Konflik Terparah Sejak Tahun 2008
Kelompok Hamas diketahui melepaskan tembakan sebanyak 5.000 roket yang menghantam sejumlah kota besar di Israel pada tanggal 7 Oktober 2023. Saat serangan terjadi, warga Israel sedang merayakan festival Sukkot yang berlangsung selama 7 (tujuh) hari.
Alasan Hamas menyerang Israel adalah sebagai bentuk respons atas kekejaman yang telah dirasakan rakyat Palestina beberapa tahun ke belakang. Serangan ke Israel merupakan bentuk respons atas blokade yang terjadi di Gaza selama 17 tahun.
Hamas mendorong konsesi Israel yang dapat melonggarkan blokade yang telah berlangsung lama. Hal ini diyakini dapat membantu menghentikan terjadinya krisis keuangan yang semakin parah di Palestina.
Lautan Darah, Lautan Jenazah
Selama periode 7 Oktober - 1 November 2023, perang antara Israel dan Palestina menelan lebih dari 10.000 korban jiwa.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) dari Kementerian Kesehatan Gaza dan keterangan resmi pemerintah Israel, jumlah korban tewas dari pihak Palestina mencapai 8.933 orang dan korban luka dari pihak Palestina mencapai 24.514 orang. Sedangkan jumlah korban tewas dari pihak Israel mencapai 1.416 orang dan korban luka dari pihak Israel mencapai 5.413 orang.
Hipokrisi Negara Barat
Sejenak kita melirik perang antara Rusia dan Ukraina pada tahun 2022. Negara barat, terutama Amerika Serikat mengutuk apa yang terjadi dan meminta Rusia menarik pasukannya dari Ukraina.
Dalam perang Rusia-Ukraina, Amerika Serikat memberikan bantuan kepada Ukraina yang mencapai 32 miliar dollar. Namun, kita semua tahu bahwa Amerika Serikat tidak melakukan hal yang sama untuk Palestina.