya tidak memerlukan antibiotik untuk menyebuhkannya. Padahal, penggunaan antibiotik yang sembarangan dapat menghasilkan jenis bakteri baru yang dapat bertahan terhadap pengobatan yang diberikan atau yang disebut dengan resistensi bakteri. Jenis bakteri baru ini memerlukan dosis yang lebih tinggi atau antibiotika yang lebih kuat untuk dapat dimusnahkan. menurut Prof, Sam Soemarto, resistensi juga terjadi karena bakteri mentransfer gen antibiotik ke bakteri lain. Bakteri bisa mendapatkan gen-gen resisten terhadap antibiotika dari bakteri lain dengan beberapa cara. Dengan melakukan proses perkawinan sederhana yang disebut "konjugasi," bakteri dapat mentransfer materi genetik, termasuk kode-kode genetik yang resisten terhadap antibiotika (ditemukan dalam plasmids and transposons) dari satu bakteri ke bakteri yang lainnya, bakteri yang sudah bermutasi menjadi lebih kebal,kuat dan bertahan lebih lama jika tidak segera diatasi bisa menjadi bakteri mematikan tanpa ada obatnya, bakteri juga memiliki resistensi yang sangat kuat seperti yang sudah saya katakan sebelumnya bahwa dia bisa bertahan pada keadaan apapun, tetapi tidak semua bakteri jahat ada juga yang baik dan berguna bagi manusia.  Jadi berdasarkan penjelasan yang saya paparkan di atas saya sangat Setuju bahwa Sel prokariotik lebih mudah mempertahankan eksistensinya daripada sel eukariotik. Sekian Terima kasih

Daftar Pustaka:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun