Mohon tunggu...
Aldo Tona Oscar Septian
Aldo Tona Oscar Septian Mohon Tunggu... Penulis - Sarjana Hukum dengan predikat Cumlaude

Aldo Tona Oscar Septian Sitinjak merupakan seorang Sarjana Hukum dengan predikat kelulusan "Dengan Pujian (Cumlaude)" dari Universitas Sriwijaya yang mendedikasikan diri untuk melawan seksisme, rasisme, dan fanatisme. Sembari menjalani perkuliahannya dahulu, Aldo Tona Oscar Septian Sitinjak juga aktif mengikuti magang secara paruh waktu (part time) sebagai Staf HRD dan GA di PT Pinang Witmas Sejati selama 3 (tiga) tahun, menulis artikel-artikel di laman Kompasiana sebagai Blogger, berkontribusi mengelola Indonesia Media Law Review (IMRev) Journal sebagai Reviewer Jurnal, serta menjadi Koordinator dari Program Klinik Etik dan Advokasi yang merupakan program pembelajaran teori dan praktik yang diinisiasi oleh Komisi Yudisial Republik Indonesia bersama beberapa perguruan tinggi di Indonesia termasuk Universitas Sriwijaya sebagai bentuk edukasi dan pencegahan Perbuatan Merendahkan Kehormatan dan Keluhuran Martabat Hakim (PMKH). Selain itu, Aldo Tona Oscar Septian Sitinjak juga aktif mengikuti berbagai seminar/webinar, pelatihan, workshop, Focus Group Discussion (FGD), dan penyuluhan/sosialisasi hukum. Saat ini, Aldo Tona Oscar Septian Sitinjak aktif menulis artikel-artikel sebagai Blogger di laman Kompasiana, Republika Online, dan Opinia yang hingga kini telah menghasilkan total 45 artikel. Aldo Tona Oscar Septian Sitinjak memiliki akun Instagram @aldotonaoscar yang menjadi wadah baginya untuk membagikan aktivitas sehari-harinya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merespons Konflik Israel-Palestina: Kenapa Generasi Muda Gak Boleh Netral?

11 Maret 2024   17:21 Diperbarui: 11 Maret 2024   19:01 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konflik Israel-Palestina (Sumber Gambar: Pribadi)

Konflik Terparah Sejak Tahun 2008

Kelompok Hamas diketahui melepaskan tembakan sebanyak 5.000 roket yang menghantam sejumlah kota besar di Israel pada tanggal 7 Oktober 2023. Saat serangan terjadi, warga Israel sedang merayakan festival Sukkot yang berlangsung selama 7 (tujuh) hari.

Alasan Hamas menyerang Israel adalah sebagai bentuk respons atas kekejaman yang telah dirasakan rakyat Palestina beberapa tahun ke belakang. Serangan ke Israel merupakan bentuk respons atas blokade yang terjadi di Gaza selama 17 tahun.

Hamas mendorong konsesi Israel yang dapat melonggarkan blokade yang telah berlangsung lama. Hal ini diyakini dapat membantu menghentikan terjadinya krisis keuangan yang semakin parah di Palestina.

Lautan Darah, Lautan Jenazah

Selama periode 7 Oktober - 1 November 2023, perang antara Israel dan Palestina menelan lebih dari 10.000 korban jiwa.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) dari Kementerian Kesehatan Gaza dan keterangan resmi pemerintah Israel, jumlah korban tewas dari pihak Palestina mencapai 8.933 orang dan korban luka dari pihak Palestina mencapai 24.514 orang. Sedangkan jumlah korban tewas dari pihak Israel mencapai 1.416 orang dan korban luka dari pihak Israel mencapai 5.413 orang.

Hipokrisi Negara Barat

Sejenak kita melirik perang antara Rusia dan Ukraina pada tahun 2022. Negara barat, terutama Amerika Serikat mengutuk apa yang terjadi dan meminta Rusia menarik pasukannya dari Ukraina.

Dalam perang Rusia-Ukraina, Amerika Serikat memberikan bantuan kepada Ukraina yang mencapai 32 miliar dollar. Namun, kita semua tahu bahwa Amerika Serikat tidak melakukan hal yang sama untuk Palestina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun