Mohon tunggu...
Aldo Maulana Firdaus
Aldo Maulana Firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang taruna D-IV Meteorologi yang tertarik dengan sains, teknologi, dan olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Atmospheric Crown Flash: Fenomena Alam yang Memukau

13 Juli 2023   06:30 Diperbarui: 13 Juli 2023   06:33 1665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atmosfer penuh dengan fenomena yang menakjubkan dan mempesona, dan salah satu fenomena yang telah memikat pengamat langit dan ilmuwan adalah atmospheric crown flash atau kilatan mahkota atmosfer. Tampilan cahaya yang luar biasa ini terjadi selama kondisi atmosfer tertentu dan membuat penonton terkagum-kagum. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi fenomena atmospheric crown flash, penyebabnya, dan ilmu di baliknya.

Apa itu Atmospheric Crown Flash?

Atmospheric crown flash adalah fenomena optik yang langka dan memukau yang dapat diamati selama badai petir. Ia muncul sebagai serangkaian cincin atau lengkungan cahaya yang berpusat, menyerupai mahkota, sejenak mengelilingi bagian atas awan kumulonimbus. Kilatan ini biasanya hanya berlangsung selama sebagian detik, membuatnya sangat sulit untuk ditangkap dan dipelajari.

Penyebab Atmospheric Crown Flash

Atmospheric crown flash diyakini disebabkan oleh interaksi antara pelepasan petir di dalam awan kumulonimbus dan kondisi atmosfer di sekitarnya. Ketika sambaran petir kuat terjadi di dalam awan, itu meng-ionisasi udara dan menciptakan wilayah terlokalisasi dari partikel bermuatan. Partikel bermuatan ini dapat memengaruhi distribusi kelembaban dan suhu di sekitarnya, menyebabkan terbentuknya crown flash.

Ilmu di Balik Atmospheric Crown Flash

Untuk memahami ilmu di balik atmospheric crown flash, kita perlu mempelajari rincian yang rumit dari fenomena ini. Crown flash diyakini disebabkan oleh pembiasan dan pantulan cahaya di dalam kristal es yang ada di dalam awan kumulonimbus. Kristal es ini bertindak sebagai prisma, membengkokkan dan memancarkan cahaya menjadi berbagai warna.

Ketika petir terjadi di dalam awan, ia menerangi kristal es ini sejenak. Cahaya kemudian mengalami pembiasan dan pantulan saat melewati kristal, menciptakan pola yang menyerupai mahkota. Tata letak geometris khusus kristal es menentukan penampilan crown flash, dengan faktor-faktor seperti ukuran dan bentuk kristal mempengaruhi struktur keseluruhan.

Karena sifatnya yang singkat, mengamati atmospheric crown flash sangat sulit. Ini memerlukan waktu yang tepat dan kondisi cuaca yang menguntungkan. Selain itu, fenomena ini terjadi di ketinggian tinggi, sehingga sulit untuk terlihat dari tanah. Meskipun demikian, penelusur badai dan fotografer yang berdedikasi telah berhasil menangkap peristiwa menakjubkan ini, memberikan kontribusi pada pemahaman kita tentang karakteristiknya.

Penelitian ilmiah tentang atmospheric crown flash relatif terbatas, terutama karena kelangkaannya dan sifatnya yang sulit dijangkau. Namun, kemajuan teknologi dan meningkatnya jumlah penelusur badai telah memfasilitasi dokumentasi dan studi fenomena ini. Para peneliti menggunakan kamera berkecepatan tinggi, peralatan pemantau cuaca, dan teknik pencitraan khusus untuk menangkap dan menganalisis crown flash dengan lebih rinci.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun