Badan Pusat Statistik mencatat rata-rata lama sekolah (RLS) penduduk Indonesia selama 10 tahun terakhir telah meningkat sebesar 1,04 tahun. Hal ini menunjukkan penduduk Indonesia semakin banyak yang bersekolah. RLS Indonesia pada tahun 2023 mencapai 8,77 tahun artinya rata-rata penduduk Indonesia telah menyelesaikan pendidikan sampai 8,77 tahun atau setara SMA.
RLS Provinsi Sumatera Selatan juga telah mencapai 8,5 tahun pada 2023 dan selama periode tersebut telah meningkat 0,84 tahun. Namun, hal ini masih perlu menjadi perhatian karena RLS yang belum mencapai 9 tahun mengindikasikan bahwa masih banyak penduduk yang bersekolah tidak sampai tamat SMP sederajat dan belum mencapai target Wajar Dikdas 9 Tahun.
Capaian tersebut didukung juga dengan adanya pola transisi jumlah murid SD ke SMP atau SMP ke SMA yang cenderung berkurang. Menurut data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, pada tahun ajaran 2023/2024 jumlah murid SD tercatat sebanyak 24.046.922 murid, sedangkan murid SMP hanya sebanyak 9.959.956 orang dan murid SMA sebanyak 5.310.433 orang. Pola tersebut juga terjadi pada tahun-tahun ajaran sebelumnya. Analoginya adalah seharusnya jumlah murid SMP tidak akan jauh beda dengan murid SD dengan asumsi bahwa mereka melanjutkan sekolahnya. Namun, fakta tersebut menunjukkan bahwa masih banyak anak-anak yang tidak melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi.
Walaupun rata-rata lama sekolah masih belum mencapai 9 tahun, Indonesia memiliki peluang yang baik untuk mencapai target pendidikan dasar ke depannya. Hal ini terlihat dari Harapan Lama Sekolah (HLS) Indonesia sebesar 13.15 tahun dan selama 10 tahun terakhir meningkat sebesar 0.76 tahun. HLS Sumatera Selatan pun telah mencapai 12.63 tahun, meskipun masih berada di bawah capaian nasional. Artinya, anak-anak usia 7 tahun saat ini memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka selama 12-13 tahun atau setara dengan lulus SMA atau Diploma 1 (D1).
Terpenuhinya pendidikan dasar di suatu daerah juga harus diiringi dengan tersedianya infrastruktur dan distribusi tenaga pengajar sesuai kebutuhan. Menurut hasil olahan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, pada tahun ajaran 2023/2024 rasio murid dan guru SD, SMP dan SMA masing-masing sebesar 14.83, 13.92, 14.95. Artinya menurut rasio, setiap guru memiliki beban mengajar 13 sampai 15 murid. Rasio murid-guru merupakan indikator kunci yang menunjukkan beban kerja guru dan potensi kualitas pendidikan yang diterima oleh siswa. Rasio ini tergolong bagus, tetapi bisa bervariasi jika ditelisik lebih dalam menurut lokasi geografis.
Pendidikan dasar bagaikan pondasi kokoh bagi kemajuan bangsa. Oleh karena itu, perlu menjadi prioritas utama dalam pembangunan nasional. Namun di saat yang sama, peningkatan partisipasi masyarakat dalam pendidikan tinggi juga tak boleh diabaikan. Integrasi antara pendidikan dasar dan pendidikan tinggi akan menjadi investasi jangka panjang untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas berdaya saing sehingga dapat berkontribusi maksimal dalam berbagai sektor kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H