Mohon tunggu...
Aldo Oktavian
Aldo Oktavian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Advertising & Marketing Communication Universitas Mercubuana Jakarta

44321010050 | S1 Ilmu Komunikasi | Fakultas Ilmu Komunikasi | Dosen pengampu : Prof Dr. Apollo M.Si., Ak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kemampuan Memimpin Diri dan Upaya Pencegahan Korupsi, Dan Etik: Keteladanan Mahatma Ghandi

22 Desember 2024   13:45 Diperbarui: 22 Desember 2024   13:45 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa itu mahatma Ghandi?

PowerPoint Prof. Apollo
PowerPoint Prof. Apollo

PowerPoint Prof. Apollo
PowerPoint Prof. Apollo

Mahatma Gandhi, yang dikenal sebagai "Bapak Bangsa India," merupakan salah satu tokoh besar dalam sejarah perjuangan kemerdekaan dan pembelaan hak asasi manusia. Nama aslinya adalah Mohandas Karamchand Gandhi, yang lahir pada 2 Oktober 1869 di Porbandar, India. Gandhi dikenal sebagai pemimpin yang memperjuangkan kemerdekaan melalui prinsip ahimsa (tanpa kekerasan) dan satyagraha (keteguhan pada kebenaran), dua filosofi utama yang menjadi dasar perjuangan tanpa kekerasan melawan penjajahan Inggris di India.

Gandhi lahir dalam keluarga yang menganut agama Hindu dengan kuat. Pada usia 19 tahun, ia pergi ke London untuk menempuh pendidikan hukum di University College London. Setelah menyelesaikan pendidikannya, Gandhi kembali ke India, namun menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan sebagai pengacara. Pada tahun 1893, ia menerima tawaran pekerjaan di Afrika Selatan, yang saat itu masih berada di bawah kekuasaan kolonial Inggris. Kehidupan di Afrika Selatan membawa perubahan besar pada pandangannya tentang ketidakadilan, terutama ketika ia menyaksikan dan mengalami diskriminasi rasial terhadap masyarakat India dan kelompok berkulit gelap lainnya.

Salah satu peristiwa bersejarah dalam perjuangan Mahatma Gandhi adalah Salt March atau Dandi March pada tahun 1930. Peristiwa ini terjadi ketika pemerintah kolonial Inggris memberlakukan pajak tinggi terhadap garam, yang merupakan kebutuhan dasar masyarakat. Gandhi memimpin aksi protes berupa perjalanan kaki sepanjang 240 mil (sekitar 386 kilometer) dari Ahmedabad menuju Dandi di pesisir barat India. Aksi ini menjadi simbol perlawanan tanpa kekerasan terhadap undang-undang kolonial dan berhasil menarik perhatian dunia terhadap perjuangan kemerdekaan India. Gerakan ini tidak hanya memiliki dampak besar di India, tetapi juga menginspirasi gerakan hak asasi manusia dan kebebasan di berbagai negara. Tokoh-tokoh seperti Martin Luther King Jr. dan Nelson Mandela mengapresiasi pendekatan Gandhi dalam melawan ketidakadilan melalui cara damai. Filosofi dan metode perjuangannya menjadi landasan bagi berbagai gerakan keadilan sosial yang menolak penindasan, diskriminasi, dan ketidakadilan di seluruh dunia.

Konsep kesederhanaan menurut Mahatma Gandhi adalah tentang hidup secara sederhana, tanpa terikat pada kemewahan atau konsumsi berlebihan, dan lebih mengutamakan kebutuhan dasar serta nilai-nilai moral yang mendalam. Gandhi percaya bahwa kesederhanaan bukan hanya soal gaya hidup, tetapi juga merupakan prinsip yang membentuk pandangan hidup dan tindakan. Bagi Gandhi, hidup sederhana berarti menghindari materialisme dan mengurangi ketergantungan pada barang-barang duniawi, yang sering kali menyebabkan ketidakharmonisan dan ketidakadilan sosial. Ia menekankan pentingnya hidup dengan cara yang lebih alami, menghargai nilai-nilai spiritual dan moral yang lebih tinggi, serta berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan, kesetaraan, dan kerja keras. Dalam pandangannya, kesederhanaan juga terkait erat dengan pengendalian diri dan disiplin, yang mengarah pada kehidupan yang lebih tenang dan damai. Gandhi sendiri menerapkan prinsip ini dalam kehidupannya dengan menjalani gaya hidup yang sangat sederhana, mengutamakan kebutuhan pokok, dan menggunakan kekayaan alam secara bijaksana, serta menghindari pemborosan. Bagi Gandhi, kesederhanaan adalah cara untuk menemukan kebahagiaan yang sejati, yang tidak bergantung pada kekayaan atau status sosial, tetapi pada kedamaian batin dan hubungan yang harmonis dengan sesama dan alam.

Apa itu Internalisasi Batin Ghandi (Ahimsa)

PowerPoint Prof. Apollo
PowerPoint Prof. Apollo
PowerPoint Prof. Apollo
PowerPoint Prof. Apollo
PowerPoint Prof. Apollo
PowerPoint Prof. Apollo

Ahimsa adalah istilah dari bahasa Sanskerta (ahimsa) dan bahasa Pali (avihisa) yang memiliki arti "tidak melukai" dan "kasih sayang." Kata ini berasal dari akar kata Sanskerta his, yang berarti "menyerang," dan his, yang berarti "melukai" atau "membahayakan." Dengan menambahkan awalan a-, terbentuklah a-his, yang bermakna "tidak melukai" atau "tidak mencelakai." Ahimsa juga dikenal sebagai prinsip antikekerasan yang diterapkan terhadap semua makhluk hidup, termasuk hewan, sebagaimana diajarkan dalam agama-agama kuno di India.


Mohandas Karamchand Gandhi berhasil mengenalkan prinsip Ahimsa ke berbagai aspek kehidupan, terutama dalam bidang politik. Gerakan perlawanan tanpa kekerasan yang ia pelopori merupakan terobosan yang luar biasa, karena untuk pertama kalinya Ahimsa digunakan sebagai alat perjuangan politik melawan penindasan. Pengaruhnya sangat signifikan, tidak hanya di India, tetapi juga dalam membentuk pandangan masyarakat di negara-negara Barat. Selain itu, gagasannya menginspirasi sejumlah tokoh pergerakan hak asasi manusia dan politik pada abad ke-20, seperti Nelson Mandela, Martin Luther King Jr., dan James Bevel dari gerakan hak-hak sipil di Amerika Serikat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun