Hal serupa pun pernah terjadi pada 2019 silam, ketika Facebook mengalami kelumpuhan layanan parsial yang cukup mirip.
Namun, jika dibandingkan, dampak kelumpuhan di 2019 silam tidak semasif sekarang.
Pernyataan Facebook ini disambut dengan beragam reaksi oleh pengguna Internet, terlebih di Twitter.
Beberapa profesional di bidang IT dan Network Engineering memaklumi kemungkinan kesalahan konfigurasi ini, namun tidak menyangka dampaknya bisa semasif ini.Â
Sedangkan, pengguna Facebook yang berusia remaja cenderung menyalahkan Facebook dan memviralkan tagar #DeleteFacebook di jejaring sosial Twitter.
Menanggapi hal ini, Facebook berusaha meyakinkan penggunanya bahwa layanan tersebut akan segera kembali normal.
Di samping itu, Facebook juga menyatakan bahwa kelumpuhan ini tidak berdampak pada keamanan dan privasi data seluruh penggunanya.
Keamanan Data Pengguna WhatsApp, Facebook, dan Instagram di Indonesia
Adanya kelumpuhan layanan ini menimbulkan kepanikan di antara masyarakat Indonesia terkait keamanan data.
Pasalnya, hampir seluruh pengguna internet di Indonesia juga merupakan pengguna layanan yang disediakan Facebook.
Mulai dari jejaring sosial seperti Facebook dan Instagram, platform komunikasi WhatsApp, platform komunikasi bisnis WhatsApp Business API, hingga berbagai akun Facebook yang terintegrasi dengan layanan digital lainnya.
Namun, pihak Facebook tetap meyakinkan penggunanya bahwa layanan ini tidak akan membuat data pengguna tidak aman.